2. pak morgan

7K 19 0
                                    

Hari jumat, saatnya kelas ipa 2 mengikutin mata pelajaran olahraga.

Hari ini akan ada pengambilan nilai individu lari dan nilai kelompok game bola tangan.

Seluruh murid ipa 2 telah berganti dengan kaos lengat pendek dan celana pendek.

Di sekolah laura, seragam olahraga baik laki laki maupun perempuan memiliki model yang sama. Namun yang membedakan adalah beberapa siswa dan sisiwi mengenakan celana olahraga di atas lutut, alasannya karena mereka sudah kelas 12 dan sangat percuma jika harus membeli seragam baru di saat kelulusan ada di depan mata.

"Laura, lari!"tegur pak morgan.

Inikan pengambilan nilai lari, tapi gadis itu malah santai berjalan.

Beberapa kali pak morgan kesal karena sikap laura yang tidak patuh. Dari saat pemanasan, laura sudah terlihat tidak tertarik dan malas malasan.

Di tambah saat mengambilan nilai individu maupun kelompok gadis itu terlihat sangat lemas tak berdaya. Tapi morgan tau betul, laura tidak sedang sakit.

"Baik untuk oengambilan nilai cukup sampai disini, sisa waktu jam olahraga bisa kalian gunakan untuk membersihkan diri. Lalu untuk laura, ikut saya kekantor."

Pak morgan langsung berjalan mendahului, meninggalkan laura yang dengan santai mengambil hp yang selama jam olahraga di kumpulkan dalam kotak khusus.

Laura mengikuti pak morgan dengan santai tanpa rasa cemas meski tau jika guru olahraganya tengah marah atas kelakuannya selama jam olahraga.

"Tutup pintunya." Titah morgan saat mereka telah sampai di ruang kantor milik morgan.

Dari kursi kantornya morgan menatap laura tajam dan jengah.

Dia baru satu bulan bekerja di sekolah ini, tapi murid yang paling susah di atur adalah laura.

Selain centil, laura juga murid pembangkang. Sebenarnya gadis itu cukup pintar, saat di beri pertanyaan dia mampu menjelaskan dengan lugas, tapi entah kenapa gadis itu sulit sekali mengikuti instruksi dari guru.

Sebagai guru, tentu saja morgan tidak akan membiarkan hal ini. Dia harus mendisiplinkan laura mengingat sebentar lagi hari gadis itu lulus.

"Kamu, cepat buka hp kamu dan telepon oran tua kamu sekarang."

Morgan pikir laura akan takut jika kedua orang tauanya di panggil, tapi yang ada gadis itu dengan santai merogong kantong celana dan mengutak atih hpnya.

Parahnya saat baru menyala, terdengar suara desahan tak senonoh dari arah hp gadis itu.

"Ups maaf, lupa di keluarin." Santai laura memberi alasan pada morgan.

Karena sudah naik pitam, morgan pun beranjak dari kursinya dan merebut hp laura.

Saat itu morgan tak menyangka jika tampilan di hp itu adalah galeri dengan 78 file video tak senonoh.

"Pak, gak sopan buka hp murid sendiri. Melanggar privasi." Sahut laura sambil menggambil hpnya dari tangan morgan

Apa tadi yang gadis ini bilang? Tidak sopan karena melanggar privasi?

"Lebih tidak sopan mana. Dengan murid yang tidak mau mendengarkan instruksi gurunya dan malah menonton video porno saat berada di lingkungan sekolah!" Murka morgan sambil mencubit dagu laura agar menatap matanya.

Laura diam, tak ada niatan ingin menjawab tapi juga ketara malas mendengar celotehan morgan.

"Kalau kamu tidak bisa saya didik dengan cara normal, saya akan didik kamu dengan cara yang kamu mau!"

Morgan mendorong dada laura hingga gadis itu terduduk di sofa. Dengan gerakan cepat, morgan mengeluarkan kejantanannya kemudian menampar namparkan kejantanannya pada mulut laura.

Entah kapan mulainya, tapi kejantanan morgan sudah menegang.

"Gimana ha? Kamu lebih suka saya ajak bicara dengan cara seperti ini dari pada cara baik baik?!" Geram morgan sambil menjambah kunciran laura dan menggesekkan batang besarnya pada wajah laura.

Laura yang awalnya hanya memejamkan mata tanpa berkutik saat di perlakukan morgan dengan tidak sopan akhirnya membuka suara.

"Iya, kalau nilai saya jelek, saya tinggal emut punya bapak kayak gini." Ucap laura dengan di akhiri dia yang membuka mulut untuk mengulum ujung kejantanan morgan.

***

Lanjutannya ada di karyakarsa

Lanjutannya ada di karyakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young and PrettyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang