BARRY

97 23 29
                                    

Warning typo(s)
MATURE CONTENT⚠️

────୨ৎ────

Kue satu nampan berukuran sedang hampir tak tersisa sejak 1 jam lalu menemani obrolan yang jarang sekali aku dengar. Ralat, lebih tepatnya bukan obrolan, melainkan sebuah cerita dari si manis Yumi—sepupu Ara.

Ya, gadis dengan keistimewaan yang dia miliki itu datang ke rumahku bersama Ara dan ayahnya. Namun, ayah Ara segera pulang padahal awalnya beliau ingin sekalian bertemu kakek guna membicarakan Perahu teman kakek yang kabarnya akan dijual kepada Ayah Ara. Namun, sangat disayangkan kakekku pergi berlayar kemarin sore dan belum kembali.

Alhasil hanya tinggal Ara dan Yumi yang sekarang berada di rumahku.

Seperti perkataan Yumi waktu itu, dia ingin sekali mampir ke rumahku dan membuat banyak kue. Omong-omong, Yumi pandai membuat kue juga lho, bahkan kurasa Yumi kebih banyak tau jenis berbagai kue dan makanan lainnya. Tangan mungilnya sungguh telaten menyiapkan berbagai bahan, dia sama sekali tidak ingin merepotkanku, padahal sudah jelas dia seorang tamu itu artinya tamu adalah raja.

Aku dan Ara hanya menghela napas pasrah, ketika remaja itu mengambil alih dapur kecilku. Yahh, ini sih bukan membuat kue bersama.

Dan ya, ada benarnya juga setelahnya. Usai kue tersebut di dinginkan dari panci kukusan, Yumi menata dengan eloknya di atas nampan—kemudian berakhir di tengah meja ruang tamu, menikmati gigitan demi gigitan seraya mendengarkan cerita dari Yumi selama masa Sekolahnya.

"Kenapa kau tidak pernah jujur pada Guru kalau kau mendapat perundungan dari murid lain?"

"Aku sudah melaporkannya, tetapi justru aku yang di anggap aneh oleh mereka, dan Guru hanya berkata agar aku tak lagi menakut-nakuti teman lain."

Ara mendesis mendengar itu, memang tau betul bagaimana sulitnya menjelaskan pada orang sekitar tentang apa yang Yumi ketahui. Yumi bilang, dia sering melihat makhluk tak kasat mata di dalam toilet Siswi, sosoknya anak kecil yang kadang kala bertindak usil dengan memainkan keran air atau menyembunyikan tissu pada bilik-bilik tertentu. Banyak siswi yang ketakutan namun merasa geram dan berpikir bahwa itu perbuatan Murid nakal saja.

Yumi dengan kemampuan yang dia punya, berusaha menegosiasi meski tidak dipungkiri Yumi pun ketakutan melihat sosok kecil itu, namun demi keamanan teman-temannya, Yumi lakukan negosiasi yang kedengarannya aneh. Setelah sepakat membuat perjanjian, makhluk astral itu tak lagi muncul di dalam toilet.

Dengan polos Yumi memberitahukan kepada teman Sekelasnya, agar tak perlu cemas dengan hal yang terjadi di dalam toilet, dia sudah menanganinya. Namun sungguh sayang, niat baik Yumi justru di salah arti, dia dianggap sebagai dalang dari kejadian-kejadian aneh selama ini.

Seorang Siswi mengadukan kepada Guru, saat pelajaran Olah raga. Siswi tersebut berkata jika Yumi mengarang cerita agar semua siswi tak ada yang berani masuk ke dalam toilet, dan menambahkan bahwa yang memainkan keran air dan hilangnya benda milik Siswi, tak lain persekongkolan Yumi bersama Siswa dari kelas lain.

Hal itu membuat Yumi mendapat hukuman dari Guru olah raga, di bawah terik matahari yang tidak bersahabat, dia di perintahkan mengitari lapangan sebanyak dua puluh kali serta tak mendapat nilai olah raga dalam dua minggu. Setelah kejadian itu membuat Yumi sedikit berubah, dia membenci setiap kali melihat makhluk tak kasat mata muncul dari jangkauan matanya.

[M] HANDSOME GHOST (Rowing Trough of Memories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang