Chapter 18

120 13 43
                                    

Hari pertama Soraya bekerja tidak terlalu berat karena mereka paham Soraya belum berpengalaman dan di beri penjelasan apa saja yang harus Soraya lakukan dan tidak boleh di lakukan sebagai sekretaris Tristan. Cukup sulit seperti nya tapi Soraya yakin kalau ia bisa melakukan pekerjaan ini.

Siangnya Soraya di minta untuk menemani Tristan meeting untuk pertama kalinya di sebuah restoran di dekat perusahaan nya. Soraya gelisah karena takut ia melakukan kesalahan saat menemani Tristan meeting. Soraya harap bisa melakukan yang terbaik.

"Kau gugup?" Tristan menoleh kearah Soraya.

Wajah wanita itu terlihat gugup dan gelisah.

"Eh, tidak Pak." bohong Soraya.

"Nanti kau akan terbiasa."

Soraya mengangguk.

Soraya berjalan di samping Tristan sembari membawa Ipad yang di mana semua jadwal Tristan yang sudah full 5 bulan ke depan.

"Halo Pak Tristan."

"Kita bisa mulai sekarang."

Soraya hanya duduk diam mencermati pembahasan yang Soraya tidak mengerti sama sekali tapi Soraya menikmati pembicaraan mereka dan terdiam melihat Tristan yang serius ketika sedang meeting sebab biasanya Soraya sering melihat Tristan tersenyum tapi sekarang wajah pria itu sangat serius sekali.

Sangat berbeda...

Cukup lama Soraya menemani Tristan sampai akhirnya meeting itu selesai pertemuan Tristan mengajak Soraya makan siang karena sudah jam 2 mereka belum makan siang.

"Tapi Pak.."

"Bekerja penting tapi mengisi perut lebih penting."

Soraya menarik nafasnya panjang karena ia tak enak makan bersama dengan bos baru nya yang baru sehari ia bekerja.

Wajarkan?

Karena Tristan memaksa nya akhirnya seperti biasa Soraya mengalah karena tak ingin berdebat dengan bos nya sendiri hanya karena ia tidak ingin makan siang bersama.

Mereka pun mulai memesan makanan..

*******
"Akhirnya aku sudah pulang."

Soraya sudah pulang ke rumahnya dengan raut wajah lelah tapi gembira karena di hari pertama nya menjadi sekretaris berjalan sangat baik tanpa ada kesalahan sedikit pun.

Soraya memang bisa mengandalkan dirinya sendiri dan Soraya bangga kepada dirinya.

"Seperti nya aku harus langsung mandi dan tidur." gumam nya.

Soraya memang sering beraktivitas namun kali ini berbeda sebab Soraya tidak menguasai di bidang sekretaris jadi menurut nya menguras banyak tenaganya.

Soraya menyalakan saklar lampunya.

"Sudah bersenang-senangnya?" sinis seseorang membuat Soraya terlonjak kaget.

"Raffa?!"

Lagi dan lagi sudah ada Raffa yang duduk di sofa sembari sebatang rokok ada di sela bibirnya dan tak lupa dengan kaki yang bersilang seperti menegaskan kekuatan pria itu.

"Kau.. Kenapa kau di sini?" sungut Soraya kaget ketika Raffa sudah ada di rumahnya.

Bagaimana bisa pria itu masuk ke rumahnya?

Soraya sudah mengganti kunci rumahnya!

"Kau pasti tahu kenapa aku di sini, Soraya." desis Raffa dengan tatapan pria itu seakan menghunus jantung Soraya.

Jadi Raffa sudah tahu kalau Soraya bekerja di perusahaan Tristan? Cepat sekali Raffa tahu apa dia memata-matai nya?

Kalau benar betapa gila nya sosok Raffa sekarang.

Belitan Cinta | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang