Bab 12 | penyerangan

36 4 0
                                    

Happy reading

Halo jangan lupa vote + komen.
kalo ada yang typo tandain guys

"Walaupun takdir mungkin membuat beberapa hubungan berakhir, Tapi kamu harus ikhlas menerima bahwa ada keputusan yang mungkin akan membawa kamu ke jalan yang lebih baik. Mungkin seseorang itu tidak benar untukmu, dan ada takdir lebih indah yang sedang menunggu kamu nanti, meskipun saat ini kamu mungkin merasa terluka."
~Queen Arabella Dirgantara

••••

Seperti perkataan Aca, malam hari mereka bertiga berkumpul di basecamp tempat mereka kumpul atau mau merencanakan sesuatu.

"Oke seperti Ara yang bilang, setuju?"tanya Aca menatap ke dua sahabat nya.

"SETUJU."

"Kalau mereka semua nya ada di dalam dan ga selamat kita langsung kabur aja, jangan sampai jejak kita ketahuan."

"SIAP."

"Ra, lo beneran udah gapapa kan?"

"Iya gapapa, udah baikan."

"Ok, kalau masih sakit bilang aja."

"Siap."

Mereka bertiga memasang jaket hitam di belakang ada gambar mahkota warna putih.

Mereka bertiga saling tatap tatapan. Ara mengangguk kepalanya, mereka keluar dari basecamp dan menaiki motor sport punya mereka masing-masing.

Brum..

Brum...

Mereka bertiga menjalankan motor ke tempat tujuan mereka sekarang, yaitu ke tempat markas geng Devilis Gangster musuh deadly wolf yang membunuh, Reksa.

18 menit

Mereka memberhentikan motor lumayan jauh dari markas Devilis Gangster, Aya menepuk tangan nya datang dua orang bodyguard membawakan minyak yang sudah di buat dalam dan korek api.

"Oke thanks."

Mereka bertiga memantau markas Devilis Gangster dulu yang masih ada 4 orang di luar markas nya.

4 menit

4 orang itu sudah tidak terlihat lagi, mereka bertiga bergegas turun dari motor dan berjalan mendekati markas Devilis Gangster dengan Ara yang membawa minyak dan korek.

"Ini pagar nya ga di kunci kan?"tanya Aya pelan, Aca membuka pagar itu dengan pelan yang tidak terkunci sama sekali.

"Ra, cepat taburkan minyak ke sekeliling markas mereka."perintah Aca, Ara membalas dengan jempol dan berjalan perlahan menaburkan minyak di sekeliling markas Devilis Gangster.

"HE-"Aya memukul perut orang itu yang mau teriak dia melakban mulut orang itu. Ya, Aya membawa lakban untuk persiapan.

Orang itu membelak matanya berusaha memberontak dari pegangan Aya.

"Siapa yang mau nyalain api nya?"

"Gue."Ara melemparkan korek api ke Aca di sambut baik sama Aca.

Aca menyalakan korek api nya setelah menyala dia jatuhkan korek apinya ke minyak yang Ara taburkan tadi dan api langsung menyala.

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang