3. Tiga❄️

206 27 2
                                    

Beberapa hari telah berlalu. Kwon Leo harus hidup dalam bayang-bayang kesepian.
Pasalnya remaja laki-laki itu tidak bisa mengikuti pemakaman orang tuanya dan harus bersembunyi, agar tidak di ketahui oleh orang yang telah membunuh keluarganya.

Selama sepekan lebih, remaja laki-laki itu hanya berada di panti asuhan. Kini, dirinya harus tinggal disana. Kehidupannya juga banyak berubah.

Sebelumnya Kwon Leo selalu membuang-buang waktu, tidak peduli sekelilingnya. Sekarang, dirinya harus menyadari, tempatnya tinggalnya sekarang bukan lagi surga. Namun, tempat yang menyedihkan.

Malam ini Kwon Leo hanya berdiri di didekat gerbang yang sudah menutup.
Remaja laki-laki itu selalu berada disana, berharap bahwa Sing akan menepati janjinya untuk datang.

Meski begitu, Sing tidak pernah datang.

Leo selalu berharap, semuanya adalah mimpi atau keisengan keluarganya saja.

"Aku merindukan kalian." ujar Leo.

Remaja laki-laki itu menatap kegelapan di malam itu.

"Kamu tidak tidur?"

"Kim Davin, jangan menganggu ku, aku ingin disini." ucap Kwon Leo.

Laki-laki yang berada di samping Kwon Leo menghela napas berat. Dirinya memberikan sekaleng Yogurt untuk Leo.

"Terimalah." ucapnya.

Leo menerimanya.

"Bukankah lebih baik kamu pergi tidur? Besok kamu akan pergi ke sekolah, memulai hidup baru, dan harus melupakan semuanya." ucap Kim Davin.

"Bagaimana bisa aku memulai lembaran baru? Hidup baru?"

"Sedangkan keluarga ku tak bisa."

"Kwon Leo! Sadarlah!"

"Davin-ah. Aku merasa sangat bersalah."

"Sekarang aku menyadari, kenapa Sing selalu meminta ku untuk bersikap dewasa, dan meminta ku untuk memiliki tujuan,"

Kim Davin melihat seksama Kwon Leo.

"Karena sekarang aku sendirian, aku tidak lagi memiliki apapun dan siapapun." ujar Leo.

Kim Davin terkekeh. "Omong kosong."

"Apa?"

"Hei, kamu sudah tinggal disini, kamu memiliki tempat tinggal dan juga keluarga."

"Leo-ya. Jika kamu ingin mengadu tentang siapa yang paling sakit, sepertinya kamu akan kalah. Kamu tau, kami semua tinggal disini, bukan karena kami mau. Namun, terpaksa,"

"Tempat ini ada untuk kita yang memiliki Kemalang, atau takdir buruk."

"Hentikan untuk selalu bersedih. Semua yang berada disini juga demikian. Banyak dari mereka ingin sekali bertemu orang tua mereka, namun tidak tau yang mana."

"Hiduplah. Hidup saja. Jika bersedih, yasudah. Namun, kamu harus tetap hidup."

Kim Davin mengatakan semua kalimat yang membuat Leo terdiam.

"Leo-ya. Kamu cukup belajar dengan rajin, jadilah orang yang memiliki mimpi, lalu jadilah yang terbaik." ucap Kim Davin.

Laki-laki yang berusia sama dengan Leo itu menghela napas panjang. Sebelum akhirnya meninggalkan Leo.

Kwon Leo terdiam. Remaja laki-laki itu diam seribu bahasa.
Dirinya tidak pernah merasakan sakit seperti itu.
Remaja laki-laki itu tumbuh dengan penuh cinta sebelumnya.
Namun, dengan cepat semuanya sirna.

Kwon Leo juga menyadari. Apa yang dikatakan oleh Kim Davin benar adanya. Remaja laki-laki itu berbalik dan melihat lekat bangunan itu.

"Rumah. Ini adalah rumah ku."

Actually I'm Already Dead || Zayyan ft Leo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang