Part 7 ⚠️⚠️

429 107 8
                                    

Yoongi mengeluarkan motor nya, ia tidak bisa memakai mobil karena dibawa oleh sang kakak.

"Ji, Lo gapapa kan gue anter pulang pake motor.?"

"Gapapa kak, santai aja"

Jimin menerima helm yg yoongi berikan, entah hanya perasaan nya saja atau memang benar, helm yg jimin pakai itu masih baru.
Di bantu yoongi, jimin naik keatas motor yg tingginya lumayan bagi seorang Park Jimin.
Mereka pergi dari bengkel membelah jalanan sore yg sedikit padat, tidak ada percakapan, keduanya sama-sama bingung harus memulai dari mana.
Hingga mereka sampai di depan gerbang rumah jimin, setelah mesin motor dimatikan, jimin turun dari motor dan melepaskan helm yg dia pakai.

"Makasih banyak, kak Yoongi" ucap jimin sembari tersenyum

Setidaknya yg jimin Tau mengenai yoongi adalah, dia sangat baik dan tidak seperti apa yg dia bayangkan.

"Sama-sama, gue boleh minta kontak Lo gak.? Biar gampang kalau mau ngabarin soal mobil"

"Boleh kak, boleh banget kok"

Yoongi mengeluarkan ponsel dari Saku celana dan memberikan nya pada jimin, pemuda itu menuliskan beberapa digit nomor pribadi nya pada ponsel milik yoongi.

"Ini Kak.." jimin menyodorkan kembali ponsel itu pada pemiliknya

"Makasih ya"

"Sama-sama kak, gue juga makasih banyak udah di bantuin dan di anterin pulang"

"Besok Lo berangkat ke sekolahnya gimana.? Mau bareng gue aja.? Gue ada kelas pagi besok, kebetulan juga lewat SMAN 36 kalau mau ke kampus"

"Nggak usah kak yoongi, aku bareng papa aja. Takut ngerepotin kak yoongi lagi"

"Gue gak ngerasa di repotin sama Lo, Lo kabarin gue aja kalau misal gak ada yg nganterin"

"Iya, makasih kak"

"Gue cabut dulu, masuk gih... udah mau gelap"

Jimin tersenyum sembari mengangguk. "Hati-hati kak"

Jimin masih berdiri didepan gerbang sebelum motor yoongi benar-benar menghilang dari pandangan nya.
Setelah itu baru masuk kedalam rumah.


.



.



Pada malam harinya.....



Jimin memicingkan mata takkala siliet seorang laki-laki berjalan menghampirinya dari arah kegelapan.
Semakin mendekat dan mendekap tubuhnya yg hanya dibalut piyama tidur sangat tipis, tanpa pakaian dalam.
Semakin dekat hingga akhirnya jimin bisa melihat wajah tampan itu, jimin seakan tersihir dengan laki-laki tersebut.

"Kak Yoongi.." sebutnya, karena di hadapan saat ini adalah Min Yoongi yg akhir-akhir ini dia temui

Yoongi semakin mendekatkan tubuhnya kearah jimin, menaiki ranjang empuk milik pemuda itu.
Wajah jimin terlihat sangat gugup, seorang Min Yoongi yg bahkan dari fisiknya adalah laki-laki idaman nya, tidak pernah membayangkan bisa bertemu dengan yoongi, namun pertama kali melihat laki-laki itu, seakan dia tengah di pertemukan dengan jodohnya.

Tangan yoongi menyingkirkan anak rambut yg menghalangi wajah cantik pemuda itu, ia memperhatikan wajah jimin dengan lekat.
Semakin mendekat dan mengikis jarak diantara keduanya.

"Cantik, Sangat cantik." Suara berat yoongi terdengar sangat indah saat memuji pemuda yg ada di hadapan nya

Seperdetik kemudian bibir mereka bertemu, saling mengecup, melumat, dan memberi rangsangan satu sama lain secara intens.
Tangan yoongi tidak tinggal diam untuk meloloskan piyama yg jimin kenakan, perlahan membantu jimin merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

Seakan terhipnotis dengan perlakuan yoongi saat ini, jimin hanya bisa menikmati suhu tubuhny yg semakin memanas.
Tangan yoongi perlahan menyentuh bagian dada milik jimin, membuat pemuda itu mendesah dibawah tubuh kekarnya.

"Aaahhh.."

Yoongi memberikan banyak kecupan pada leher mulus milik jimin, meninggalkan banyak tanda merah disana.
Tangan kirinya melebarkan paha mulus pemuda cantik itu, menyentuh area bawahnya yg sudah mulai basah.

"Your so hot, babe.." tangan yoongi menyentuh ujung penis pemuda itu

"Aaahhh.. kak Yoongi" tubuh jimin meremang saat merasakan sentuhan tangan yoongi yg membelai seluruh bagian sensitif di tubuhnya

Yoongi menyeringai, kemudian ia memasukkan niple mungil yg sejak tadi mengeras itu kedalam mulutnya, menjilat, menghisap, serta beberapa kali menggigitnya Karena gemas.

"Aahh..."

Tangan jimin menekan kepala yoongi untuk memperdalam hisapan pada puting nya, jimin juga bisa merasakan kejantanan milik yoongi yg menyentuh paha dalam nya.
Yoongi mengentikan kegiatan nya, kemudian ia membawa kedua tangan jimin untuk berada diatas kepala pemuda itu, kemudian ia mengarahkan penis nya untuk masuk kedalam lubang milik jimin.

Jleb...

"Aaahhh..." desah keduanya

Dalam sekali hentakan itu, penis yoongi berhasil masuk kedalam lubang milik jimin yg masih sangat sempit, dalam sekali hentakan saja.
Pemuda itu menitikkan air mata nya saat merasakan sakit dan perih secara bersamaan diarea bawahnya.
Mata yoongi menatap hangan pada jimin, mengecup bibirnya dengan lembut, membuat jimin melupakan rasa sakit pada lubang nya.

Setelah beberapa detik berlalu, yoongi mulai menggerakan pinggulnya, menghujami lubang anal itu dengan penis nya yg terasa sangat nikmat didalam sana.

"Ouhh sayang... milikmu sempit.. Aahh.."

"Aaakkhh.. kakhhh.."

Jimin terus mendesah beriringan dengan penis yoongi yg bergerak maju mundur dibawah sana.
Semakin terasa panas, keringat membasahi tubuh keduanya, yoongi melepaskan tangan jimin dan berpindah memainkan niple mungil yg sejak tadi terlihat seperti menantangnya

"Kakhh.. aku mau keluar.. eempphh.." jimin menahan desahan nya sembari memeluk leher yoongi

"Bersama sayang.." yoongi semakin mempercepat gerakan nya. "Aaahh.. sebentar lagi"

"Eemmphh.. Yoongii.. kak Yoongi... enak.. terus kakhh.."

"Aagghh..."

Mata jimin terbuka lebar, tubuhnya terduduk dengan keringat yg membasahi dahi, serta membuat sebagian piyama nya sangat basah.
Pemuda itu melihat sekelilingnya, masih kamar yg sama dan ia sendirian, jimin menyentuh milik nya yg terasa tidak nyaman, Basah.

"Aah, Shit.!" Jimin memukul kepalanya sendiri karen kesal

Jimin turun dari ranjang, menyalakan lampu kamar, dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Ia harus membersihkan tubuhnya yg lengket akibat keringat, juga lubangnya yg sangat basah.
Bayangan betapa gagahnya tubuh yoongi yg masih terngiang di kepalanya, membuat jimin menyentuh tubuhnya sendiri hingga kembali bernafsu.

"Sssstt... Emmphh..." desah jimin tertahan, sembari memilin kedua puting nya dibawah guyuran air hangat

Jimin membuka mata dan kembali menyadarkan dirinya sendiri, ia buru-buru membersihkan tubuhnya dan berganti dengan piyama yg bersih, setelah itu ia duduk di sisi ranjang sembari membuka ponselnya.

Sebuah pesan masuk ia terima.




+6282635xxxxxxxx : Jimin, sudah tidur.?




Jimin memicingkan mata nya, dia tidak tau nomor siapa yg mengirimkan pesan kepadanya, di tengah malam seperti ini.
Setelah membalas pesan nya, ia kembali mendapat balasan hanya Jarak beberapa detik saja.



+6282635xxxxxxxx : Ini Yoongi, jangan lupa save ya. Udah jam 2, tidur, besok harus sekolah



Jimin tersenyum manis hanya karena isi pesan dari yoongi, setelah Membalas pesan tersebut, ia kembali meletakkan ponselnya, siap menjemput mimpi indah yg kemungkinan besar akan terulang lagi.






"(TRUST IN YOU)"


TRUST IN YOU (YoonMin) 21+🔞🔞🌚🌚⚠️⚠️⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang