Suasana di NY University ramai dengan para mahasiswa dan mahasiswi yang baru istirahat makan dan ada yang baru masuk kelas.
Tok..tok..tok
Suara ketukan tongkat menggema di lorong kampus,
Bugh..
“Adu–h jalan pakai mata dong,” ucap seorang pria yang menegur gadis didepannya, ia melihat gadis didepannya ternyata buta.
“Ma–af, Ma–af aku menghalangi jalan, kamu ada yang terluka?”, aku tidak bisa melihat ucap Sasha dengan raut wajah panik, ia meraba wajah pria dihadapannya. Mata pria itu menatap tajam ke arah Sasha memperhatikan tangan yang meraba wajahnya. Tangan Sasha sudah mengambil tongkatnya juga.
“Maaf juga aku ga tau kalau kamu tidak bisa melihat, Nama ku Sean, Nama kamu siapa?” Jurusan apa?” tanya Sean sambil tangannya menahan tangan gadis yang masih meraba wajahnya.
Sasha tersenyum canggung dengan situasi yang terjadi.
“Sa–sha namaku, jurusan musik, kita duduk dulu ya, ga enak pasti kamu diliat orang-orang,” balas Sasha yang berdiri mengambil tongkatnya dan mengulurkan tangannya. Sean menggapai tangan mungil Sasha, ia berdiri dihadapan Sasha yang tingginya sangat berbeda. Bisa dibilang tinggi Sasha hanya 155cm sedangkan Sean 180cm. Udah kaya tiang listrik yang sedang menatap kurcaci.
Sean menurut saja diajak duduk ditaman kampus.
“Kamu ga telat kan Sasha?” tanya Sean lembut.
Sasha menghadap ke arah Sean walaupun tidak bisa melihat sama sekali.
“Ga kok, aku baru kelar tadi kelasnya tinggal nanti ada latihan main biola buat pertunjukkan acara kampus minggu depan, kamu ga telat kampus atau lagi mau makan siang?” balas Sasha.
Sean menggaruk tengkuknya, Sean baru lulus kuliah ia anak pemilik kampus ini, hari ini dia hanya berjalan-jalan melihat kampus papanya, tapi dia ga mau gadis dihadapannya tau.
“Hmm aku sudah lulus kuliah Sasha, aku hari menghadiri temenku yang baru sidang,” ucap Sean berbohong. Mana punya dia teman yang baru lulus kuliah disini. Semuanya rata-rata udah lulus sama sepertinya.
“Ohh, kirain kamu anak baru dikampus ini hehe, tadi beneran tidak apa-apa kan ?” ga ada yang sakit kan ?” Tanya Sasha sambil menyentuh tangan Sean.
Sean menatap gadis itu lama..
“Menarik, hanya milikku,” gumam Sean kecil. terdengar samar ditelinga Sasha.
*****
Cerita lengkap oneshot ini bisa kalian baca di KaryaKarsa hanya Rp. 2.500 rupiah
Caranya baca di KaryaKarsa :
1. Download aplikasi KaryaKarsa di IOS atau Android kalian, atau bisa langsung klik link ini = https://karyakarsa.com/beibviani
2. Bikin akun dulu pakai email kalian biar bisa kasih dukungan.
3. Meluncur ke akun author dengan WAJIB KLIK LINK yang ada di bio wattpad author ya.
Oneshot 21+ BACA KLIK DI SINI -> https://karyakarsa.com/beibviani
4. Pilih karya author yang ingin kalian kasih dukungan.
5. Tinggal bayar dengan transfer bank, ovo, gopay, shopeepay, indomaret, alfamart, pulsa, qris, pulsa dan lain-lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Obsession (Oneshot 21+)
RomanceSasha seorang gadis buta sejak kecil, namun kebutaanya tidak membuatnya sedih ia tetap ceria dan bisa berbaur dengan siapapun, walaupun terkadang orang-orang merendahkannya. Hingga Sasha bertemu dengan seorang pria dikampusnya bernama Sean anak pemi...