Hari-hari setelah Lokkaew membuka matanya berlalu seperti mimpi indah bagi Anda. Kembali melihat Lookkaew tersenyum, berbicara, dan meski masih lemah, mulai mencoba untuk bergerak, memberikan kekuatan baru bagi Karina. Namun, ini juga membawa tantangan baru. Kembali ke kehidupan normal bukanlah hal yang mudah setelah apa yang mereka lalui.
Lookkaew duduk di kursi roda, menatap keluar jendela rumah sakit. "Aku merasa seperti kehilangan setengah diriku," ucapnya lirih.
Anda yang sedang menyusun bunga di vas, menghentikan kegiatannya sejenak. "Kamu nggak kehilangan apa pun, Lookkaew. Kamu di sini. Itu sudah lebih dari cukup buatku," jawabnya lembut sambil mendekati Lookkaew dan berjongkok di samping kursi rodanya.
Lookkaew menghela napas panjang. "Tapi aku masih harus belajar jalan lagi, belajar menggerakkan tubuhku. Apa aku akan jadi seperti dulu lagi?"
Anda menggenggam tangan Lookkaew dengan erat, menatap dalam-dalam ke mata wanita yang sangat ia cintai itu. "Kamu lebih kuat dari yang kamu kira. Kamu bisa melewati semuanya, dan aku akan selalu ada di sisimu."
Di saat yang sama, Lookkew tahu bahwa tidak semua luka dapat sembuh dengan cepat. Bukan hanya fisik, tapi juga mental. Cinta mereka diuji dengan cara yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya. Kecelakaan itu telah meninggalkan jejak yang dalam pada hubungan mereka. Tapi mereka berdua tahu, satu-satunya cara untuk melewati semuanya adalah bersama-sama.
"Apakah kamu pernah merasa takut?" tanya Lookkaew tiba-tiba, matanya masih menatap keluar jendela. "Takut kalau aku nggak bisa jadi seperti dulu lagi?"
Anda tersenyum tipis, mengusap rambut Lookkaew yang jatuh di pipinya. "Takut? Iya. Tapi aku lebih takut kehilangan kamu, Lokkaew. Itu jauh lebih menakutkan daripada apa pun yang terjadi sekarang."
Mendengar jawaban itu, Lookkaew merasa sedikit lebih tenang. Ia tahu betapa Anda mencintainya, tapi ia juga tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang. Rasa cemas dan ketidakpastian selalu ada, tapi di sisi lain ada cinta yang tak terbantahkan. Mereka berdua tahu bahwa cinta itu akan membantu mereka melalui apa pun yang akan datang.
"Bagaimana kalau kita mulai dari langkah kecil?" Anda mengangkat kursi roda Lookkaew sedikit lebih dekat ke jendela. "Kita rencanakan liburan lagi, seperti dulu. Kita butuh waktu untuk bersantai, menjauh dari semua ini."
Lookkaew mengangguk pelan. "Aku suka ide itu. Tapi mungkin kita bisa mulai dengan langkah yang lebih kecil dulu. Mungkin ke pantai dekat kota."
Anda tertawa kecil. "Pantai? Itu kedengarannya bagus. Aku akan mulai merencanakannya."
Mereka berdua tahu bahwa perjalanan ke pantai tidak akan menghapus semua kesulitan yang mereka hadapi. Tapi itu adalah awal, langkah pertama untuk kembali ke kehidupan yang normal, kehidupan yang penuh harapan dan cinta, meski dengan segala kerumitannya.
"Terima kasih, Anda," ucap Lookkaew pelan. "Kamu selalu tahu apa yang aku butuhkan."Anda mencium kening Lookkaew lembut. "Aku nggak akan ke mana-mana. Selalu di sini, bersama kamu."
Malam itu, ruangan rumah sakit terasa tenang. Hanya suara mesin yang mengukur detak jantung Lookkaew dan hembusan napas mereka berdua yang terdengar. Anda masih duduk di samping Lookkaew, jari-jarinya terjalin erat di tangan Lookkaew. Waktu seolah berjalan lambat ketika Anda melihat Lookkaew tidur dengan tenang, wajahnya terlihat lebih damai daripada beberapa hari terakhir.
Pikirannya melayang jauh, memikirkan semua yang telah mereka lalui. Kecelakaan yang hampir merenggut Lookkaew darinya. Ketakutan, kecemasan, dan perasaan tidak berdaya ketika dia duduk di ruang tunggu rumah sakit, menunggu kabar baik yang seakan tidak pernah datang. Semua kenangan itu masih membekas kuat di benaknya, membuat setiap senyuman yang kini Lookkaew berikan menjadi lebih berarti.
KAMU SEDANG MEMBACA
COE Dingin Dan Gadis Bawel
FanfictionKisah seorang COE yang bernama Anda anunta yang jatuh cinta kepada Asisten nya yang bernama Lookkaew