perjodohan yang sebenarnya tidak ingin dijalankan oleh gadis cantik yang disenangi banyak kalangan pria, bahkan teman-teman disekolahnya banyak yang menyukai karna paras cantik dan pintar
hanya satu murid yang tidak gadis itu sukai lantaran tidak in...
"Minjee.. Riki.." ujar heeseung yang sepertinya serius karena ketika heeseung melontarkan panggilan itu semua yang ada disana terdiam dan sunyi
"Iya tuan?" Tanya minjee dan Riki hanya melirik heeseung
"Setelah makan.. saya ingin berbicara dengan kalian" ujarnya
"Mau ngomong apa kak? Katakan saja" ujar Riki yang melanjutkan makanannya
"Tidak.. aku akan mengatakan ini ketika selesai makan.." ujar heeseung dan Minjee mengangguk mengerti
Setelah selesai makan mereka melakukan apa yang heeseung perintahkan kepada mereka dan mereka duduk disofa ruang utama
"Heerin.. main sama bibi dulu ya sayang.." ujar heeseung dan art itu mengajak Heerin kekamar
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"Ngomong apa kak?" Tanya Riki
"Acara pernikahan kalian akan berjalan 5 hari lagi, jadi siapkan diri kalian"
"APA?!" kaget mereka berdua secara bersamaan ketika mendengar berita dari heeseung
"Iya? Hm? Kenapa?"
"Aku masih tidak menyangka semua ini,, ku kira kau akan lupa" ujar Riki dengan malasnya
"Sudah.. siapkan diri kalian.. untuk persiapan kalian pilih jubah selera kalian"
"Ck.." Riki hanya mendesis dan meninggalkan mereka
"Tuan? Apa itu tidak terlalu cepat?"
"Tidak.. menurutku itu sudah sempurna.."
Minjee menyusul Riki dan mencoba berbicara dengannya
"Riki.." dan Riki berhenti menatapnya malas
"Apa" singkatnya
"Emmm.. kita akan memilih jubah?" Tanya minjee memberanikan dirinya walaupun ia benar-benar takut jika Riki akan memarahinya
"Nanti sore saja.. aku mengantuk.." ujar Riki langsung masuk kekamarnya dan mengunci kamarnya tanpa mempedulikan Minjee lagi
Lagi dan lagi minjee hanya bisa sabar dan menghembuskan nafasnya kasar ketika menghadapi Riki yang berbeda
"Heerin.. heerin ingat ya.. jika ada ayah dan bunda sedang berbicara heerin harus menjauh dan tidak boleh mendengarkan pembicaraan.. attitude yang baik dan berprestasi" ujar heeseung menasehati heerin dan heerin hanya mengangguk mengerti
"Anak pintar.." ujar Heeseung
Sore harinya Riki dan Minjee keluar mencari toko baju dan memilih jubah untuk wedding mereka, diperjalanan hanya ada keheningan kepada keduanya, Minjee benar-benar tidak bisa membuka pembicaraan
Ketika Minjee memilih gaun yang cocok untuknya, ia tertarik pada gaun yang ada pada patung manekin
"Ini sangat cantik.." ujar Minjee terkesan dan Riki menyadari itu hanya diam dan kembali mencari jas yang cocok untuknya
"Ini adalah gaun keluaran terbaru import dari luar negri nyonya.. ini akan terlihat bagus ketika Anda memakainya.." ujar pelayan
Minjee melihat harga dari gaun itu, ia merasa merinding melihat harganya yang begitu mahal
"Emm.. tidak jadi deh.. mungkin yang disini lebih cocok.." ujar Minjee
"Baik nyonya.." ujar pelayan itu ramah
Ketika ingin menyewa, Riki melihat dari pantulan kaca ia melihat Minjee yang bergaya karena memakai gaun yang ia pilih
"Ini bagus.. tapi.." ujar Minjee yang kembali melihat kearah manekin yang ia pilih dari awal
"Ambil saja! Cepat.." ujar Riki yang mendengar Minjee bergumam
"At-tidak Riki.. aku memilih ini saja.." minjee benar benar terkejut ketika Riki memanggilnya
Riki menyuruh pelayan untuk mengambil gaun yang dipilih Minjee dan membungkusnya
"Riki.. a-aku tidak memilih gaun itu.." ujar Minjee
"Kau menyukainya sejak awal.. jika kau menyukainya ambil saja.. jangan lihat harga.." ujar Riki dengan santainya
Semua totalnya mencapai jutaan dollar yang membuat Minjee ingin sesak nafas mendengarnya, Riki memberikan id card yang berisikan uang yang kakaknya taruh disana dan memang itu sudah jatah Riki
Acara memilih jubah sudah selesai dan sekarang Riki lapar! Ia pergi menuju restoran didekat sana
"Apa kau lapar?" Tanya Riki
"T-tidak perlu Riki.. aku tidak lapar" ujar Minjee
"Baiklah.."
Pelayan datang dan Riki memesan 2 ramen dan sushi, satu untuknya dan satu untuk Minjee
"A-apa? Riki.. aku tidak memintanya" ujar Minjee yang sebenarnya ia juga lapar. Riki tidak peduli dengan apa yang Minjee lontarkan, ia hanya tidak ingin berlama lama dengan wanita itu
"Apa kau ingin pingsan dijalan? Aku tidak ingin mengangkat mu kerumah sakit jika kau sakit karna kelaparan" ujar Riki