Chapter 38 : Publisitas olah raga SMA! Part 2

300 60 13
                                    

"ARRGHHH ITU MEREKAA KARASUNOOO!!!"

Tiba-tiba sebuah jeritan memekakkan telinga terdengar tak jauh dari mereka. Sontak membuat mereka berpaling melihat siapa yang berteriak begitu heboh sambil memanggil nama Karasuno.

Jaket putih dengan aksen berwarna pink cerah dan juga rambut yang berhiaskan pita berwarna senada. Misaki dan Mao berpapasan dengan tim itu di toilet beberapa waktu yang lalu. SMA Shukochu duduk tak jauh dari tim putri Karasuno di tribun. Di saat yang bersamaan tim putra Karasuno baru saja memasuki lapangan.

"Pantas saja mereka teriak." Ujar Mao.

"Ugh.." Akira memalingkan wajahnya malas.

"Ada apa sih? Apa masalahmu dengan tim Shukochu?" Tanya Misaki penasaran, karena Akira terlihat sangat tidak menyukai tim Shukochu.

"Tidak, aku tidak ada masalah apapun dengan mereka." Jawab Akira bernada sarkastik.

"Hmm, kau tidak menyukai mereka karena mereka centil kan?" Tanya Yuri menyipitkan matanya. Menebak dari ekspresi Akira sepertinya yang di katakan Yuri benar.

"Aku hanya berpikir mereka sangat berisik. Itu saja." Ujar Akira, "aku berpapasan dengan mereka beberapa kali ketika menghadiri turnamen-turnamen voli. Mereka sering sekali mencari perhatian orang-orang." Lanjutnya.

"Apa itu artinya mereka jago seperti Niiyama?" Tanya Yuri.

"Eugh, tidak-tidak, terlalu jauh jika di bandingkan dengan Niiyama. Tapi meski begitu mereka terkenal di kalangan anak-anak voli. Followers media sosial mereka ribuan. Banyak anak SMP yang ingin masuk ke SMA Shukochu karena tim voli mereka terkenal. Tidak hanya itu Shukochu juga sekolah elit dengan asrama yang sangat bagus. Sudah, cukup aku tidak mau membicarakan mereka." Akira geli sendiri mendapati ia membicarakan SMA Shukochu.

"Wah, aku tidak tahu ekstrakulikuler di Jepang punya publisitas semacam ini, sudah seperti olah raga sungguhan saja." Komentar Yuri.

"Kenapa? Kalau cuma media sosial kita juga bisa buat, kan?" Ujar Mao, mereka menoleh tidak mengerti apa yang Mao bicarakan. "Ya ampun, aku tahu kalian terlalu lempeng seperti kutu buku, tapi coba pikirkan, Miyama-san seorang blogger terkenal, Yuri punya followers yang banyak, dan kita punya tim putra yang sedang naik daun, ada Kageyama-san yang bisa kita jadikan maskot media sosial kita." Jelas Mao.

"Apa hubungannya dengan Kageyama-san?" Tanya Akira. Dia mengerti jika mereka memiliki pelatih seorang blogger dan juga Yuri yang mempunyai banyak followers bisa menguntungkan mereka jika mereka membuat page media sosial. Tapi Kageyama?

"Memangnya kalian tidak dengar?" Ujar Mao, ia menoleh ke arah tim putri Shukochu yang sedang berteriak-teriak di ikuti dengan yang lainnya.

"KAGEYAMA-SAN!!!"

"SEMANGAT KAGEYAMA-SAN!!"

"KARASUNO FIGHHHTTT!!!"

Yap, tim Shukochu terlihat sekuat tenaga sedang mencari perhatian Kageyama. Tiba-tiba semuanya masuk akal untuk Akira. Tentu saja, Kageyama Tobio, kandidat Timnas muda Jepang. Turnamen musim semi tahun lalu seperti semacam debut pertama Kageyama sebagai seorang setter handal sekaligus seorang idol di kalangan remaja putri. Kenapa ia tidak kepikiran kesana ya? Mungkin karena Akira terlalu fokus iri pada skill Kageyama hingga ia tidak sadar betapa terkenalnya Kageyama sekarang.

"Pfftt...lihat Kageyama-san." Celetuk Misaki menunjuk ke arah lapangan.

Terlihat Kageyama sedang menatap bingung ke arah gerombolan tim putri Shukochu yang sedang berteriak ke arahnya. Tampaknya ia tidak mengerti kenapa ia di teriaki seperti itu.

The Rise : Karasuno Female Volley Ball ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang