Prolog

5 0 0
                                    

Jean tidak pernah peduli apa yang dipikirkan orang lain tentangnya. Ia hidup seperti badai kecil, bergerak dengan caranya sendiri, tak pernah menghiraukan pandangan atau komentar. Namun, itu tidak menghentikan dunia untuk terus membandingkan dirinya dengan Juan, kembarannya yang sempurna—murid teladan, kebanggaan sekolah, dan anak yang selalu memenuhi ekspektasi keluarga.

Adhira tak pernah peduli pada hal itu. Baginya, sekolah adalah tempat menjalani hari-hari biasa bersama Naya, sahabatnya, dan sesekali mencoba menjauhi masalah yang datang tanpa diundang. Namun, hidupnya mulai berubah ketika sebuah kebetulan kecil mempertemukannya dengan Jean. Kejadian sederhana di tangga sekolah itu ternyata hanya awal dari rangkaian pertemuan aneh yang tak pernah ia duga.

Jean—dengan sikap dingin dan misteriusnya—perlahan mulai menarik perhatian Adhira. Ada sesuatu tentang tatapan kosong itu, tentang cara dia berbicara dengan nada sinis, yang membuat Adhira ingin tahu lebih jauh. Tetapi, di balik itu semua, ada luka yang tersembunyi, cerita yang tak pernah ia ceritakan pada siapa pun, bahkan pada Juan, kembarannya sendiri.

Adhira tahu, ia tengah melangkah ke dalam dunia yang rumit, penuh dengan rahasia dan perasaan yang sulit dijelaskan. Namun, satu hal yang ia yakini—pertanyaannya tentang siapa Jean sebenarnya, mungkin akan mengubah segalanya.

***

Jenggala Harap | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang