Bagian tujuh | Jarak dan Rindu.

403 67 15
                                    

Original Story of After October by; Yourvals.

© Naruto, Anime Naruto, Indonesian, Marriage, Hurt, Angst, Romance, U Sasuke & H Hinata, AU,. OOC,.

                Disclaimer
All characters belongs to Masashi Kishimoto. I don't own anything. No profit. just for fun.













 just for fun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













  

Sasuke menyesap secangkir kopi yang dibuat oleh Sakura dalam sekali tenggak. Berharap cairan kafein yang mengalir di tenggorokannya dapat meredakan kantuk yang menggelayuti matanya. Sasuke tak bisa tidur semalaman, lebih tepatnya ia sudah tak bisa tidur nyenyak selama dua tahun belakangan.

Tanpa bantuan alkohol, tidak akan Sasuke temui kedamaian dalam tidurnya. Akan hadir mimpi-mimpi menyakitkan yang membuat hatinya tiada henti untuk gelisah.

Ia hembuskan napas beratnya untuk yang ke sekian kali di pagi yang masih berbalut embun itu. Ia kembali ke rumah kemarin, tanpa surat cerai yang diminta Hinata. Ironisnya ia dapati pria lain di rumah mereka. Rumahnya dan Hinata yang harusnya hanya ada mereka.

Sasuke pikir menjauh adalah pilihan tepat. Menghindari Hinata adalah obat yang bisa menyembuhkan lukanya. Sebab katanya waktu adalah jawaban untuk segala rasa sakit.

Nyatanya jarak membuat mereka semakin jauh. Waktu yang berlalu justru menarik mereka pada kesakitan tanpa ujung. Sasuke salah langkah sepenuhnya. Seharusnya jika ia ingin memberi pelajaran pada wanita itu, yakni dengan menjaganya dalam simpul mati pernikahan. Bukan memberinya ruang untuk berpisah dan menemukan sosok lain yang akan menggantikan Sasuke.

Perdebatannya kemarin dengan Hinata tidak menghasilkan apapun. Tidak ada penyelesaian dari masalah yang telah rumit seperti benang kusut itu. Hinata tidak mengerti apa yang dimaksud Sasuke, sedangkan ia juga terlalu lelah untuk mengungkit pengakuan tidak menyenangkan itu.

Pria itu menaruh cangkirnya. Mengambil kunci di atas meja kerja sembari menyambar jas yang ia gantungkan di sebelah sofa. Sakura sempat kebingungan melihat atasannya yang meninggalkan ruangan. Wanita bersurai pinky itu menghampiri dengan bingung.

“Uchiha-san, meeting-nya masih jam satu siang.”

“Saya tahu.”

Lalu mengapa pria itu hendak pergi? Sedang Sakura ingat ia baru saja menyerahkan setumpuk berkas untuk diperiksa Sasuke yang tampaknya belum disentuh sama sekali.

“Saya akan kembali sebelum itu, jika ada hal mendesak telepon saja.”

Kemudian Sasuke berlalu begitu saja, menyisakan Sakura dalam benak yang bertanya-tanya tentang tujuan dari kepergian pria itu. Ia tidak berani bertanya karena hal itu pasti urusan pribadi. Lalu Sakura kembali ke meja kerjanya bersamaan dengan sebuah pesan yang masuk.

Me After You [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang