PELUKAN DAN CIUMAN?

229 104 18
                                    

      Halo Halo aku up lagi!!

"Jangan beri aku ruang untuk berharap lebih, Queen. Kedatantan ku hanya sebagai obat untuk luka dalam masa lalu, mu"

~Baskara Alfin Millanio~

Happy reading :v

6. Pelukan Dan Ciuman?

         Ketiga pemuda itu berjalan di lorong rumah sakit. Suasana luar dan dalam memang benar-benar sama. Di dalam, selalu terdengar suara isak tangis yang menyambut kedatangan ketiga pemuda itu. Sedangkan di luar juga sama ketika mereka beru saja datang sudah di sambut dengan mayat yang siap di masukkan ke dalam mobil ambulance.

        "Bener-bener ngeri nih rumah sakit."suara Marvel memecah keheningan di antara Sangga dan juga Raja yang sejak tadi berjalan berdampingan di depannya.

        "Bener-bener ya lo berdua ngebiarin gue jalan sendiri di belakang kalian." gerutu Marvel dengan kesal karena langkah kakinya selalu tertinggal.

        "Ya udah lo jalan duluan aja di depan! " sahut Sangga dengan nada ketus. Wajah nya tanpa ekspresi itu membuat siapa saja yang melihat ingin sekali dia karungin dan di buang hidup-hidup.

        Marvel mendengus dan berjalan terlebih dahulu. Menyalip kedua temannya itu dan tak lupa menyenggol pundak keduanya. "Anjir lo," umpat Raja. Sementara si pelaku hanya melengos tak suka.

        "Hallo gusyyyyy." Marvel mengangkat tangannya, menyapa Orion, Aura dan juga Putri yang sudah ada di sana.

        "Brisik tau nggak?! " Putri menatap Marvel tidak suka.

        Marvel hanya mendengus. Tatapan Putri selalu sengit dan memancarkan kebencian. Seakan Marvel selalu menjadi musuh bebuyutan nya. "Kenapa sih Put lo itu selalu galak sama gue?" tanyanya dengan menatap Putri dengan sorot mata yang menggemaskan.

        Putri menghela nafas panjang. Memutar bola matanya dengan malas. "Ngapain lo ngelihat gue kayak gitu? Jangan suka sama gue. Gue anaknya galak." ucapnya dengan pede.

        Marvel menaik turun kan kedua alis nya. Dengan senyum ciri khasnya dia mendekat di arah Putri. Menatap cewek itu yang sudah menarik perhatiannya dua tahun yang lalu. "Udah mulai suka lo sama gue?" tanyanya yang langsung di jawab dengan geplakan oleh Putri.

        "Orang yang terlalu ketinggian itu nggak baik. Mending gue jomblo daripada harus suka sama anak kecebong kayak, elo! "desisnya dengan bersekap dada.

        "Jangan gitu Put, nanti beneran suka. Kemakan omongan sendiri jadinya." sahut Orion yang di balas anggukan oleh mereka.

        "Nggak apa-apa kalau lo emang suka sama gue. Dengan senang hati gue akan memantaskan diri buat ada di samping lo." beo Marvel, sedikit menggoda Putri yang mendengus.

        "Jangan sampek ya ada perang ke lima. Gue nggak mau kalau harus ngobatin luka lo nanti." begitulah kira-kira komentar Raja yang sebenarnya juga sama yang di pikirkan yang lain.

        Melihat dua orang yang kini sedang beradu pandangan. Dua pasang mata yang menatap dengan sengit dan dua pasang mata yang satunya malah terlihat sedikit menggemaskan. Tidak ada rasa takutnya sama sekali. Apakah benar cinta emang bisa membuat seseorang menjadi buta?

        Putri sudah menatap sengit dengan wajah datar pada cowok yang kini masih menatapnya. Ingin sekali dia menendang tahta tertinggi nya dan menggeprek kepalanya saat ini juga. Namun, posisinya sekarang tidak bagus. Apalagi saat ini dia sedang berada di rumah sakit.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang