8

436 35 3
                                    

WARN !!! 🔞
Adik-adik yang di bawah umur keluar dulu ya.

FLASHBACK

Wonho Agustira, adalah mahasiswa akhir yang banyak digilai wanita dan pria submissive. Karena Wonho memiliki wajah yang tampan, badan yang kekar berotot, serta latar belakang yang bagus. Ayahnya, Harry Agustira adalah sosok yang berpengaruh di pemerintahan.

Awal mula pertemuan antara Taeyong dan Wonho cukup classic, dimana saat itu Taeyong tidak sengaja tertabrak oleh mobil yang dikendarai oleh Wonho. Merasa bersalah, Wonho pun bertanggung jawab untuk membawa Taeyong ke Klinik.

Tutur kata dan perlakuan Wonho yang lembut membuat Taeyong yang saat itu masih mahasiswa semester 4 pun jatuh hati. Tak terasa Wonho dan Taeyong semakin dekat dan mereka mulai berpacaran setelah satu bulan pendekatan.

Awal berpacaran, hubungan mereka masih baik-baik saja. Meski beberapa teman Taeyong sangat menyayangkan hubungannya dengan Wonho. Sebab, Wonho pun di kenal sebagai sosok playboy, kasar, suka membully dan semena-mena. Namun, karna cintanya yang besar Taeyong tidak menanggapinya dan meyakinkan bahwa apa yang tersebar tentang sang kekasih hanyalah rumor semata.

Tapi tidak lama, sedikit demi sedikit keburukan sang kekasih di ketahui dengan mata kepalanya sendiri, rumor yang sebelumnya pernah Taeyong dengar ternya semua benar.

Apakah Taeyong tetap bertahan? Iya, tapi dengan terpaksa. Karena saat meminta untuk putus, Wonho menolaknya. Hingga Wonho berani untuk menampar,memukul dan menjambak rambut Taeyong. Serta ancaman-ancaman yang di buat Wonho. Membuat Taeyong terpaksa untuk tetap melanjutkan hubungan tak sehat ini.

Tetapi, setiap setelah melakukan kekerasan pada Taeyong, Wonho selalu meminta maaf dan memperlakukan Taeyong dengan lembut. Dan, hal itu selalu berulang.

Wonho sudah lulus lebih dulu, dan Taeyong pikir dirinya akan terbebas. Tetapi tidak, dirinya tetap saja terbelenggu oleh Wonho, sering kali Wonho meminta Taeyong untuk datang ke apartement nya, dan disitu Wonho selalu mencoba untuk menyentuh Taeyong.
Namun, Taeyong mencoba membatasi saat Wonho meminta lebih. Yang bisa Taeyong berikan hanya lah sebuah ciuman, tapi Wonho tidak cukup dengan ciuman biasa, kadang Taeyong keluar dengan bibir yang bengkak dan berdarah.

Hingga saat hari kelulusan, Taeyong yang mengira Wonho akan datang merasa lega karena pria itu tidak datang. Tetapi Wonho mengirim sebuah chat untuk meminta Taeyong datang ke Apart nya , jangan lupa dengan sedikit ancama juga. Sehingga mau tidak mau, Taeyong harus pergi menemui nya.

Saat sudah sampai di depan apartemen sang kekasih, Taeyong bingung mengapa pintunya tidak tertutup rapat. Dan Taeyong pun segera masuk, setelah berada di dalam telinganya mendengar suara desahan dari arah kamar Wonho, dilihatnya juga area dinning room baju Wonho dan baju wanita berserakan di lantai.

Meski sudah tahu apa yang sedang Wonho lakukan, Taeyong tetap berjalan menuju kamar dan membuka pintunya. Hingga terpampanglah Wonho dan Seorang Wanita sedang asik bersenggama di kasur dengan sprei berwana putih itu.

"Ahh, sayang ada yang datang hh." Ucap wanita itu.

Wonho pun langsung melihat ke arah Taeyong, dan menyeringai.

" Hhh sayang, kau sudah datang? Mengapahh -"shh jangan di jepit"- mengapa kamuh tidak menghubungi ku dulu." Tanya Wonho pada Taeyong masih dengan kegiatannya menggempur lubang wanita itu.

Kamu akan menyukai ini

          

Mendengar dan menyaksikan adegan ini membuat Taeyong seketika mual dan Jijik.

"Tae Sayang hh, bisa kamu tunggu di luar. Aku belum selesai dan aku akan segera menemuimuhh." Lanjut Wonho dengan pinggul yang bergerak semakin kuat serta desahan sang wanita yang semakin keras.

"BAJINGAN.. " Teriak Taeyong pada Wonho.
Tak tahan, Taeyong pun segera pergi setelah menutup pintu dengan keras dan segera berlari meninggalkan apartement Wonho.

Gila, benar-benar gila. Pria itu sungguh seorang bajingan dan Taeyong tidak ingin lagi berhubungan dengan pria itu. Dirinya langsung memblokir nomor dan semua akses agar Wonho tidak dapat menghubungi nya lagi.

Dua bulan berlalu, kini Taeyong bekerja di sebuah perusahaan kecil sebagai staff admin. Belakangan hidupnya mulai damai dengan tidak ada nya kehadiran Wonho. Memang beberapa kali Wonho mencoba mencari dan menemuinya, tapi beruntung Taeyong selalu dapat terhindar dari Wonho.

Hingga suatu hari, saat dirinya sedang dalam perjalanan pulang. Tiba-tiba dari arah belakang seseorang membekap mulut dan hidung nya menggunakan lap yang sudah tercampur obat, membuat Taeyong seketika lemas dan pingsan.
.
.

Pusing yang dirasa Taeyong saat mencoba membuka matanya, penglihatan nya blur. Namun, dirinya merasa seperti ada seseorang yang sedang menyentuh tubuhnya. Saat dirinya sadar dan penglihatannya mulai fokus, Taeyong melihat seseorang sedang bermain di daerah perut bawahnya, tersadar bahwa saat ini dia bertelanjang dada. Seketika dirinya langsung memberontak, membuat seseorang itu menyadari bahwa Taeyong sudah sadar.

"Sudah bangun putri Tidur? Ahh harusnya kamu tidur lebih lama, karna aku ingin lebih lama bermain-main dengan tubuh ini. " Ucap Pria itu disertai seringai.

"Kak Wonho? Apa yang kau lakuakan, lepaskan aku, bajingan." Kata Taeyong dengan terus memberontak dari cekalan Wonho di kedua tangannya.

"Shutt.. ini sebagai hukuman mu sayang. Karena kamu tidak mau menurut."

"Sekarang kamu cukup diam dan nikmati, aku tau ini yang pertama. Jadi, aku akan memperlakukan mu istimewa dengan aku yang bermain lembut." Lanjut Wonho dengan seringai dan tangan yang membelai wajah Taeyong.

" Aku tidak mau dan tidak rela memberikan tubuhku pada bajingan seperti mu, cepat lepaskan aku, BAJINGAN Cuihh... " Ronta Taeyong.

Wonho yang mendapat ludahan dari Taeyong pun marah dan semakin kasar pada Taeyong. Tangannya mencengkram rahang Taeyong kuat membuat sang empu meringis.

"Dengar jalang, kau tidak akan semudah itu lepas dariku. Kemana pun kau pergi aku akan dapat menemukan mu. Dan kau bilang tidak rela memberikan tubuhmu, heyy kau kira tubuhmu berharga? Lihatlah tubuhmu sudah ada mahakarya ku, ini lah yang di sebut berharga Hahaha." Ucap Wonho.

Taeyong yang mendengarnya sungguh membuat hatinya sakit, hingga air mata & isakan pun keluar dari mulut Taeyong.

Bukannya berempati, Wonho malah semakin keras tertawa melihat ketidak berdayaan Taeyong.

PLAK ~

BUGH ~

PLAK ~

PERJAKA KAMPUNG  (JAEYONG) On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang