Takdir(?)

518 71 21
                                    

Hari sudah malam dan jungkook benar-benar tidak kembali ke restoran Paulhope karena si Kim duda seokjin itu tidak mau di tinggal.
Sikapnya yang manja layaknya bocah TK itu membuat Jungkook memijat keningnya.

Sekarang keduanya sudah berada di kamar seokjin, berbaring di kasur yang sama dengan posisi kepala seokjin di atas dada Jungkook.

"Hyuuung"

"Hemmm" seokjin semakin mengusalkan wajahnya di dada montok si manis.

"Hyung tidurlah katanya ingin di temani, tapi kau tidak tidur-tidur"

"Jk.. nanti kalo aku tidur kamu pergi" seokjin memajukan bibirnya sangat mirip Yeon seo kalo lagi ngambek.

"Aku memang harus pulang Hyung, aku ingin memeriksa laporan penjualan Paulhope hari ini"

"Tapikan ada Tae dan Jimin" tangan seokjin melingkar di perut Jungkook, ia tidak mau di tinggal sendirian.

Lebay memang.!

Jungkook hanya bisa menghela napasnya.

Pagi menjelang, Jungkook mulai membuka matanya ia melihat seokjin sedang tidur di sampingnya. Tidak terjadi apapun semalam karena Jungkook yang terus menolak sentuhan-sentuhan seokjin.

Jungkook pergi diam-diam  dari villa seokjin, karena kalau duda itu tau pasti akan menahan Jungkook lebih lama lagi.

*******

Di sudut kota lain tepatnya di Seoul
Jeon Ji Eun sedang menangis di kamar apartemennya, ia baru saja mengetahui sifat asli dari min yoongi yang kini sudah resmi jadi suami barunya. Setelah perceraian seokjin dan ji Eun ketuk palu, hari itu juga ji Eun melangsungkan pernikahannya dengan yoongi, namun tidak di sangka-sangka yoongi memiliki sifat tempramental yang suka main tangan, berbanding terbalik dengan Seokjin.

"Seokjin, kamu dimana sekarang? Yeon seo mama kangen sayang" ji Eun Menangis meratapi kehidupannya yang berubah 180°.

"Yoon aku mau ketemu Yeon seo" ji Eun meminta izin pada yoongi.

"Kau tak perlu ketemu lagi dengan anak mu ji Eun-ah, apalagi ketemu mantan suami mu itu. Sampai aku tau kau pergi diam-diam habis kamu."

Mata Yoongi memerah saat mengatakan larangan terhadap ji Eun.
Ji Eun benar-benar terluka dia menyesali semua perbuatannya selama ini, menyesal telah mengabaikan Yeon Seo dan menyesal telah mengkhianati seokjin.

Dalam keputusasaannya ji Eun berlari keluar pintu apartement yoongi, air matanya sudah kering sudah terlalu banyak ia menangis.

Disinilah sekarang ji Eun berada di rooftop paling atas apartement tempat tinggalnya bersama yoongi.

Sambil menggenggam foto dirinya bersama Yeon Seo dan Kim seokjin, ji Eun memandang kota Seoul yang penuh kenangan. Ingatannya kembali ke masa lalu dimana ia hidup berdua dengan Jungkook, melewati suka dan duka bersama. Jungkook kecil yang manja harus kehilangan masa remajanya kala ia harus membantu ji Eun untuk bertahan hidup paska di tinggal keduanya orang tuanya.
Ingatan tentang pertama kali bertemu seokjin, dan ingatan pertama kali Yeon Seo lahir ke dunia. Semua kenangan-kenangan manis itu lalu lalang dalam kepala ji Eun.

"Jin, maafkan aku, Yeon seo maafkan mama sayang, dan adikku Jungkook maafkan Noona. Semuanya maaf kan aku" dalam satu tarikan napas ji Eun melompat dari atas gedung apartemen. Ji Eun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

*******

"Awww" Jungkook langsung menghisap jari nya yang terkena pisau saat ia sedang membantu koki di dapur.

"Kenapa dengan ku? Kenapa aku teringat Noona?" Tiba-tiba air mata Jungkook mengalir dengan sendirinya.

"Aissh,, Kenapa aku menangis"

My younger brother in-law (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang