BAB 17 - Yang Paling Tenggelam

579 39 15
                                    

Authors Note : Ada yang masi nungguin gasi? wahahah, setelah akuu menghilang mengejar Nathan (ngawur wkwk) sampe ke negeri cina. Cerita dikit, (gausah deh gajadi, takot ga nungguin) tapi ... aku akhirnya graduated YA ALLAH! Terimakasih sudah menunggu .. *salim sambil bungkuk ke para readers saya tercintah*

*

Let me show you how proud I am to be yours

Leave this dress a mess on the floor

Still look good for you, good for you, oh-oh

We don't gotta be in love, no

I don't gotta be the one, no (oh)

I just wanna be one of your girls

Tonight, oh

[Good For You by A$AP Rocky Selena Gomez X One of the girls Mash-Up by Jennie Kim, Lily-Rose Depp, and The Weeknd]

*kalian bisa bayangin Bunga pas adegan masuk di dining hall pake this music.

*

Ah, Nathan!

Tingkat manisnya benar-benar dalam kategori berbahaya. Nathan seharusnya tidak bisa dilepas menjadi manusia bebas. Daya pikatnya, lebih-lebih bisa membuat orang diabetes tiba-tiba. Nathan sungguh berpotensi membuat seseorang komplikasi sejak dini, mulai dari pikiran semrawut yang bisa-bisa masuk RSJ, addicted hingga BNN kewalahan. Tugas bomba* pun lebih dari pada itu, setelah Nathan lahir ke dunia.

*(malay : pemadam kebarakan)

Apapun.

Terserah.

Yang jelas, sungguh magnetik!

Bunga, si manusia kaku yang hatinya berdebu itu. Dibuatnya ingin membalut seluruh tubuhnya dengan kain-kain paling indah di dunia. Lalu menyemprotkan parfum dengan harum paling unik di semesta, yang wanginya itu bisa tercium dari 10 km dibelakangnya kalau bisa, hanya agar Nathan ingat padanya.

Bunga hanya satu langkah menuju kegilaan akibat asmara.

Kejadian tadi, yang tak ayal hanya beberapa menit itu, mampu membuat otaknya mengalami gejolak emosi yang berdinamika dan meliuk-liuk, bagai menaiki roller coaster.

Semu merah muda itu, masih bersemburat ria di pipinya. Si Bunga itu, masih berdiri di sana. Iya, di dekat jendela bertirai transparan itu.

Apakah ia masih menunggu Nathan? Iya, masih.

Kurang kerjaan, kan?

Padahal Nathan sudah hilang di telan pintu dan tembok-tembok, mungkin sedang bersiap-siap di dalam sana. Dan Bunga? Sungguh masih berbau bantal dan kasur, dengan rambut awut-awutan, mata merah, dan iler yang mungkin menempel di pipi.

Seseorang, tolong Mbak Bunga disadarkan.

Info, kontak dukun. Bisa di drop di komen.

"AAAAAAAHHHHH" teriak Bunga tiba-tiba.

Kan, kesurupan. Baru juga dibilang.

Yang punya kenalan orang pintar, dipersilahkan.

Raut wajah Bunga masih mendamba, arah matanya lekat pada atap-atap langit kamar. Tangannya mengepal, masih dengan hapenya yang beresiko tergencet. Sambil melompat kecil.

"SCARLETTT!!!" Bunga berlari ke arah Scarlet yang matanya baru terbuka sepertiga. Agak terbangun oleh teriakan Bunga.

Scarlet membuka mulutnya, tapi tak bisa mengeluarkan suara apa-apa. Nyawanya belum terkumpul semuanya. Tapi, Bunga bisa membaca raut wajahnya, 'ada apa?' begitu kata Scarlet.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romejo vs Julietta [Nathan Tjoe-A-On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang