Dimulai Dari Sini

625 96 16
                                    

Sudah sembilan bulan yang lalu semenjak tahun baru berakhir, sembilan bulan yang lalu saat Heeseung memberikan kekasihnya promise ring.

Tetapi tampaknya kekasihnya itu masih merasa senang setiap kali dirinya melihat cincin yang ada di jari manis kanannya.

Hari ini, karena tidak ada jadwal kerja Jake berencana untuk pergi ke kantor tempat Heeseung bekerja, Aneh ya mendengar mereka sudah bekerja? Padahal kita membaca kisah romantis mereka saat masih berkuliah.

Kantor Heeseung terdapat cafetaria di lantai satunya dan biasanya di sanalah Jake duduk dan menunggu Heeseung yang akan keluar saat jam makan siangnya.

Kali ini Jake hanya memesan sebuah minuman untuk diminumnya sembari menunggu kekasihnya yang akan makan siang 15 menit lagi.

Jake melihat ke sekeliling, meskipun sudah sering kali ke kantor kekasihnya, Jake tetap merasa kagum melihat cafetaria kantor kekasihnya itu.

Maklum, dirinya hanya bekerja disebuah klinik praktek psikolog sebagai seorang asisten psikolog. Tempat kerjanya tidak memiliki kantin, lift, lebarnya juga hanya empat dikali dua belas meter

"Hey" suara orang memanggil membuat Jake membuyarkan lamunannya dan langsung tersenyum setelah mengetahui bahwa kekasihnya yang memanggilnya

"Cantik sendirian aja nih?" Lanjut Heeseung menggoda Jake yang tampaknya sedang memutarkan bola matanya malas.

Heeseung mengambil tempat duduk disamping Jake, tangannya otomatis mengusap rambut Jake dengan lembut, sudah menjadi kebiasaan selama hampir 5 tahun

"Nih aku bawain makanan" Jake memgeluarkan kotak bekal dari paperbag yang sedari tadi berada di meja

Heeseung tersenyum, matanya berbinar-binar melihat kotak bekal yang sedang dibuka oleh Jake, "terimakasih istri" ucapnya

Melotot, Jake langsung memukul lengan Heeseung, "sembarangan banget kalau ngomong!" Ucapnya mengusap wajahnya

Ah, dia sebenarnya tengah salah tingkah. Melihat hal tersebut Heeseung hanya bisa terkekeh, menganggu Jake masih menjadi hal favoritnya.

"Hari ini aku pulang capet, dua jam lagi nih. Kamu mau nunggu aku disini atau di apartemen aja?"

Oh iya, ada perkembangan dalam hubungan mereka. Dari yang dulunya tinggal bersama di kos, sekarang mereka tinggal bersama di sebuah apartemen ibu kota.

Iya, mereka meninggalkan kota Yogyakarta. Dan karena rumah Heeseung berada di Jogja, ia memutuskan untuk menyewa apartemen.

Jake awalnya tinggal dirumahnya. Namun, karena jarak dari rumah ke klinik psikolog tempat ia bekerja cukup jauh, Heeseung langsung membuat keputusan untuk mengajak Jake tinggal bersamanya.

"Aku tunggu disini aja deh" jawab Jake, dirinya ikut memakan cemilan yang ia beli tadi di minimarket sebrang.

Heeseung mengangguk, "dua jam lagi aku selesai kerja, selamat menunggu istriku" ucapnya

Lagi dan lagi, Jake memukul lengan kekasihnya itu, tetapi wajah memerahnya itu tidak bisa ia sembunyikan.

Lihat kan? Bahkan hampir lima tahun pun hubungan ini masih tetap hangat, hubungan yang mungkin bisa dibilang ditakdirkan oleh Tuhan.

Pertanyaan mereka sampai saat ini juga masih sama, kenapa mereka memimpikan hal yang sama tersebut? Meskipun begitu, mereka tetap bersyukur karena diberikan mimpi yang sama.

Lalu, bagaimana jika ada mimpi lain?














Heeseung sudah memasuki jam kerjanya lagi, Jake mengisi waktu kosongnya dengan menonton film lama yang berjudul "Now You See Me"

Namun kegiatannya harus terganggu kala seseorang berdiri di depan mejanya, menatap Jake dengan senyuman

"Kamu pacarnya Heeseung kan?" Tanyanya tanpa basa basi membuat Jake lamgsung mengerutkan keningnya.

Jake berusaha terlihat ramah, "iya, kenapa ya?" tapi dirinya malah terlihat sarkas.

"Aku duduk disini ya" perempuan itu menarik kursi didepan Jake lalu mendudukinya bahkan tanpa menunggu jawaban dari Jake.

Baru saja duduk, perempuan itu langsung membuka mulutnya, "kamu emang se posesif itu ya?" Tanyanya.

Merasa tersinggung, Jake menatap perempuan didepannya dengan tatapan kesal, "First of all, kamu gak pernah diajarin sopan santun kah? Percuma kalau kamu permisi tapi sebelum pemiliknya menjawab kamu udah melakukannya duluan. Kedua, am i know you? Rude, kalau kamu langsung tanya-tanya tentang hubungan orang lain, i don't even know your name"

Perempuan didepannya terkesiap, lalu tersenyum kembali. Ia menarik tanda nama yang tergantung di lehernya, "namaku Rina, aku satu divisi sama pacar kamu" ucapnya memperkenalkan diri

Jake menganggukan kepalanya, "Oke Rina, jadi alasan kamu duduk di depan aku kayak gini kenapa? Bukannya udah mulai jam kerja ya?" Tanyanya

Mendengar hal itu, Rina sedikit tersenyum, "aku memang satu divisi sama pacar kamu, tapi jabatan aku beda. Back to the topic! Kamu jadi pacar posesif kah?" Tanya Rina

Tidak bisa menyembunyikan ekspresinya, Jake lagi-lagi terlihat mengerutkan keningnya secara tidak suka.

Rina yang melihat itu kembali membuka mulutnya, "bukan apa-apa nih, tapi kenapa pacar kamu gak mau berkembang? Perusahaan udah rekomendasiin dia ke Jepang karena peforma kerjanya baik banget. Tapi aku bingung kenapa dia menolak, padahal dulu saat awal masuk kerja dia berambisi banget buat ke Jepang. Setelah aku teliti mungkin alasannya karena dia takut tinggalin kamu"

Rina menjeda perkataannya sembari melihat ekspresi wajah Jake yang mulai berubah.

"Gini aja Jake, pacaran boleh kok, aku tau kalian berdua pasti cintanya kuat banget. Tapi apakah wajar kalau cinta jadi penghalang mimpi kita?"













☆author note :
Hai, ayo kita mulai pertualangan baru

25 September 2024

Life After Kiss (Heejake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang