Note : Nanti bacanya pelan-pelan aja ya, dan komen juga biar author tau nih cerita bagus apa engga.. jadi kalo ada yang salah atau kurang nanti author benerin lagi, mau itu dari kata-katanya, alurnya atau apalah itu dan juga biar aku bisa bacain komenan kalian yang ngebuat aku terhibur dan seneng 😊
Udah itu aja, Terimakasih 🙏🏻
= Selamat Membaca =
Ketika Zion turun dari mobil dan pergi begitu saja, Arion menyusul dan memintanya untuk kembali ke mobil, tapi Zion tak menjawab dan tetap memilih untuk pergi meninggalkan Arion.
"Zion, tunggu" Cegah Arion dengan menahan tangan Zion.
"Beri gue ruang" Kata Zion datar.
"Tapi--".
"Gue bakal balik, tapi gue butuh waktu sendiri" Potong Zion.
"Oke, tapi Abang mohon Zion jangan seperti ini" Ucap Arion sendu.
Zion menatap tak suka Arion, lalu kembali melangkah meninggalkan Arion. Inilah alasan Arion langsung kembali dan melajukan mobilnya, dan mengatakan kepada Zeon perihal Zion tadi.
Setelah menjauh dari Arion, kini Zion berjalan tanpa arah tujuan. Zion pergi bukan karena moodnya yang buruk atau bertengkar dengan Zeon, tapi ia akan pergi ke suatu tempat yang pernah Zion asli datangi dulu untuk memastikan sesuatu.
Kini Zion berada di halte bis, ia duduk santai menunggu bis selanjutnya. Seringaian terpatri dibibir Zion saat tau ada yang mengikutinya, taklama bis yang ia tunggu datang dan Zion pun berdiri lalu masuk kedalam bis.
Sadar akan seseorang yang mengikutinya yang juga ikut masuk kedalam bis, membuat Zion bersmirk tipis.
Selama diperjalanan Zion hanya memandangi suasana kota dari jendela mobil, ia masih memikirkan bagaimana bisa Zion hidup diruang lingkup penuh dengan penderitaan akan hidupnya, dan juga hidup orang yang sudah menjadi korban Zion selama remaja itu diperalat oleh Demian.
--:::--:::--:::--:::--:::--:::--
"Bunuh dia lalu bunuh keluarganya, ingat jika kau tak menurut hukuman menantimu Zion".
"ZION!! APA YANG KAU LAKUKAN HAH!! BUNUH PRIA SIALAN ITU".
"Kau gagal lagi bocah!, sudah berapa kali ku bilang jangan sampai gagal!! Bawa dia ke tempat favoritnya".
"Tidak!! Jangan aku mohon! Aku tak mau!!".
"Bunuh atau kau yang akan ku bunuh beserta keluargamu".
--:::--:::--:::--:::--:::--:::--
Mengingat itu ia menggelengkan kepalanya pelan, ingatan yang masih terngiang dan membekas. Ingatan dimana Zion asli harus menentukan pilihan sulit, yaitu antara membunuh mereka atau dia dan keluarganya yang terbunuh.
"Sialan, tapi sekarang yang akan menderita adalah kalian.. ku pastikan itu" Gumam Zion.
Ketika bis berhenti dengan cepat Zion turun, karena tempat yang akan ia tuju berada didaerah yang lumayan terpencil dan cukup jauh dari perkotaan.
Sebelum ketempat tujuan, Zion menyempatkan diri pergi ke toko bunga lebih dulu. Setelah itu ia melanjutkan lagi perjalanan menuju ke tempat tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : The Death I Want
RandomNOT BXB !!! - Kalo ga suka, skip aja ya - "Terimakasih karena kehadiranmu, membuat kematian yang ku inginkan terwujud" - Zion Jersey Daviandra. "Keinginan kita sama, tapi kenapa hanya keinginanmu yang terwujud" - Danu Danuarta. * Jangan lupa kasih...