27 | Family time 🕊️

1K 126 9
                                    

Makasih buat yang berkenan baca cerita ini sampai chap 27
ini bukan Bxb oke
Genre brothership

Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Setelah huru-hara yang terjadi beberapa hari belakangan ini, akhirnya semua keadaan kembali kondusif dan nama mereka sudah bersih dari rumor-rumor tidak jelas kemarin, dan sesuai dugaan bahwa bang Anton lah yang menyebarkan fitnah itu, bang Anton sendiri meminta maaf dan langsung mengurus semua nya jadi masalah selesai.

Sekarang mereka berada di asrama setelah pulang sekolah, berbeda dengan suasana kemarin yang menegangkan, siang ini suasana di kamar terasa begitu hangat dengan beberapa candaan yang saling terlontar ke arah satu sama lain, seperti saat ini mereka menggoda Anton yang sedari tadi tidak melepaskan Naren dari pangkuan nya, yang membuat Jevan dan Jidan sedikit cemburu.

"Santai aja dong natap nya, kayak mau makan orang aja," celetuk Cetta terkekeh geli melihat ekspresi cemberut dari abang beserta kembaran nya itu.

"Cemburu Cett, Nana dari tadi duduk di pangkuan bang Anton." Haikal tergelak saat menyadari tatapan tajam dari Jevan dan Jidan, gelakan Haikal pun mengundang Reihan untuk ikut menimbrung.

"Nah kalian berdua nggak bisa manja sama Nana lagi, sekarang Nana udah ada abang sendiri." Reihan berucap dengan  merangkul pundak si bungsu.

Jevan dan Jidan yang mendengar itupun tak setuju dan langsung membela diri.

"Gue sahabat nya," ucap Jevan bangga.

"Jidan adek nya," timpal Jidan dengan menyilangkan tangan tepat di depan dada.

Tanpa menghiraukan candaan dari saudara-saudara nya yang lain, Mahen terus fokus mengirim Chat kepada anggota keluarga yang lain, tapi tidak ada yang menyadari karna mereka terlalu sibuk bercanda dan tidak memegang ponsel.

"Nah!" pekik Mahen tiba-tiba yang membuat semua atensi mengarah kepada nya.

"Kenapa si bang? Heboh bener," tanya Haikal yang melihat kehebohan dari abang kandung nya itu.

Lalu seperti tanpa dosa Mahen tersenyum dengan menampilkan deret gigi nya, dan langsung menyodorkan layar ponsel nya ke arah saudara nya yang lain, yang membuat mereka semua mendekati layar tersebut untuk membaca kolom grub chat yang Mahen tunjukan.

***

Big Family

Mahen :
Assalamualaikum
Eyang beserta para orangtua yang Mahen sayangi.

Papa Bara :
Waalaikumsalam
Nggak usah basa-basi mau lamaran kan?

Bunda Yuna :
Bang Bara, Astaghfirullah.

Ayah kusuma :
Biarin dek, abang mu emang rada geser.

Mahen :
Mahen udah boleh ngomong belum nih?

Mama Lita :
Iya sayang kenapa?

Mami Sisil :
Kalian baik-baik aja kan?

Papi Raja :
Kita susul!

Mahen :
Papi astaghfirullah, plis Mahen ngomong dulu dong jangan di potong.

7 Dream Key's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang