3 || Mengharap Kebebasan

12 1 0
                                    

Happy reading

"Patah hati yang menyakitkan mengetahui harapan sudah tidak bisa lagi menjadi kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Patah hati yang menyakitkan mengetahui harapan sudah tidak bisa lagi menjadi kenyataan."
-Catrina Oleander-

🌻🌻🌻

Seorang gadis berlari cepat menghindari segerombolan orang yang berusaha menangkapnya. Mereka semua adalah orang-orang suruhan suaminya yang ditugaskan untuk mengawasinya.

Matahari di ujung barat sudah hampir tumbang, burung-burung juga ramai berterbangan hendak kembali pada habitatnya. Seperti burung-burung itu Sandrina juga harus kembali ke rumahnya, Sandrina tidak ingin tersesat dan salah jalan.

Berkat bantuan bunda Zaina, Sandrina berhasil kabur untuk kembali ke rumahnya. Namun, siapa sangka aksinya ketahuan oleh bodyguard penjaga gerbang.

Sandrina kewalahan, dia menunggu seseorang datang menolongnya. Semoga saja tidak terlambat.

"SANDRINA."

Sandrina menoleh, senyum bahagia terbit saat itu juga. Benar saja, orang yang ditunggunya sudah datang, segera Sandrina menyebrangi jalan untuk menghampirinya.

"Cepat! Aku tidak mau sampai tertangkap."

Buru-buru Sandrina memasuki mobil, berhubung sekarang suami kejamnya itu masih bekerja Sandrina harus segera sampai rumah dan bertemu ayahnya. Ayahnya pasti bisa menolong.

Melewatkan tugas penting salah satu bodyguard segera melapor pada tuannya. "Lapor Tuan, nona Sandrina kabur bersama calon pengantin yang gagal menjadi suaminya. Kami sudah berusaha menangkap namun nona Sandrina mengendarai mobil."

"Kejar mereka, saya akan segera datang."

"Siap Tuan."

Corsova mengatur emosinya yang mudah sekali memuncak. Segera ia bangkit meninggalkan seluruh pekerjaannya. Perusahaan musik yang dimilikinya tidak begitu ramai pembeli akhir-akhir ini. Dan Corsova sedikit bersyukur karena waktunya sangatlah mendukung.

"Siapa yang membuatmu seperti ini?" tanya Andrian, calon pengantin pria.

"Aku membuat kesalahan, aku tidak ingin hidup bersamanya. Aku harus pergi."

Andrian dibuat heran. Apa yang dimaksudkan Sandrina? "Maksudmu bagaimana?"

Sandrina menggeleng pelan. "Cepat sampai rumah, aku harus bertemu ayah."

Andrian menurut. Ia melajukan mobilnya sangat cepat, jarak menuju mainsoin Sandrina cukup jauh, mau tidak mau harus lama dalam perjalanan.

Menyesal, itulah yang Sandrina rasakan. Sandrina terlalu gegabah membuat tindakan, alhasil seperti inilah nasibnya. Mengenai bundanya, Sandrina tidak tau menahu, namun dengan bantuan ayahnya pasti masalahnya akan cepat selesai.

My Secret Promise (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang