Nanon.12 - That kiss

87 6 1
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka
karangan author
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cuph

Ohm tiba-tiba mencium gue, bibir kami bersentuhan. Mata gue membola, kaget dengan apa yang terjadi sekarang. Seketika tubuh gue terdiam tak bisa bergerak, seperti game yang sedang di pause.

Lama bibir kami bersentuhan namun setelah itu gue merasa Ohm mulai melumat bibir gue.

Dengan susah payah gue mendorong tubuh Ohm hingga ciuman itu terlepas. Segera gue meraup udara karena dada gue yang tadi terasa sesak.

"Hahh hah hhh"

Gue masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Bagaimana bisa Ohm melakukan itu pada gue yang notabene sahabatnya.

Namun pelakunya sendiri justru sekarang malah terlelap tidur menyandarkan kepalanya di bahu gue.

Apa yang lo lakukan ke gue, Ohm?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Besok sorenya setelah acara kremasi selesai gue dan Ohm pamit untuk kembali ke apartemen.

Gue masih terdiam memikirkan tentang ciuman malam itu. Entah kenapa ketika mengingatnya gue merasa aneh dengan tubuh gue. Jantung gue kini berdebar cepat ketika memikirkan itu.

Sesampainya di apartemen kami berdua duduk bersama di sofa, merebahkan tubuh kami disana.

"Ohm, gimana perasaan lo sekarang? Lo baik-baik aja?"

"Gue baik kok Non, gue gapapa selama ada lo disisi gue"

"Apaan sih lo Ohm"

"Gue serius, gue gak bercanda. Dengan hadirnya diri lo disini... buat gue semakin kuat dan tegar Non"

Entah kenapa mendengar ucapannya membuat darah gue berdesir. Jantung gue seketika berdebar kencang.

Ada apa sih dengan tubuh gue sekarang? Kenapa akhir-akhir ini aneh banget...

Gue meneguk ludah berusaha menetralkan diri. "Ohm..."

"Hm?"

"L-lo inget gak apa yang terjadi kemarin malam?"

"Kemarin malam? Emang apa yang terjadi Non? G-gue gak inget... Apa ada yang gue lupain? Apa itu penting?"

Ternyata dia gak inget tentang malam itu...

"Emmmm gak, gapapa. Kalau lo gak inget yaudah lupain aja"

"Ih kenapa sih Non? Gue ada salah ya sama lo? G-gue minta maaf deh ya... Tolong maafin gue karena gue lupa..."

Tiba-tiba Ohm memegang tangan gue dan menggenggamnya erat untuk memohon maaf "Apaan sih Ohm, kenapa lo sekarang dikit-dikit minta maaf mulu sih?"

"Ya, karena gue gak mau ngelakuin hal bodoh lagi yang bikin lo marah dan pergi lagi dari hidup gue"

"Emang lo sepeduli itu sama gue?"

"Ya, iyalah Non, gue kan kemarin udah bilang kalau lo itu soulmate gue"

Gue kembali membelalak ketika Ohm mengatakan 'soulmate'.

"Lo inget, lo ngomong itu ke gue?"

Ohm mengangguk "Tapi gue hanya inget itu dan selanjutnya udah gak inget lagi" lanjutnya.

"Kenapa sih? Gue beneran punya salah ya ke lo? Kasih tau gue kemarin ngapain lo Non?"

"Hah? Apaan sih gak ada, kalau lo lupa yaudah gapapa lupain aja"

Our Long Journey | OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang