One

31 1 0
                                    

"MAMIII KAOS KAKI DEDE MANAA KOK GA ADA" sekarang masih pukul setengah enam pagi dan salah satu rumah di perumahan Mavandla sudah terjadi keributan

jika kalian bertanya 'siapa yg berteriak?' itu Winara Azam anak bungsu dari keluarga Keandra Azam dan Hafian Maheswara(Azam)

"yaampun dede masih pagi udah teriak teriak" itu Davean Azam anak sulung keluarga Azam

"tau tuh penging kuping mamas dengernya" kalo yg ini Magastra Azam anak kedua

"ishh abang sama mamas diem deh, dede pusing ini nyari kaos kaki ngga ketemu daritadi" keluh si bungsu

"ini apa de?" Nakala Azam anak ketiga dari keluarga Azam tiba tiba datang dari arah tangga membawa kaos kaki di tangan kanan nya

"yaampun kaka kok ga ngomong daritadi sih dede nyariin tau" si bungsu segera mengambil kaos kaki yang sedari tadi dicarinya dari tangan sang kakak

"kamu aja nyari pake mulut bukan pake mata" sinis Nakala

"tau tuh ribut doang nyari gapernah bener" sambung si sulung

"udah ayo sarapan, mami sama papi udah nunggu itu" Magastra menegahi kakak dan adik adiknya

"morning mamii papii" ucap keempatnya serentak

"morning sayang" jawab sang mami sedangkan si papi hanya berdehem singkat (si papi emang cuek sama anaknya, dia manja sama mami doang)

"tadi kenapa sih ribut banget?" tanya sang mami

"itu mi biasa, si dede nyari kaos kaki teriak teriak doang ga nyari pake mata tapi pake mulut" jelas si sulung

"ihh abang sama mamas aja yang gamau bantu cari, untung tadi kak naka bantu cari" rengek si bungsu

"oalaa, makanya de lain kali nyari nya yang teliti ya" ucap mami dengan lembut

"iyaa mamii sowwy" si bungsu menundukkan kepalanya membuat yang lain terkekeh gemas

"hahhah it's okay dee" mami tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari anak bungsu nya

"udah ayo sarapan nanti kalian telat loh sekolah nya" semua mengangguk patuh mendengar perintah ibu negara dan mulai memakan sarapan dengan hikmat

-skip after breakfast

"mamii/sayang kita berangkat yaa" ucap papi dan keempat anaknya

"iyaa sayangnya mami, hati hati ya" sang mami lalu mengecup pipi anak anaknya, tak lupa mengecup sekilas bibir sang suami

"semangat sekolahnya and kerjanya" mami tersenyum lembut kearah sang suami dan anaknya

"siapp mamii" kelimanya memberikan sikap hormat yg membuat si mami terkekeh gemas

"yasudah, kami berangkat sayang, kamu hati hati di rumah" papi mengecup pucuk kepala mami sebelum masuk kedalam mobil, keempat anaknya sudah berada di sana, duduk dengan tertib

"hati hati!" si mami melambaikan tangan, setelah mobil menghilang dari hadapannya, ia masuk kedalam rumah

-in the car-

"papii nanti abang ada eskul basket jadi mungkin pulang telat, nanti abang pesen ojol aja" ucap si sulung memecahkan keheningan

"oh iya hampir lupa, mamas juga ada eskul pramuka pi, jadi pulang sore juga" ucap si anak kedua

"baiklah, kalo kaka sama dede ada eskul juga ngga?" tanya papi kepada anak ketiga dan si bungsu

"engga pi" jawab keduanya serentak

"oke" jawab si papi, setelahnya hening tak ada pembicaraan

-get to school-
(uhm sorry guys banyak skip, soalnya bingung dialog)

"kita masuk ya pi" yup mereka satu sekolah ya, di SMA Magaswara

"belajar yang rajin, jangan mengecewakan mami dan papi" pesan dari si papi

"siap bos" keempatnya dengan serentak memberikan pose hormat ke papi yg berada di dalam mobil membuat si papi terkekeh

"dadahh pii" si bungsu melambai kepada papi nya, dan dibalas anggukan oleh sang papi

Keandra meninggalkan lingkungan sekolah, ia harus sampai kantor sebelum jam tujuh dua puluh, walaupun ia bos tapi ia juga harus tepat waktu

sedangkan keempat bersaudara tersebut berpisah karena kelas mereka yang berbeda, abang Davean berada di kelas XII 4, mamas Magastra di kelas XI 2, kaka Nakala dan dede Winara berada di kelas yang sama yaitu X 6

"belajar yg bener ya dek jangan bolos" si sulung mengelus kepala kaka nakala dan dede Winara, mereka sekarang berada di kelas Nakala dan Winara

"iya bang, yaudah kita masuk dulu ya, dadah" nakala dan winar kemudian masuk ke dalam kelas mereka, sekarang tersisa Magastra dan Davean

"bang gua duluan ya" ucap mamas kemudian ia beranjak meninggalkan Davean, karena hanya tersisa dirinya Davean pun segera berjalan kearah kelasnya karena sebentar lagi bel akan berbunyi












hopp!!
udah dulu gais semoga suka ya sm cerita nya

btw haii aku kembali membawa kejutan🤭

Azam's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang