24

146 2 0
                                    

Dijam 12 malam Iqbal terbangun, karena sang istri tak ada disebelah nya. Saat ia menghidupkan lampunya ia terkejut

Karena ditangan deyna sudah ada kue, dengan lilin yang hidup. Iqbal bisa bernafas lega lagi rasa nya

"Happy birthday my husband, always live a long and healthy life. I love youuuu" ujar deyna, dengan tersenyum manis

"Terimakasih ya sukra " lirih Iqbal, wajh nya memerah

Saat itu lilin tak ditiup, tapi dimatikan lewat kipas angin kecil yang dibeli Iqbal untuk deyna.

"Kado dari ku, gak tau bakal seneng atau enggak sihh" lirih deyna, memberikan sebuah kado tak terlalu besar

Saat Iqbal melihat nya, hati nya tersentuh. Ia amat bersyukur karena memiliki deyna, ia pun berkali-kali berterimakasih dalam hati kepada tuhan nya

"Kamu benaran?, gak bercanda kan" tanya Iqbal, dengan tatapan berkaca-kaca

"Benaran enggak?, udh ada sekitar 3 bulan berarti kita nikah udh 8 bulan... Wih aku gak nyadar koh, gak mual-mual lagi" lirih deyna, dengan tersenyum

"Baik banget, anak nya saya" ucap Iqbal, dengan tersenyum mencium kening deyna

"Pantesan yah, aku merasa makin gemukk ajh" ujar deyna, melihat ke cermin

"Gak gendut kok, cuma gemoyy" ucap Iqbal, dengan mengelus lembut rambut deyna

"Kalau aku berubah jadi Ndut? Kamu sayang gak sama aku, masih cinta kah?" Tanya deyna, dengan memincingkan mata nya

"Masih, aku mencintai mu karena tuhan ku. Bukan sebatas nafsu, insya Allah mencintai mu karena tuhan adalah hal terindah yang pernah ada" tegas Iqbal, dengan tersenyum

.
.

Saat itu mereka sampai dirumah ibu deyna, mereka pun sudah tahu deyna memakai niqab. Karena diberi tahu terlebih dahulu

"Cakep banget deh istri orang" puji rey, dengan langsung menarik deyna duduk

"Gimana tuch udh ada bayi kah?" Tanya Anayra, dengan mengakat-angkat alis nya

"Sesuai takdir tuhan ajh anayy" sahut deyna, masih belum mengungkap nya

"Gak mau minta maaf ke ibu?" Tanya sista, ia masih menyimpan rasa kasih sayang nya kepada deyna

Didalam rumah deyna dan Iqbal, sedang meminta maaf kepada kedua orang tua deyna.

"Maafin ibu yang maksa kamu dewasa, yang maksa kamu buat bisa segala nya, Maafin ibu yang egois, yang minta buat kamu sempurna...

    Tapi meskipun begituh, kamu tetap putri yang paling cintai. Kamu putri terkuat ibu, kamu kesayangan ibu sayang" lirih sista, membuat Deyna manangis

"Maafin deyna yang sering keluar malam, kerja di daerah lain gak izin dulu, suka bohong, maafin deyna yang suka kerja paruh waktu Tampa izin ibu

Maafin deyna yang suka marah-marah gak jelas, maafin deyna yang salah paham Bu. Maafin deyna" ujar nya, dengan menangis

Disana sista mengecup kening sang anak berkali-kali, ia baru bisa jujur sekarang. Karena dahulu kala

Saat jujur begituh sulit baginya, ia berkarakter keras. Sama seperti deyna yang menutupi setiap luka nya, dan ia bisa jujur sekarang

Karena ia berpikir deyna sudah memiliki Iqbal, ia lebih dewasa dan lembut. Karena sekeras apah pun wanita, akan lembut hati nya jika bertemu pria yang tepat

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang