Extra part III

33 6 0
                                    

enjoy ending part🤝

happy reading...

☁️☁️☁️

Hari itu Gilang datang setelah kehilangnya menghebohkan teman-temannya, ia kembali dengan status berbeda. Membuatnya sedikit minder untuk kembali muncul di hadapan teman-temannya, tetapi ia cukup bangga dengan hasil kerja kerasnya.

“lang!” panggil Juna membuat Gilang yang sedang menendangi batu mengangkat kepalanya.

“bangsat lo! ke mana aja lo anjing!” maki Juna lalu memeluk Gilang erat membuat Gilang terkekeh.

“aaaa ajak-ajak dongg” ucap Ari dengan nada yang minta di tonjok.

“jijik anjirt” balas Geo lalu mereka saling berpelukkan, melepas rindu yang sudah tak terbendung. Jangan menganggap hanya pertemanan perempuan saja bisa begini, lelaki juga bisa.

Dari kejauhan Mezan melihat itu dengan haru dan penyesalan, sungguh ia ingin sekali menghajar dirinya yang sangat brengsek ini.

“kalau kangen samperin” celetuk seseorang membuat Mezan terkejut.

“lo siapa?” tanya Mezan membuat yang di sampingnya terkekeh sinis.

“kemunculan lo buat gue pengen bunuh lo!” sarkas nya membuat Mezan bingung.

“cepat jelaskan semuanya selagi di kasih kesempatan oleh semesta, semesta ga sebaik itu untuk mempertemukan kalian lagi” ucapnya lalu meninggalkan Mezan dengan kebingungannya.

☁️☁️☁️

“lo dari mana aja sih, sejauh itu kah toilet?” omel Via dengan meletakkan segelas minuman yang Lana pesan.

“kalian udah makan?” tanya Lana mengabaikan pertanyaan Via.

“laper lagi kita karena nungguin lo” omel Via menatap tajam Lana membuat Lana gemas sendiri.

“berhenti ngomel atau gue sumpelin pakai bakso!” sentak Lana mengacungkan baksonya yang sudah tertusuk garpu.

“mau dong di sumpelin bakso” ucap Via membuka lebar-lebar mulutnya, membuat Nota tertawa akan interaksi mereka.

“setan lo!” maki Lana melihat bakso yang sudah berada di dalam mulutnya.

“wah ini mah gue yang pusing ngadepin kalian, bukan pusing sama yang akan gue tulis” ucap Nota takjub dengan keduanya.

“bagus deh, setidaknya ga ada yang ganggu lo selain kita” ucap Lana membuat keduanya bingung, terutama Via.

“maksud lo?” ucap Via tak mengerti.

“nah makan, gue udah kenyang” ucap Lana menyerahkan baksonya membuat Via dengan senang hati menerimanya.

Sedangkan Nota menatap Lana intens yang hanya di cuekin Lana, ia hanya berpikir, apakah Lana mengetahuinya? Tapi bagaimana?

“omegottt gue kenyangg bangett” ucap Via membuat keduanya terkekeh.

“gue ke toilet dulu deh” pamit Via membuat keduanya mengangguk.

“dasar” gumam Lana membuat Nota mengerutkan keningnya.

“lo tau?” tanya Nota seakan teringat sesuatu.

“situasinya sangat jelas, buat gue yang terlalu peka” balas Lana santai membuat nota kesal.

“jangan sampai Via tau, gue ga mau suasana ini jadi kacau” pinta Nota membuat Lana mengangguk.

“gue ga se-jahat itu membongkar rahasia orang” ucapnya membuat Nota mengangguk paham.

“selesaikan sebelum Via tau” ucapnya dan pergi entah kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mereka Mezan dan Nota(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang