A LIE REVEAL THE TRUTH BEHIND LOVE

CHAPTER XIV - PENOBATAN RAJA ZURETHRA

Hari ini adalah hari yang sangat cerah. Mentari bersinar sangat indah di Negeri Elysium Vale. Sudah beberapa tahun sejak kematian Raja Edward Balendra, posisi Kerajaan Zurethra hanya dipimpin oleh seorang Ratu. Kedua putra mereka belum ingin menggantikan posisi mendiang ayahnya. Raja Edward adalah sosok Raja yang dicintai rakyatnya, Raja Edward adalah Raja yang adil dan bijaksana di Kerajaan Zurethra. Raja Edward merupakan sosok Raja yang disegani di negeri Elysium Vale. 

Hari ini tepat lima tahun kepergian sang Raja, ibunda Ratu Elisabeth menginginkan putra pertamanya menggantikan posisi ayah mereka. Hal itu memang sudah menjadi tradisi turun temurun, setiap kerajaan pewaris tahta adalah putra pertama keturunan nya. Walaupun Kerajaan Zurethra memiliki dua putra mahkota, mereka tidak ada rasa ingin memiliki, atau bahkan ingin menguasai. Kedua putra Kerajaan Zurethra adalah pangeran yang dididik dengan sangat baik oleh kedua orang tua mereka, Raja Edward dan Ratu Elisabeth. 

Keutuhan dan kekuatan sebuah kerajaan maupun sebuah negeri memang terletak kepada pemimpinnya. Kepemimpinan yang tidak ada sifat iri, dengki dan serakah, apalagi antar keluarga. Begitulah pendidikan yang ditanamkan oleh kedua orang tua kerajaan Zurethra kepada kedua putra pangerannya.

🕊️🕊️🕊️

Saat ini suasana hiruk pikuk di kerajaan, mempersiapkan  upacara penobatan Raja mereka. Putra mahkota pangeran Jaderick, hari ini Jaderick akan dinobatkan menjadi Raja di kerajaan Zurethra. 

Semua pengawal dan prajurit sudah bersiap untuk mengadakan upacara. Perdana menteri, pemuka agama, dan para bangsawan. Bahkan Raja dan Ratu di negeri Elysium Vale ikut datang menghadiri acara penobatan. Ini adalah hari yang sangat besar bagi negeri Elysium Vale. 

Ratu Ruby, Ratu Kerajaan Eclipstera tiba dengan memakai gaun indah berwarna putih bercampur hijau. Ya, Ratu sangat menyukai warna hijau. Disetiap semua gaunnya pasti memiliki sentuhan warna hijau. 

Semua tamu bersiap di sebuah aula yang ada di gedung utama Zurethra. Terdapat singgasana megah di sudutnya. Ratu Elisabeth dan putranya, Pangeran Benedikt, duduk berdampingan. Pangeran Benedikt terlihat sangat tampan dan berwibawa. Dengan pakaian serba hitam, berpadu warna maroon di jubahnya yang sangat istimewa. Jubah panjangnya adalah jubah kebangsaan Kerajaan Zurethra, yang hanya dikenakan pada hari-hari tertentu saja.

Sesaat ketika suara terompet panjang dibunyikan, semua tamu di podium berdiri menyambut kedatangan calon Raja mereka, Raja Zurethra.

Dengan gagahnya, pangeran Jaderick berjalan menyusuri aula dan menuju singgasana. Dia berjalan dengan dikawal prajurit-prajurit di belakangnya. Pangeran Jaderick memakai pakaian merah maroon yang terbuat dari sutra, dengan jubah panjang yang dihiasi sedikit bulu-bulu di bagian atas jubahnya. Berbeda dengan jubah yang dipakai pangeran Benedikt. Jubahnya menjuntai hingga menyapu lantai aula yang sudah dipenuhi dengan karpet berwarna hitam dan bertabur kelopak-kelopak mawar di sepanjang nya. 

Saat pangeran Jaderick tiba di atas podium singgasana nya, pemuka agama mendekat, dan Pangeran Jaderick mengucap janji suci Raja. Lalu diikuti dengan penyerahan tongkat istana, dan sebuah mahkota besar berhiaskan berlian-berlian merah maroon yang berkilauan.

Mahkota kerajaan Zurethra, Sang Ratu Elisabeth sendiri yang memasangkan mahkota itu keatas kepala putra tercinta nya, pangeran Jaderick. Dengan berkaca-kaca, Ratu Elisabeth menghela nafas panjang, lalu disusul dengan suara terompet dengan bunyi yang sangat panjang. 

Para tamu di podium bersama-sama berucap. “Hidup Raja Jaderick! Raja Zurethra! Raja negeri Elysium Vale!” 

Ratu Elisabeth meneteskan air mata, dia sangat bahagia dan terharu, melihat singgasana kerajaannya yang kini tidak lagi kursi mewah yang kosong. Tetapi sekarang singgasana itu telah terisi dengan Raja yang baru, Raja Jaderick Sargan Balendra.