Chap.26{Who}

44 5 1
                                    

𝔚𝔥𝔬
-

Sampai saat ini, Naya masih selalu terdiam, sendirian, sunyi, bahkan sunyi itulah yang berteriak keras dikepalanya. Naya rasanya kehilangan semuanya, bahagianya, sedihnya, jati dirinya, semua mati rasa.

Jay sudah meminta maaf pada Naya, Benjamin pula meminta maaf. Tetapi, Naya masih belum bisa merasakan sesuatu, ia masih berantakan, trauma menjalar dihidupnya.

Obat-obatan yang seharusnya rutin ia konsumsi sudah tak lagi ia konsumsi, dan berakhir kepala dan dadanya sering kali sakit keras.

"Nay.."

Danny datang dengan sepiring sayuran di atas nampan. Naya memang tak susah makan jika disuapi, karena jika tidak disuapi makanan itu akan habis sampai satu setengah jam lamanya.

"Makan ya, ini udah waktunya makan" Ujar Danny lembut.

Naya menggeleng. "Naya gak mau makan, yah" Jawabnya lesu.

Danny bingung. "Kenapa sayangnya ayah gak mau makan? Menu nya gak suka ya, kamu mau makan apa?" Tanyanya dengan lembut sambil mengusap surai Naya dan merapikannya satu-persatu.

"Naya gak mau makan"

"Terus, Naya maunya apa dong?" Tanya Danny dengan sangat penasaran.

"Naya rindu bunda"

Pergerakan tangan Danny terhenti, sangat terasa oleh Naya.

"Naya mau ketemu bunda, yah" Lirih Naya.

Danny tersenyum. "Nanti selesai makan kita ketemu bunda ya?" Bujuknya seperti membujuk anak kecil yang susah makan.

Dengan nada yang bergetar, Naya berkata. "Naya maunya ketemu bunda, bukan ketemu makam bunda.."

Sulit, permintaan yang sangat sulit. Jikapun memang Tuhan mendukung permintaan Naya, tetap saja sulit, Danny dan yang lainnya tak ingin kehilangan perempuannya lagi.

"Iya nanti ketemu ya?"

"Naya maunya sekarang ayah-"

"Naya, gue bawa boneka besar nih"

Mereka menatap ke arah pintu melihat Jake yang terlihat kesusahan membawa boneka berukuran sangat besar. Pasti dipesan khusus oleh Jake.

"Eh ada ayah" Ucap Jake lalu memberikan hormat pada sang ayah.

Akhirnya, Danny memberikan piringnya pada Jake, biar Jake yang berbicara dengan Naya.

Sebenarnya, Naya tidak berbohong, setiap kali berdekatan dengan Jake, jantungan begitu berdetak dua kali lebih cepat, entah karena penyakitnya atau karena hal lain, tapi rasanya perutnya seperti digelitiki.

"Nanti, kalo lo udah sembuh, gue ajakin ke perpustakaan yang gede banget, gue ajakin kemana aja deh yang lo mau, asalkan lo harus sembuh ya cantik?"

Dengan detaknya yang tak karuan Naya mengangguk lemah sambil mengunyah makanannya.

Apakah Naya jatuh cinta hanya karena afeksi dan word affirmation yang Jake berikan? Jake memang terlihat lebih romantis dari yang lainnya, tapi wajar saja jika untuk adik dan kakak, kenapa Naya harus membawanya ke dalam perasaan?

♛┈⛧┈•༶✧༺𝔗𝔥𝔢 ℜ𝔬𝔶𝔞𝔩𝔱𝔶༻✧༶•┈⛧┈♛

Naya terbangun, disampingnya terdapat sebuah kotak yang tak pernah Naya ketahui, namun terdapat tulisan merk fashion terkenal di kotak itu.

Naya membukanya, sebuah gelang cantik menjadi pusat perhatiannya. Cantik sekali, didalamnya juga ada sebuah surat.

'i can only apologize and give u this little gift, hope u like it

𝐓𝐡𝐞 𝐑𝐨𝐲𝐚𝐥𝐭𝐲 (𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 𝕾𝖙𝖔𝖗𝖞) ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang