NOTE :
1. JANGAN LUPA, FOLLOW SEBELUM BACA!
sebagai bentuk apresiasi karya author dan etika yang baik sebagai pembaca/penikmat cerita.2. Tinggalkan kritik / saran beserta ratingnya!
guna membangun karya cerita author menjadi lebih baik.Thank you so much & Happy reading!!!
*****
Rencana Bu Viksi, Ihsan dan juga Tasya pada hari ini merupakan proses menggali informasi lanjutan yang akan dilakukan langsung melalui percakapan antara Tasya dengan si Jalang sialan. Tapi istilah umumnya, bisa kalian sebut aja wawancara lah, ya 🤨👌
Dalam hal ini, Tasya sendiri akan menjadi pewawancara dan si Jalang sialan ibunya akan menjadi informan atau narasumbernya.
Beberapa pertanyaan dari Bu Viksi pun ikut dititipkan kepada Tasya seorang. Tapi, tentu saja hanya akan Tasya sampaikan jika itu memungkinkan atau tidak berpotensi menimbulkan kecurigaan dari si Jalang.
*****
Just for information!
Wahai para pembaca sementara, pembaca setia, maupun para 'Silent Readers' yang seenaknya baca, tapi pada gak mau ngasih follow, ngasih rating, kritik / saran, share dan sebagainya .... 😔
Sebelum kemarin Bu Viksi sama si Ihsan keluar dari kamar apartemen si Jalang, mereka berdua udah pasang banyak micro kamera atau kamera tersembunyi di setiap sudut ruangan (tempat yang strategis).
Terus .....
Baik si Tasya, si Ihsan, ataupun Bu Viksi, mereka bertiga juga udah pada cukup beristirahat dan sekarang, masih sekedar nungguin kepulangan si Jalang ke apartemen.
Menunggu, menunggu, menungggu daaaan .....
Menunggu
Sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku
Saat ku harus bersabar dan terus bersabar
Menantikan kehadiran dirimu
Entah sampai kapan aku harus menunggu ...
Barulah sekitar pukul 09.07 WIB ...
Si Jalang sialan yang telah keluyuran semalaman, akhirnya pulang.
*****
Dalam Chat Grup WhatsApp Balas Dendam.
"Gimana?" tulis tanya Tasya.
"Si Jalang, keknya masih di lift! Jadi ... Standby aja, Cha! Bentar lagi pasti masuk kamar!" tulis jawab Bu Viksi .
"Oke." jawab singkat Tasya.
*****
Si Jalang sialan pun keluar dari lift lantai 40 dan berjalan perlahan menuju kamar apartemennya.
Sorry ya, gua gak bisa sebutin kamar apartemennya!
Soalnya mata gua udah minus 7 😵😵💫😰🙏
Kalo kata orang Sunda mah, "geus bolor panon na si éta, mah!"
Artinya apa bang Randi?
Artinya mata gua udah rusak parah minusnya ;(
*****
"Aaah .... Sialan! Capek banget, nih ...! Gue harus cepet mandi lagi, dan minum obat!" gumam si Jalang sambil memencet bel kamar apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Anak Buangan
Teen FictionSEASON 1 SELESAI!! [NOVEL RINGAN YANG DIADAPTASI DARI KISAH NYATA!!! Kebayang gak, sih? Gimana rasanya di buang di tong sampah sejak dilahirin!? Itulah yang dialami Ihsan sama Tasya! Mereka berdua harus nerima kenyataan yang pastinya super menyakitk...