[end]
"Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen
"Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King
Loving you is killing me.
This story inspired by K-Drama
Queen of Tears & The King : Eternal Monarach
A story by Savannazie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Future of Us
🕊🕊🕊
Cerahnya langit sore memancarkan cahaya senja yang memanjakan mata dan membuat semua orang mengagumi keindahannya. Begitu juga dengan pasangan suami istri ini, Jiwon dan Soohyun kini memandangi langit sore yang indah dari ketinggian lantai 5 rumah sakit tempat Soohyun dirawat.
Terhitung sudah 5 hari lelaki itu dirawat disana dan masih belum diperbolehkan pulang hingga kondisinya benar-benar pulih. Kini Jiwon dan Soohyun duduk dipinggir kaca menghadap jalanan yang menampilkan hiruk-piruk sibuknya manusia kota.
Soohyun yang masih dengan kursi roda dan insfus ditangannya dan Jiwon yang kini sibuk menggunting kuku suaminya itu dengan penuh hati-hati. Kejadian kemarin membuat Jiwon memberi satu kesempatan baru bagi Soohyun untuk memperbaiki semuanya.
Jiwon memilih mengalah dan menyambut kembali uluran tangan suaminya yang sempat ia tepis kuat.l sebelumnya.
"Aku rasa sunset terbaik masih ada di danau kita. Kau setuju?" tanya Soohyun tanpa mengalihkan pandangan dari matahari terbenam didepannya. "Kapan kita terakhir kesana, aku bahkan tak ingat lagi bagaimana rasa angin disana." ucap Soohyun.
"Aku masih cukup sering kesana." jawab Jiwon acuh. Membuat Soohyun terkejut tak suka "Dan kau tak mengajakku?" tanya Soohyun tak terima. "Kau terlalu sibuk dengan kekasihmu." jawab Jiwon yang membuat Soohyun seketika terdiam.
Soohyun kemudian menggengam tangan Jiwon. "Kau masih marah tentang itu? Kemarin kau mengatakan sudah memaafkanku." protes Soohyun denga wajah cemberut yang sengaja dibuatnya.
Melihat itu Jiwon hanya mampu mendengus kasar, dia malas kembali ke topik itu. "Aku sudah memaafkanmu, tapi jujur rasa kecewa itu masih ada " jawab Jiwon jujur.
Soohyun tersenyum lalu menepuk lembut tangan Jiwon digenggamannya "Terima kasih, aku akan pastikan untuk membuat rasa kecewamu kembali menjadi rasa cinta." ucap Soohyun.
Kemudian suara pintu yang diketuk mengalihkan perhatian mereka, Dongyeon kemudian masuk lalu menghadap Soohyun dan menunduk hormat.
"Maaf Yang Mulia mengganggu waktu anda. Aku hanya ingin memberitahu bahwa tadi siang ditemukan seseorang keluar dari pintu perbatasan dalam kondisi gila." ucap Dongyeon yang membuat Soohyun begitu terkejut, sedangkan Jiwon nampak kebingungan.
"Bagaimana bisa? Bukannya pintu itu tidak bisa lagi diakses sembarang orang?" tanya Soohyun bingung.
"Lelaki itu ternyata mantan pengawal kerajaan, dia mengundurkan diri sepuluh bulan yang lalu tepat seminggu setelah kematian istrinya. Dan ternyata dia masih membawa akses untuk ke gerbang itu."
