chapter 12 🔞

1.4K 155 18
                                    

Mata Seokjin dan Jungkook saling memandang, Seokjin tidak mengerti tentang yang namanya ketulusan, tapi rasanya sekarang ia bisa merasakan nya, inikah yang dinamakan ketulusan. seokjin hanya mengangguk dan jungkook membawanya kembali keruangan itu.

"Aku akan memasukkan uang ini ke
koper, kau bisa membawanya.?" Lalu
Jungkook mengambil kopernya dan mulai menyusun uang itu sendirian, seokjin bahkan tak berani menyentuh uang itu, bagaimana ada orang yang mudah sekali memberikan uangnya hanya untuk sebuah tubuh dan kenikmatan biologis.

"Kenapa tidak pakai cek, atau transfer, aku tidak berani membawa uang sebanyak ini." Seru Seokjin kepada Jungkook yang masih merapikan uang masuk kedalam koper.

"Aku tidak bisa, aku lagi ada sedikit
masalah dengan keluargaku, mereka pasti akan melakukan sesuatu dengan akun bank ku, aku harus berhati-hati." Jawab jungkook tanpa menatap seokjin.

"Memangnya apa yang kau lakukan ?
apakah sampai separah itu.?"

"Sudah lah aku malas membicarakan
tentang keluargaku, aku akan meminta yoongi mengantarkannya ke apartmenmu."

"A---aku tidak tinggal disana lagi, aku
menyewakan apartmennya dengan orang lain" Jawab seokjin.

"Kapan ? Kenapa ? Lalu kau tinggal
dimana hah ?"

"Beberapa hari yang lalu, aku
tidak ingin membicarakannya, eumm aku tinggal bersama teman satu kerjaku,
namanya Hoseok." Jelas Seokjin.

"Kau tinggal disini saja mulai malam ini"
Seru Jungkook membuat Seokjin terkejut.

"Tidak." Tolak Seokjin.

"Kenapa, lagipula perjanjian kita akan
membawa kita sering bertemu di apartmen ini, dan bukankah lebih efisien
kalau kita satu atap."

"Apa kata orang nantinya.?"

"Memangnya dari kapan kau
memperdulikan kata orang Jin."

Seokjin hanya tersenyum, ya jungkook benar dari kapan Seokjin memperdulikan omongan orang lain.

"Mana surat itu, aku ingin melihatnya. Lebih baik aku membaca isi perjanjian itu dulu."

"Ya kita harus selesaikan perjanjian
itu, aku ingin kita memulainya dengan
legal." Jungkook pergi keluar dengan tatapan menggodanya,

"Dasar otaknya tidak jauh-jauh dari yang namanya bercinta, tapi entah lah kenapa aku bisa begitu nyaman berada didekatnya." batin seokjin.

"Ini kau bacalah."

Jungkook kembali dan menyodorkan sebuah surat dan seokjin mulai membacanya dengan seksama, isinya sama seperti yang mereka diskusikan, tapi ada sedikit yang mengganjal bagi seokjin, karena kemarin mereka tidak membahas tentang ini.

"Aku ingin bertanya dengan pasal 2, ayat 7." Seru Seokjin pada jungkook yang dari tadi sedang memperhatikan Seokjin.

"Ya silahkan aku akan mendengarkan."

"Jika disaat perjanjian ini berlangsung
dan kedua belah pihak ternyata memiliki perasaan lebih dan mereka akhirnya memutuskan untuk bersama tanpa ikatan kontrak, maka semua kontrak disini akan hangus dan mereka akan menjalani hubungan tanpa kontrak, bisa dibilang menjadi sepasang kekasih yang sah tanpa adanya ikatan perjanjian."

Setelah selesai membaca seokjin melihat Jungkook dan jungkook hanya tersenyum, seokjin tidak mengerti apa
arti dari senyuman itu.

"Oh itu, itukan jika,! kemungkinan jika kan sangat jarang, itupun kalau kedua belah pihak menyetujuinya, jika tidak perjanjian akan berlanjut sampai waktu yang ditentukan."

Seokjin menatap tajam kearah jungkook, pasti ada maksud lain tentang ini.

"Apakah ada yang ingin kau tanyakan
lagi.?"

          

"Sebentar aku masih mengecekanya."

"Bisakah kau cepat menyelesaikan nya, dan bertanda tangan dibawah
secepatnya."

"Kenapa memangnya, aku masih harus menganalisa kontrak ini."

"Karena aku ingin bercinta denganmu." Seru jungkook tanpa basa basi lagi. seokjin hanya diam tak membalas. lalu ia sengaja melanjutkan membaca nya pelan-pelan.

"Persentan dengan kontrak itu,
kau sengaja kan memperlambat
membacanya."

"Apa sih maksud mu aku tidak mengerti."

Lalu jungkook mendekati seokjin dan merampas kontrak itu jauh-jauh dari Seokjin.

"Apa yang kau lakukan, aku belum selesai membacanya." Teriak Seokjin pada jungkook.

"Kau bisa melanjutkannya nanti, sekarang kita harus melakukan yang lebih penting."

"Penting untuk siapa ? untukmu ?"

"Mengada-ngada, jelas itu untukmu."

"Peduli amat, yang jelas aku sudah
tidak bisa menahannya lagi, aku
membutuhkanmu sekarang."

"Kau terlalu vulgar."


Warning 🔞!!!

"Aku pria dewasa, apa salahnya.?"
Lalu Jungkook langsung mengangkat tubuh seokjin dan jungkook menduduki nya di meja nya, tanpa permisi jungkook langsung mencium bibir plumpy itu.

seokjin tidak bisa menolak, ia sejenak melupakan egonya yang tinggi. Ia juga menikmati sentuhan dari jungkook.

Seokjin membalas ciuman jungkook, lidah mereka bermain indah dan manis didalam sana, Seokjin mengerang tangannya mulai membelai tubuh jungkook. Jungkook yang merasa diberi peluang tak menunggu lama tangan nya menjalar ke paha seokjin mengelusnya berkali-kali.

Jungkook melepas ciumannya dan seokjin merasa frustasi rasanya ia belum puas dengan ciuman hebat jungkook.

"Kau menyukainya kan, jujur saja.?" jungkook mulai mencium leher seokjin.

"Buka bajumu." Seru jungkook.

Seokjin tak protes lagi pula dia sudah
membayar nya sebanyak 2 millyar, apa lagi yang harus Seokjin protes kan, seutuhnya tubuhnya milik Jungkook mulai hari ini.

Seokjin mulai membuka bajunya.
dan kini ia sudah bisa dibilang naked.

"Rubah posisimu jin, berdiri lalu rebahkan tubuhmu ke meja."

"Apa yang mau kau lakukan.?" Tanya Seokjin.

"Aku ingin bermain dengan keras dan
cepat dengan mu, aku sudah tidak tahan."

Seokjin menelan ludahnya dengan susah.

Seokjin tetap menurutinya dan seokjin membuat posisi seperti baring tapi telungkup di meja kerjanya.

Plakkkkk

"Auuuuuuu...shitt!! apa yang kau lakukan. ?"

"Kau sangat sexy, apakah kau menyukainya baby.?"

"Berhenti memanggilku baby, aku bukan
anakmu."

"Hahahah kau memang bukan anakku,
memangnya aku gila mencumbu anakku
sendiri, kau itu milikku."

"Lakukanlah jika itu membuatmu senang."

"Ya tentu saja ini membuatku senang,
bahkan bukan hanya senang tapi
bahagia."

Lalu Seokjin melihatnya pergi ke arah lemari terlihat jungkook seperti mengambil sesuatu, ternyata condom.

"Ini adalah terakhir kali aku menggunakan benda sialan ini, karena selanjutnya aku tidak mau lagi memakai pengaman.!"

"Selagi aku aman dan tidak hamil, berarti tidak masalah."

"Kita akan cepat mengurus kb mu."

"Baiklah." Balas seokjin pada jungkook.

Lalu tiba-tiba seokjin merasakan jungkook mengelus ujung kaki nya.

"Apa yang kau lakukan Jungkook.?"

"Membuatmu datang lebih cepat"

"Aku tidak akan datang kalau kau bermain dengan kakiku dibawah sana, bodoh."

"Kita lihat saja nanti." Seru jungkook.

"Apa maksudmu.?" Tanya Seokjin heran.

"Tidak bisakah kau hanya diam dan
menikmati ini Jin.?"

"Terserah." Lalu Seokjin kembali pada
posisinya dan diam saja menunggu apa yang akan dilakukan Jungkook.

Jungkook mulai menciumi kaki seokjin yang masih terbungkus stoking, tentu saja itu tetap terasa, perlahan naik dan naik.

Brekkkkk,

Jungkook mengoyak stoking Seokjin tepat di bagian paha dalamnya.

seokjin merasakan deru nafasnya disana, jungkook mulai menciumnya lagi.

"Jungkook.." Seru Seokjin.

"Diam jangan bicara." Jungkook mendominasi permainan ini seutuhnya, dari awal jungkook bukanlah pria yang mau melepaskan kendali.

Lalu jungkook menekan lidahnya ke bagian lubang seokjin yang masih terbungkus oleh dalaman. Rasanya sangat menyiksa, siksaan yang begitu nikmat bagi seokjin.

Setelah puas bermain dilubang seokjin. Jungkook mulai membuka celananya dan terlihat Penis nya sudah berdiri tegak sempurna. Ia mulai mengarahkan penisnya di lubang seokjin bersiap untuk memasuki lubang kenikmatan itu.

"Arrghhhhhhh.."

"Ya baby seperti ini, yaaaaa Seokjin kau
sangat sempit, lubangmu sangat nikmat jin."

Jungkook bergerak dengan pelan, keluar
seutuhnya lalu menghentakkan nya lagi
dengan keras, jungkook  bermain dengan tempo yang sangat cepat, dan sangat nikmat seokjin sampai mendesah tak karuan.

Tangan Jungkook masih memegang payudara seokjin. jungkook memompa penisnya Semakin cepat, cepat dan lebih cepat.

"Jungkook...oh...Jungkook..aakkhhhhh...akkkhhhh aku akan keluar Jungkook."

"Ya Sayang, Sebut namaku, sebut namaku Jin aaaahhhh"

"Jungkook...aaakhhhhh.. Jungkook" Seokjin berteriak merasakan nikmat yang luar biasa.

Seokjin langsung terkulai lemas, tapi jungkook tak memberikan waktu untuk seokjin mengambil nafas. Jungkook tetap menghentakkan penisnya dengan kuat dan semakin kencang.

"Berbaliklah." Perintah jungkook

Plokkkk...

Saat jungkook mengeluarkan penisnya dan tidak  berlangsung lama Jungkook kembali langsung memasukkan penisnya lagi ke lubang seokjin.

"Oh,,sangat nikmat sekali. " Seru jungkook, sementara seokjin hanya memejamkan matanya.

Sekarang posisi mereka sudah saling
berhadapan, Jungkook mencium bibir seokjin, mereka berciuman dengan sangat liar dan menggila, serta hentakan dibawah sana juga sama gilanya.

Seokjin sudah dua kali keluar tapi jungkook belum juga mencapai pelepasannya. jungkook sungguh kuat. ini sudah terlalu lama untuk seokjin.

Lalu jungkook menaikkan kaki seokjin ke pundaknya dan meremas payudara seokjin dan menatap seokjin dengan intens, gerakannya diperlambat, lalu dipercepat lagi.

Seokjin tidak pernah merasakan seperti
ini ketika bersama dengan klien nya yang lainnya.

Tapi dengan jungkook! begitu
membuat Seokjin keluar berkali-kali.

"Kau ingin keluar lagi sayang...ya
sayang, sekarang keluarlah bersamaku, ya kau mau keluar bersamaku kan...ayo kita lakukan bersama." Jungkook bicara dengan lembut tapi bisa membuat Seokjin pecah dan meledak hancur menjadi berkeping-keping.

"Ahhhh jungkook,, Jungkook..aakhhh"

"Ohhh Jin...ya...Jinnn aaahhhh...ini sangat nikmat ahhhh"

Lalu jungkook terbaring lemas diatas tubuh seokjin.

"You're crazy boy."

"Ya,so do you."








Tidak bisa berkata-kata lagi 😂

hot hot 🔥🔥🔥 candu ya jung sama jin 😂

3bl lalu

mantap 👍👍👍👍 ya jelas"lah beda seokjin..kalian kn dh saling memiliki..tpi blm menyadari prasaan kalian🤭😁😁😁😁

3bl lalu

Partner Sex || KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang