"llan! Niel! Jess! Li! Bangun!" Teriak kencang Gito dari arah dapur.
"Gua udah bangun dari tadi ye git! Ngapain Lo panggil gua!?" Kesal Eli sambil turun dari tangga dan menuju arah dapur.
"Biar inget" jawab Gito, lalu ia melanjutkan menata makanan di meja makan.
"Enak tuh.." ucap Eli berbinar sambil mendekat ke arah meja makan.
"Nungguin mereka bertiga hellion.. jangan makan dulu" tekan Gito dengan nada mengancam.
"Biasa aja git.. gua sabar nunggu kok" jawab Eli sambil tersenyum terpaksa.
"Hay guys! Babang tamfan datang" ucap ollan dari tangga sambil memakai kacamata hitam nya.
"Katarak Lo llan?" Ejek Eli, membuat ollan mendengus kesal.
"Ye.. orang tua mah gak usah di ajak" balas ollan sambil mendekat ke arah meja makan.
"Ngelawan banget Lo llan" sambar oniel dari tangga dengan jesson di samping nya.
"Halo met!" Sapa jesson agak kasar.
"Lama banget kalian" eluh Eli, karena ia sudah kelaparan.
"Sabar hellion.. orang sabar mah disayang Tuhan" ucap oniel, lalu duduk bersamaan dengan jesson yang duduk di samping nya.
"Kita mau makan" ucap Gito membuat mereka semua diam, dan memakan porsi mereka masing masing.
Setelah selesai sarapan, ollan dan jesson meletakkan piring yang kotor di wastafel. Kemudian mereka keluar dan akan menulis berangkat untuk menjadi maba.
"Yok! Udah" ucap ollan sambil menutup pintu rumah nya.
Setelah nya, mereka berlima pun berangkat menggunakan sepeda motor masing masing ke arah kampus baru mereka.
Skip!
Pada waktu sampai di parkiran, mereka berpisah untuk masuk ke kelas mereka masing masing.
Terlihat Gito yang sedang berjalan ke arah kelas nya. Dengan wajah datar dan tatapan dingin nya, mampu membuat semua mahasiswa menghindari nya.
Di sisi lain, ollan yang bersenandung riang untuk mengisi kebosanan di perjalanan menuju kelasnya.
Jesson yang terlihat keren, karena membawa tas yang di cangklong kan di satu bahunya saja. Tak lupa dengan head band yang berada di kepalanya.
Eli terlihat sedang tersenyum ramah ke semua mahasiswi dan mahasiswa yang lewat, membuat nya dalam sekejap mempunyai teman satu kelas.
Sedangkan oniel, ia berjalan menuju kelasnya dan sesekali menggoda para gadis dengan jokes bapak bapak nya. Kadang juga oniel melempar teka teki ke orang random.
***
"What!" Ucap terkejut sekelompok gadis.
"Maka nya.. padahal gue masih SMA lho, udah mau di jodohin" adu seorang Marsha ke cs nya.
"Parah sih Zean.. Sampe pake cara itu" komentar kathrina
"Kelihatan cupu, mana pake keluarga lagi" sahut indah dengan ucapan yang menusuk.
"Mending Lo harus bener bener nolak dia deh sha" usul ashel.
"Udah cel.. gue udah nolak dia berkali kali, masih aja dikejar" kesal Marsha ke Zean, salah satu pemuda yang ada di sekolahnya.
"Jatuhnya kayak obsesi gak sih itu?" Tanya indah ke mereka semua.
"Enggak kayak nya kak, kalo obsesi kan segala cara. Sedangkan dia satu cara" jawab kathrina asal.
"Sama aja Atin.." sahut ashel Lelah.
"Yaudah.. cari pacar aja Sha. Biar Zean gak ngejar ngejar lagi" usul indah ke Marsha.
"Siapa?" Tanya Marsha sedih.
"Ya.. yang mau mau sama Lo" sambar kathrina.
"Kan gue suka nya kak Gito.. gak mau yang lain" monolog Marsha sambil menghela nafas lelahnya.
"Ya cari bang Gito kalok gitu, terus Lo ajak pacaran" ucap kathrina dengan enteng.
"Lo pikir.. mudah kah tin?" Tanya ashel heran dengan kathrina.
"Bener kata ashel. Apalagi si Gito Gito itu udah lama gak ketemuan sama Marsha" sahut indah yang menyetujui ucapan ashel.
"Gue punya rencana" ucap kathrina tiba tiba, membuat ketiga cs nya menatap nya dengan penasaran.
"Rencana apa?" Tanya ashel penasaran.
"Kan ortu Marsha akan pergi 1 bulan nih.. nah ini kesempatan Lo sha. Buat pulang lagi ke kampung halaman Lo, dan cari bang Gito" jawab kathrina dengan bangga.
"Bener juga ya.. tumben di pake" celetuk indah, membuat ashel dan Marsha terkekeh. Sedangkan kathrina membuat raut wajah kesal dan sinis.
"Tapi kapan?" Tanya Marsha menatap kathrina.
"Nanti pas acara classmet, nanti Lo jangan ikut. Kebetulan acaranya kan 2 Minggu, gunain kesempatan itu" jawab kathrina membuat Marsha mengangguk singkat.
***
"Gila! Pegel banget gua" ucap ollan sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa.
"Yailah llan, cuma duduk sama dengerin aja pegel" heran jesson, lalu ia duduk di salah satu sofa.
"Tadi gua dapet temen banyak lho.. lumayan lah, koneksi" sombong Eli ke cs nya.
"Kalo gua mah.. kenal sama dosen dosen sana, malah akrab" sekarang ganti oniel yang sombong.
"B aja" ucap Gito singkat.
"Maka nya git.. senyum" sindir Eli, membuat Gito menatap sinis dirinya.
"Dih" cuma satu kata saja yang terucap di bibir Gito.
"Btw.. beberapa hari lagi gue balik ke kampung" lanjut Gito, membuat cs nya menatap nya dengan penasaran dan terkejut.
"Kenapa?" Tanya ollan penasaran tingkat dewa.
"Ada yang ketinggalan, sekalian gua tinggal beberapa hari disana" jawab Gito apa adanya.
"Lah.. nanti Lo ketinggalan banyak dong" sahut Eli.
"Gue pergi nanti pas ada acara konser selama 9 hari" jawab Gito, membuat cs nya mengangguk mengerti.
"Emang apa yang ketinggalan git?" Tanya Eli penasaran.
"Ada pokok nya" jawab Gito tidak mau memberitahu.
"Gua ke kamar duluan" lanjut nya, lalu Gito pun berjalan ke arah kamarnya.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Daragana
FanfictionDaragana gabungan dari kata Sansekerta dharma dan ragana. arti yang sangat dalam untuk orang yang berada di dalam nya. perjuangan, pengabdian, kesetiaan dan hal berharga lainnya. BXG