Supernova Academy. [END]

12.

♠♠♠

"Silahkan kalian berdua istirahat terlebih dahulu" Kata Rose kepada Zeelva dan Christy

Zeelva dan Christy yg tampak terengah-engah, karena keduanya masih harus berlatih yg jauh lebih menguras tenaga yaitu berlari tanpa menggunakan sihir sama sekali. Sihir mereka berdua seakan ada yg menyegel, bahkan Zeelva sempat mencoba untuk menggunakan sihir percepatan. Tetapi hasilnya tetap saja, ia tidak bisa menggunakannya.

"Kalian sangat berpotensi, Zeelva/Christy"

"Zeel atau Zee aja, kak. Terlalu panjang kalau harus manggil seperti itu" Koreksi Zeelva

"Baiklah, Zeel dan Christy. Menurut Melody, guru kalian memang benar. Kalian memiliki potensi besar untuk mengubah tatanan dunia ini, termasuk kamu, Zeelva. Kamu salah satu penyihir yg datang kesini tanpa pengalaman bertempur sama sekali, tetapi kamu sudah paham bagaimana cara untuk bertindak ketika berada dalam sebuah pertempuran"

"Dan untuk kamu, Chris. Menurut aku pribadi, kamu sangat cocok jika berada disamping, Zeelva. Kalian cocok menjadi satu tim, saya sendiri sebenarnya cukup terkejut. Jujur Akademi Supernova yg memiliki sihir kegelapan hanya kamu saja, Christy. Pertama dalam sejarah Akademi Supernova, saya yg sudah hidup selama 200 tahun disini, menjaga hutan Ardotalia ini. Baru kamu saja penyihir yg berasal dari Akademi Supernova yg memiliki sihir kegelapan"

"Tidak mungkin, kak. Pasti ada orang lain selain saya–.."

Rose Elgrove menggeleng membantah hal itu, memang selama dirinya hidup 200 tahun menjaga hutan Ardotalia ini. Hutan yg menjadi tempat para penyihir bisa memiliki pengalaman bertempur untuk pertama kalinya. Secara tidak langsung, hutan Ardotalia adalah hutan yg menghasilkan banyak penyihir-penyihir berbakat diera dulu maupun era sekarang.

"Tidak perlu formal sama saya, ah maaf, lebih baik pake aku saja. Supaya bisa lebih dekat, kalian terlihat begitu tertekan denganku" Kata Rose

Zeelva dan Christy menggaruk tengkuknya yg tak gatal. Mereka tidak bisa berkata-kata setelah mendengar jika sosok High-Elf yg berada dihadapan mereka ini, sudah hidup selama 200 tahun dan masih dengan rupa yg sangat cantik.

Rose bangkit dari posisinya sejenak untuk menyiapkan teh racikan khas High-Elf.

"Kalian mau teh?"

"B-boleh, kak"

"Tidak perlu gugup atau takut seperti itu. Aku tidak ada niat buruk apapun dengan kalian, aku hanya ingin mengajarkan dan memberi kalian ilmu. Hanya itu saja, tidak lebih"

"Ini, diminum dulu" Rose memberikan masing-masing segelas teh untuk Zeelva dan Christy.

"Terima kasih, kak"

Zeelva dan Christy langsung meneguk teh buatan Rose itu. Rasa haus yg sudah tidak tertahan membuat teh itu habis hanya dalam hitungan detik.

Zeelva dan Christy mendesah lega. Tenggorokan yg terasa kering seketika terasa lega karena teh buatan Rose itu.