💚💜
Hari kesepuluh.....
Taehyung menatap dirinya di kaca. hari ini sangat tidak bersemangat untuk ke kantor.
Di pinggir bibirnya terdapat hansaplast. Luka akibat tonjokan sepertinya lumayan, dan sedikit lebam di bagian pinggirnya 😵. Masker menjadi jalan ninja nya untuk menutupinya 😷😷
Handphone berdering saat ia beranjak menuju mobilnya.
Drrrttt....Drrrttt ...
" Ya, Mommy?" Mommy Kim ternyata
" Ada apa menelepon sepagi ini?"
" Apa Mommy harus punya alasan untuk menelepon putra Mommy?"
" Ohh bukan begitu, Mom. 😬 " Taehyung buru-buru meralat
" Aku hanya akan berangkat ke kantor sekarang"
" Ada apa dengan suaramu? "
Suara Taehyung terdengar berubah, mungkin karena efek luka di bibirnya.
" Oh, bukan apa-apa Mom.....🤐"
" Alihkan ke panggilan video!!" Mommy Kim terdengar panik
" Mom..ini😬"
Panggilan audio dialihkan....
" Heii😲 Kenapa menggunakan masker??"
" Tidak ada apa-apa Mommy, ada banyak asap di sini" Taehyung ngeles
" Buka masker mu Tae🤨" Mommy Kim curiga
" Mommy ini bukan apa-apa 😬" masih berusaha menyangkal
" Buka!!!! "
Taehyung membuka maskernya.
"Heiiiii😲😲😲 Ada apa dengan bibirmu? Siapa yang berani Melakukannya pada putra Mommy??😰" Mommy Kim terlihat syok
" Mommy.. Mommy.. aku benar-benar tidak apa-apa" Taehyung menenangkan
" Ini hanya sedikit luka kecil, Mom. Tidak serius 😬"
Bib.. panggilan video diakhiri..
Taehyung sudah tahu apa yang terjadi selanjutnya 🙄😔
Taehyung kembali mengenakan maskernya, kemudian melanjutkan langkahnya menuju mobil. Kantor.
Hari ini pasti akan panjang......
Telepon di ruangan sekretaris berbunyi.
" Halo dengan Park ji-min, Ada yang bisa saya bantu? 😊"
" Ke sini sekarang!!!"
🤨 Jimin mengernyit sambil menjauhkan gagang telepon dari kupingnya.
" Apalagi sekarang?? 🤨" Gumamnya
Jimin menghampiri Kookie.
" Kookie, aku akan ke ruangan direktur sekarang. Kalau ada yang mencariku, tolong bantu handle dulu ya. Mungkin ini akan agak lama 😑"
Kookie mengangguk sambil mengernyitkan keningnya.
" Apa ada masalah? 🤨"
" Hmmm bukan apa-apa☺️" sambil Jimin menggeleng-gelengkan kepala
Jimin membuka pintu ruangan direktur dengan pelan dan berhenti mendadak. Di dalam ruangan ada sosok wanita yang terlihat sedang memegang pipi Taehyung.
" Ohh shitttt 😫😫😬🤐" batinnya
" Kenapa Tante Kim bisa datang ke sini😫"
" Apa yang terjadi dengan Taehyung, Park Jimin!" Suara lembut tapi tegas, tanpa mengalihkan perhatiannya dari Taehyung.
Sepertinya Taehyung tidak mau jujur 🙄🙄
Jimin terlihat nelangsa 😩. Mommy Kim, tidak ada seorangpun yang berani dengan wanita lembut yang satu ini. Bahkan Perintis Kim Corp 😎
Taehyung menghela nafas.
" Mommy sayang..... ☺️" Taehyung meletakkan tangannya di bahu Mommy nya.
" Tidak ada yang perlu kau kuatir kan ☺️ Taetae mu baik-baik saja. Hmm? ☺️" Menenangkan
Mommy Kim mulai terisak dan memeluk Taehyung.
" Mommy saja tidak berani mencubit mu pelan 😥, ini,,, siapa yang sampai tega melukaimu seperti ini 😥😥" isaknya semakin keras
Mommy Kim menoleh pada Jimin.
" Apa saja kerjaanmu sampai kau tidak bisa melihat Apa yang terjadi pada Taehyung ku😠"
😲 Jimin melongo.
" Aku??? 😲 Kenapa jadi aku yang disalahkan??"
" Tante...." Jimin berkata hati-hati
" Kejadiannya tidak terduga, semalam aku mengajak Taehyung untuk kumpul bersama J-Hope hyung, saat itu......."
"Kenapa kau mengajaknya keluar? 😒" Potong Mommy Kim
" Kalau kau tidak mengajaknya, mungkin Taehyung ku takkan terluka seperti ini 😥"
Taehyung menepuk-nepuk pelan bahu Mommynya.
" Mommy, Jimin tidak salah, hmmmm☺️" tersenyum seceria mungkin
" Aku yang ingin datang, aku hanya suntuk sendirian di apartemen jadi aku ingin mampir ke cafe ☺️"
"Kalau kau sedang suntuk, mengapa tidak memberitahu Mommy 😥" mulai terisak lagi.
Puk ...Puk ...Puk....
Taehyung menarik Mommy kembali ke pelukannya. Walaupun ia sudah dewasa, dirinya tetaplah dianggap Taetae kecil Mommynya ☺️
" Bagaimana aku bisa memberitahumu, Mommy, Itu nanti hanya akan melukaimu 😥" batin Taehyung
" Sekarang Aku baik-baik saja Mommy sayang😘" mengecup pelan pipi Mommy Kim
Kookie melirik jamnya, ini sudah hampir 1 jam tapi Jimin belum juga kembali.
" Apa ada masalah besar? 🤨" Batinnya
Antrian telepon menunggu konfirmasi dari Jimin sudah menanti dari tadi. Handphone Jimin tidak diaktifkan.
Kookie beranjak dari kursinya dan membawa file untuk diperiksa Jimin. Ini sepertinya mendesak.
Kookie menatap sendu di depan pintu ruangan berkas. Melirik sekilas ke dalam, tidak ada Taehyung terlihat di dalam.😟
" Apa dia masih menghindari ku? 😢" Batinnya, menghembuskan nafas lemah.
Beberapa saat kemudian, Kookie berjalan ke pintu ruangan direktur, mengetuk pintu.
Tok.. Tok...Tok ... Tidak ada jawaban
Dengan hati-hati, Kookie membuka pelan pintu.
Kookie menatap lurus ke meja direktur. Plangkat nama Tertulis " Direktur Kim Taehyung"
Syok😰
Kookie menoleh ke samping, tempat biasanya duduk para yang berkepentingan menemui direktur.
Apa yang dilihatnya membuatnya lebih syok lagi.😰😱
Taehyung memeluk seorang wanita dan mengecup pipinya, wajahnya full senyum, tidak seperti saat mereka bertemu kemarin .
Blammm....Kookie spontan menarik pintu dan menutupnya dengan keras. Apa yang dilihatnya membuatnya benar-benar syok.
" Bagaimanapun, ada alasan untuk semuanya"
Kata-kata yang diucapkannya pada Mingyu terngiang ngiang, dan inilah alasan itu 😭😭
Kookie berlari ke ruangan sekretaris, mengambil tas kecilnya, memasukkan peralatan-peralatan kecil nya, dan bergegas meninggalkan Kim Corp.
" Aku tidak diinginkan... Dia tidak menginginkanku 😭"
Kata-kata itu terus Ia rapalkan seperti mantra.
@ MyMphiV