🌟🌟🌟ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ
‹ Typo Bertebaran! ›
--SILENT TALK--
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ
***
ㅤ ㅤ"Selamat bergabung Tuan Muda Idghaf, semoga anda betah disini. Kalau ada sesuatu yang anda butuhkan, langsung hubungi saya. Nyonya Laurent menitipkan anda kepada saya," tangan itu mulai terangkat, berniat memberikan sapaan selamat kepada remaja di hadapannya sembari memberikan senyuman.
Idghaf, remaja itu membalas uluran tangan itu sekenanya, kemudian melepaskannya dengan cepat begitu dirasa cukup. Wajahnya teramat datar, tidak ada niat ataupun inisiatif untuk membalas senyuman dari seseorang yang Idghaf ketahui merupakan kepala sekolah di sebuah sekolah elite kepunyaan keluarganya.
"Terima kasih, Pak," ucapnya dingin tanpa menunjukkan raut antusiasme apa pun. Tatapannya beralih ke belakang, dimana ada seorang pria yang tak jauh berbeda sedang berdiri tegap di sebelah pintu masuk, itu guru yang akan menuntunnya menuju kelas yang akan menjadi tempatnya menimba ilmu. "Kalau begitu saya pamit," lanjutnya, beranjak bangkit dan berlalu pergi menuju pintu keluar tanpa menunggu respon lanjutan dari kepala sekolah tersebut.
Pria paruh bayah itu menghela nafas, mungkin memahami bahwa anak dari sang pemilik sekolah yang ia ayomi bukanlah tipe remaja yang mudah bergaul atau terbuka dengan cepat pada lingkungan baru. Guru yang sebelumnya juga berdiri disebelah pintu itu berpamitan, kemudian menyusul langkah Idghaf yang sudah lebih dulu menghilang dari ruangan tersebut dengan cepat.
Idghaf menyusuri koridor sekolah yang masih ramai karena bell sekolah belum juga berkumandang. Semua pasang mata tertuju padanya, aura dingin nan misterius membuat dirinya terlihat mencolok. Idghaf tidak terlalu peduli akan hal itu, dirinya terus melangkah dan melangkah dengan ditemani guru yang menjadi pembimbingnya, sekaligus guru yang akan mengajar menuju ruang kelas yang akan ia tempati.
kriingg ~
Bell sekolah berbunyi, bertepatan dengan Idghaf dan sang guru yang membimbingnya tiba di depan pintu kelas. Suasana kelas begitu ramai dengan para murid yang berhamburan masuk satu-persatu dengan tidak sabaran. Begitu di rasa semua murid telah masuk ke dalam kelas, barulah keduanya masuk. Idghaf bisa melihat suasana kelas yang ramai mendadak sunyi ketika keduanya telah berdiri tepat di depan kelas.
Semua murid langsung memfokuskan padangan mereka ke depan, menatap penasaran sosok baru yang masuk dengan aura dingin yang membalut tubuhnya. Remaja itu tetap mempertahankan wajah datar yang menemaninya selama perjalanan, tidak ada sedikit pun menunjukkan ketertarikan terhadap situasi di sekelilingnya.
Sang guru mengatur nafasnya sejenak sebelum membuka suara. "Perkenalkan, ini Idghaf. Mulai hari ini, dia akan menjadi teman sekelas kalian. Bapak harap kalian bisa membantu Idghaf untuk menyesuaikan dirinya disini," dengan senyuman kecil yang ia perlihatkan, guru tersebut memberi tanda pada Idghaf untuk memperkenalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Talk - [ DOSHIN ]
RomanceIdghaf, sosok yang sempurna di mata banyak orang. Hidupnya penuh akan kemewahan dan status sosial yang tinggi, wajah tampan bak pangeran negeri dongeng ; memiliki segala hal yang orang lain inginkan dalam hidupnya. Tapi, di balik kesempurnaan itu, a...