CC-13

3.7K 161 5
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

"Guntur..."

Michelina berusaha membangunkan Guntur dengan menepuk pipi laki-laki tersebut, Guntur masih setia memeluk dirinya bahkan dengan erat. Heran juga, padahal semalam kan, Guntur sendiri yang meminta Michelina memeluk, kan? Sekarang malah Guntur yang memeluk erat Michelina seakan tak mau lepas.

Meskipun agak sulit membangunkan Guntur, tapi akhirnya lelaki itu mau membukakan kedua matanya dan langsung tersenyum simpul seraya mengelus punggung tangan kanan Michelina lembut.

"Bukannya kamu harus kerja sekarang?" Tanya Michelina yang diangguki oleh Guntur.

"Tapi, saya mau kamu temenin saya di kantor seharian," kata Guntur yang ternyata tak lupa dengan pembicaraannya semalam sebelum tidur. Hahaha, dasar!

Michelina terkekeh saja lalu mengangguk, daripada pusing sendiri menghadapi Guntur yang memang keras kepala, kan? Alhasil, Guntur sumringah dan langsung beranjak dari kasur. Lekaki itu hanya memakai celana dalamnya saja.

"Morning wood dasar," gumam Michelina kala melihat gundukan di area selangkangan Guntur yang membesar. Namun, Guntur sepertinya tidak menyadari hal tersebut dan malah berjalan santai menuju kamar mandi.

"Michel," panggil Guntur yang refleks berbalik disaat ia akan memasuki kamar mandi.

"Kenapa?"

"Mau mandi bareng? Biar bisa barengan beres siap-siap nya nanti," tawar Guntur.

Michelina menghela napas, menolak pun rasanya tak tega. Lagian, ini juga sekalian membalas rasa bersalahnya karena semalam sudah membuat Guntur berhenti, kan? Jadi, Michelina pun mengangguk dan beranjak dari kasur menghampiri Guntur.

Disaat akan memasuki kamar mandi, Guntur menarik pinggang Michelina, membawanya semakin dekat lalu dengan mudahnya ia mencumbu Michelina, pastinya Michelina juga membalas cumbuan Guntur sebagai morning kiss di pagi yang cerah.

"Hmmpphhhhh..."

Cup... cup... cup...

"Makasih karena hari ini kamu mau nemenin saya tidur," ungkap Guntur setelah cumbuan berakhir.

Michelina mengangguk, "Jangan bilang makasih terus, Guntur."

"Harusnya aku yang bilang makasih sama kamu, karena kamu udah banyak bantu aku sama keluarga aku di kampung."

Wanita itu mengelus perut dan berhenti tepat di dada bidang Guntur, "Aku gaakan bisa ngebales kebaikan kamu malahan."

Dengan cepat Guntur menggeleng, meraup wajah Michelina lalu keduanya saling menatap cukup lama.

"Pacar gaboleh ngomong kaya gitu," tutur Guntur terkesan menggemaskan bagi Michelina.

"Dasar," gumam Michelina, berusaha menahan tawanya dengan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Guntur.

Lagiaan, kenapa Guntur selalu saja bisa membuatnya tersenyum selalu? Padahal hanya hal kecil saja tapi sukses membuat Michelina tersenyum dan merasa lega disaat yang bersamaan? Tapi, apakah dirinya juga bisa membuat hal yang sama pada Guntur? Sontak pikiran itu pun membuat Michelina terdiam.

Melihat Michelina yang malah diam, Guntur pun tersenyum nakal dengan langsung mengangkat tubuh wanita tersebut lalu membawanya masuk ke kamar mandi. Waktu pun tak terasa berjalan dengan cepat. Guntur harus secepatnya sampai ke kantor sebelum jam 8 nanti. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi.

"Pacar saya gaboleh banyak pikiran," bisik Guntur.

"Hahaha... geli, Guntur..."

Keduanya pun tertawa bersama, tenang, mereka tak melakukan hubungan sex. Hanya mandi bersama dan saling membilas saja. Guntur juga harus bergegas. Jika melakukannya, mungkin akan menghambat, hahaha!

Cit-Chat [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang