Rafa

238 25 3
                                    

Audrey bangun dengan Noah yang masih tertidur di pelukannya, sedangkan Rafael kembali ke kamarnya dan Jay setelah Audrey tertidur semalam.

Audrey terus mengecup pipi putranya sampai ia terbangun, pemandangan pagi yang tidak pernah ingin ia lupakan.

Setelah mandi dan mengganti pakaian, keduanya sudah siap dan menunggu Rafael menjemput mereka. Audrey tidak se percaya diri itu untuk keluar sendiri, karena ini adalah waktu makan pagi seluruh tim.

Audrey.XavWajendra

XavWajendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audrey.XavWajendra  waiting papa

Tak lama Rafael masuk dengan sudah memakai seragam latihannya, saat masuk ia segera memeluk Audrey membuat wajah putranya seperti ingin menangis. Noah selalu marah saat Rafael memeluk Audrey terlebih dahulu dibandingkan dirinya

"Stop teasing him" ucap Audrey tapi masih memeluk Rafael erat.

"Papa...."

"Okay...okay...come on,.let's eat"

Rafael menggendong Noah lalu mengajak Audrey untuk ikut dengannya makan di resto. Saat di resto Jay sudah makan bersama keluarga kecilnya, Kanaya. Gadis Indonesia yang Jay temui saat membela Timnas, Kanaya adalah sosok lembut yang mampu menyembuhkan Jay. Tidak sampai setahun mereka dekat, Jay langsung mengajaknya menikah dan kini keduanya sudah memiliki seorang putri cantik, Lily.

"Hi mbak, sehat?" Tanya Audrey sambil memeluk Kanaya.

"Sehat. Kapan sampai?"

"Kemarin sore. Jetleg ku parah jadi langsung tidur"

"Mas Jay sudah cerita. Duduklah, ayo makan"

"Mommy, Lilly" seru Noah kencang sambil menunjuk putri Jay.

Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, apalagi saat ini Jay juga bergabung dengan Eintracht. Audrey terkadang menginap di rumah Jay begitu juga sebaliknya, mereka berteman baik.

Audrey sangat senang melihat putranya bisa begitu dekat dengan putri Jay, ia ingin Noah menjaga Lily sama seperti Jay menjaganya dulu.

"Udah enakan? Mau teh aja?" Tanya Kanaya.

"Ngga usah mbak. Hari ini mereka latihan kan? Bagaimana kalau kita jalan sama anak-anak? Aku akan cari mobil untuk disewa,.aku yang bawa"

"Terserah kamu aja. Tapi kamu yakin baik-baik aja?"

"Untuk sementara aman. Aku hanya ingin menikmati hari kita disini"

Pandangan Audrey teralihkan saat ada seseorang yang memanggilnya, orang yang sudah sangat lama sekali tidak ia temui. pak Erick.

"Pak, selamat pagi. Bergabung dengan tim?"

"Iya, hanya melihat saja. Sehat?"

"Sehat pak. Jangan melihat saya seperti itu pak"

Kamu akan menyukai ini

          

"Syukurlah jika dokter kami sehat. Siap bertugas?"

"Huh? Tugas apa pak?"

"Rafael tidak memberitahumu? Rafael merekomendasikan dirimu untuk menjadi dokter kepala timnas senior selama pertandingan ini"

"Tapi pak,.saya tidak mungkin meninggalkan Noah"

"Aku akan menjaga Noah. Drey, tim butuh dirimu karena dokter kepala kita sedang sakit sekarang. Dengan pendidikanmu yang sekarang, aku rasa kau cocok jadi dokter kepala. Aku akan menjaga Noah" ucap Kanaya.

"Tapi pak...."

"Ayolah, be a professional. Demi Indonesia"

"Baiklah pak. Tapi tolong Carikan saya mobil pak, saya tidak mau ikut dengan bis staff. Soalnya saya harus membawa Noah juga"

"Mobil aman, nanti kita kirimkan satu mobil untukmu juga anak-anak. Ya sudah lanjutkan makan kalian"

Audrey mengalihkan pandangannya pada Rafael yang baru saja datang dengan membawa makanan mereka. Rafael mengetahui jika Audrey sedang dalam mode marah saat ini.

"What are you doing?"

"What's wrong?"

"Berhenti berpura-pura. Apa maksudmu merekomendasikan aku menjadi kepala dokter? Jadi ini rencanamu mati-matian mengajakku kesini?"

"Dengarkan aku dulu. Aku hanya ingin melihatmu melakukan apa yang kau suka. Semenjak di German, kau bahkan tidak pernah lagi bekerja. Aku hanya takut kau merindukan pekerjaanmu ini"

"Bukankah aku sudah bilang, aku menyukai apa yang aku lakukan saat ini. Dirumah bersama Noah, itu sudah sangat cukup untukku"

"Baiklah, maafkan aku. Maaf" ucap Rafael lalu memeluk Audrey erat.

Bertahun-tahun hidup bersama, dibawah atap yang sama, membuatnya sangat mengenal sikap Audrey. Saat ia semarah ini, jangan pancing amarahnya, peluk dia dan biarkan ia tenang adalah satu-satunya cara.

"I'm sorry. I just wanna see my doctor back to work" ucap Rafael dengan lembut.

"Ok..."

Rafael sangat mencintai gadis ini, seseorang yang sangat ia inginkan meskipun selama beberapa tahun ini hubungan mereka masih tidak pasti. Rafael selalu ingin menanyakan mengenai hubungan mereka, tapi ia takut jawaban Audrey tidak sesuai keinginannya. Karena itu ia selalu menahan diri, ia berusaha menikmati setiap waktunya bersama Audrey selama mungkin dan menjadi orang yang Audrey andalkan sudah membuatnya bahagia.

Rafaelstruick

Rafaelstruick

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rafaelstruick   My happiness

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rafaelstruick   My happiness

Sedangkan disisi lain Nathan yang baru saja memasuki resto melihat dengan jelas Rafa yang memeluk Audrey dengan erat.

Itu seharusnya dirinya. Dia yang harusnya disana memeluk Audrey, memeluk kekasihnya. Tapi Nathan sadar, kini seseorang yang sangat ia cintai sudah dimiliki orang lain, team mate nya sendiri.

4 tahun tanpa Audrey bukanlah hal yang mudah. Nathan merasakan bagaimana 4 tahun ini ia jalani sendiri, tersiksa dengan semua kenangannya bersama Audrey.

London....
Swansea...
Katedral....
Musim gugur....
4 hal yang selalu menyiksa Nathan, mengingatkannya pada Audrey, bagaimana ia melukai gadis itu dengan sangat parah.
Nathan ingat bagaimana ia mencari Audrey di semua tempat, menemui keluarga Audrey, rumah sakit serta kedua sahabatnya.

Tapi tidak ada satupun yang mau membuka suara, meskipun keluarga Audrey sudah memaafkannya kecuali Marvin tentunya. Mereka tidak ingin memberitahu nya dimana Audrey sekarang, bahkan ia harus mendapatkan tamparan keras dari Leah karena sudah menyakiti sahabatnya.

Nathan menerima semua itu, tapi tetap saja tidak ada yang memberitahunya dimana Audrey sekarang. Mereka semua bungkam.

Sampai suatu waktu, ia melihat postingan Rafael. Saat itu hatinya benar-benar hancur, melihat bagaimana wanitanya memeluk bayi laki-laki kecil.

Rafaelstruick

Rafaelstruick   My Noah 🤍🐣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rafaelstruick   My Noah 🤍🐣

Saat itu ia langsung menghubungi Rafael tapi tak ada jawaban sama sekali, ia lalu beralih menghubungi Jay. Namun Jay tidak menjelaskan apapun, ia hanya mengatakan jika itu adalah putra Rafael dan Audrey. Ia tidak menjelaskan lebih banyak tentang hubungan keduanya.

Semenjak itu Nathan selalu melihat postingan Audrey juga Rafael bersama putra mereka. Meskipun Nathan mengetahui fakta jika keduanya memiliki anak, tapi ia tidak ingin mempercayai hal itu, baginya Audrey tetaplah kekasihnya. Miliknya.

"Papa, don't hug mommy" seru Noah membuat semua orang kini menatap kearah mereka.

"Why? Mommy is mine"

"Nooo!!! Mommy...."

"Nathan, menyerahlah. Dia sudah bahagia dengan keluarganya" ujar thom.

"Tidak, dia masih milikku. Akan aku lakukan apapun untuk mendapatkannya kembali" ucap Nathan sambil meninggalkan resto, ia memilih tidak sarapan pagi ini karena matanya sakit melihat kehangatan keluarga kecil itu.

Di sisi lain, Jay melihat bagaimana Nathan sejak tadi melihat kearah mereka. Dia bisa melihat kebencian di tatapan itu, bahkan amarahnya terlihat jelas.

"What's wrong mas?" Tanya Kanaya sembari mengikuti pandangan jay yang melihat kearah pintu masuk resto.

"Jaga dirimu, Lilly, Noah dan Audrey. Aku takut terjadi pada kalian saat aku dan Rafael bertanding. Jaga diri kalian hubungi Jeje jika terjadi sesuatu"

"Ada apa? Apa ada sesuatu?"

"Nathan. Aku takut dia berbuat nekat pada Audrey dan Noah"

"Tenanglah, kami akan baik-baik saja. Fokuslah"

"I love you!!"

"I love you too"

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang