chapter 2

185 16 0
                                    

Sore itu Ary mengajak Keynan berjalan jalan dengan sepeda motornya, tampak Keynan memeluk Ary dengan erat di belakangnya.

"Kau ingat, dulu aku yang mengantarmu untuk daftar masuk universitas dengan mengguanakan sepeda motormu, aku dulu belum punya motor jadi kemana mana kita bersama memakai sepeda motormu, tapi kau tak pernah mau memboncengku sehingga selalu aku yang memboncengmu. ketika itu Ary bercerita mengenang masa lalu mereka.

10 th sebelumnya

Ary adalah murid baru pindahan  dari sebuah desa, dia pindah ke sekolah Keynan ketika sekolah di tingkat menengah atas, Ary pindahan dari desa sebelumnya karena orang tua Ary memang kerap berpindah pindah rumah di karenakan keluarga mereka belum memiliki tempat tinggal yang menetap hingga pada ahirnya keluarga Ary di perbolehkan menempati rumah milik kakak dari ayahnya untuk tinggal menetap karena selama ini keluarganya seringkali berpindah rumah sewaan.

Hari pertama Ary di sekolah barunya dia di sambut hangat oleh teman teman barunya, terlebih perawakan Ary yang tinggi dan wajah yang menarik serta gaya nya yang tomboy cukup menarik perhatian teman teman baru nya. seketika ada seorang gadis yang menarik gravitasi tubuh Ary ketika pertama melihat ruang kelas baru nya.
Yaa.. Dia adalah Keynan, seorang gadis dengan mata indah dan senyum yang manis tampak menatap Ary dengan tatapan hangat. Ary memang sedari lama menyadari orientasi seksual nya lebih besar pada sesama perempuan, tapi dia masih mengerti batasannya sehingga dia masih bisa mengontrol perasaannya.
Keynan dikenal sebagai salah satu siswi berprestasi disekolah, dia juga merupakan salah satu murid populer disekolah, tidak jarang banyak pria yang mencoba mendekatinya untuk sekedar berteman atau bahkan lebih, tapi sampai saat ini belum ada satupun pria yang berhasil menaklukan hati Keynan.
setelah beberapa bulan Ary menjadi siswi disekolah itu, belum tampak kedekatan antara Ary dan juga Keynan, mereka hanya terlihat berbincang kalikali itupun sebatas obrolan tentang pelajaran, sama halnya yang Ary bicarakan dengan teman sekelasnya yang lain. Ary terbilang murid yang cukup pandai, terlihat ketika jam pelajaran sedang berlangsung, ataupun ketika sedang ada pembahasan pelajaran, Ary terlihat aktif dalam komunikasi belajarnya, apalagi ketika pelajaran olahraga, Ary terlihat sangat menonjol.
bagaimana tidak menonjol, karena ternyata Ary adalah seorang atlet bulutangkis, beberapa kali ia menjuarai kejuaraan antar pelajar dari mulai tingkat sekolah dasar, yang secara otomatis itu membuat Ary langsung tenar di lingkungan sekolah baru nya, baik di lingkup para guru ataupun para siswa.

seiring berjalannya waktu kedekatan Ary dan Keynan mulai terlihat ketika mereka terlibat dalam satu tugas proyek penelitian untuk penulisan karya ilmiah siswa, dan secara kebetulan ternyata rumah mereka juga berdekatan yang hanya terhalang 2 blok saja. Dengan mudah mereka berkomunikasi di luar jam sekolah, bahkan sesekali mereka menghabiskan waktu santainya berdua.

Keynan adalah anak sulung dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan dan seorang ibu yang mengurus rumah tangga, meski begitu Keynan yang notabennya adalah seorang anak pegawai pemerintahan tidak pernah merasa kekurangan dalam hidupnya, ayahnya sudah lebih dari mencukupi kebutuhan keluarganya, dan apa yang Keynan butuhkan pastinya selalu dipenuhi oleh ayah nya. Meski begitu Keynan tetap menjadi seorang gadis sederhana yang ramah dan baik  dalam hal apapun termasuk berbagi segala hal dengan teman temannya.
terkadang Ary merasa risih ketika merasa ada teman teman Keynan yang mendekatinya hanya untuk sekedar memanfaatkannya, namun itulah Keynan, dia tidak pernah merasa dimanfaatkan, karena dia merasa senang memiliki banyak teman.

Hingga pada satu waktu, suatu hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya terjadi dalam hidup Keynan. Ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung yang sontak membuat kehidupan Keynan dan keluarganya berubah drastis.

Saat itu Ary dengan tergesa gesa mendatangi rumah Keynan dan tampak disana Keynan menundukan kepala sambil menangis didepan jasad ayahnya dengan posisi berhadapan dengan ibunya. tanpa pikir panjang Ary langsung menghampiri tubuh Keynan da memeluknya dengan sangat erat dan saat itupun juga tangisan Keynan semakin pecah. Ary tidak berkata sepatah katapun, dia hanya memeluk Keynan yang menangis sambil mengusap usap kepala dan punggungnya. Ary tahu betul yang Keynan rasakan namun dia tidak bisa berbuat banyak.
Didepan jasad ayahnya Keynan, Ary berjanji dalam hati kalau dia akan berusaha menjaga Keynan dan berusaha membuat Keynan bahagia dengan segala kemampuannya.

bahagiamu bahagiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang