Arc 5 Chapter 23 : Mengumpulkan Tim

245 33 6
                                    

[Raul PoV]

Setelah keluar dari ruang kerja Sang Ratu, Aku dan Yoelyn kemudian pergi ke perpustakaan Istana untuk membawa beberapa koleksi buku agar mengidentifikasi fenomena apa yang terjadi terhadap para elf seperti yang diberitahukan oleh Sang Ratu.

Seperti yang kupikirkan sebelumnya, bahkan Yoelyn belum pernah mendapat informasi mengenai suatu penyakit yang gejalanya seperti yang tertulis pada laporan yang diberikan Ratu Catelyn.

"Karena aku baru mendengar kasus yang seperti ini, maka mau tidak mau kita harus ke lokasi kejadian untuk mencari petunjuk mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada korban," ucap Yoelyn sambil membawa tiga buah buku di kedua tangannya. "Sayang sekali kita tidak dapat membawa jasad korban untuk diteliti terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan. Keluarga korban dan umumnya para elf menganggap melalukan sebuah otopsi terhadap jasad elf yang telah mati merupakan hal yang tabu."

Kurasa wajar saja mengingat sembilan puluh persen para elf memiliki pemahaman yang konservatif. Selain itu, wabah penyakit sangat jarang sekali terjadi di negeri para elf yang membuat mereka cukup asing dengan prosesi ini.

"Apakah para manusia juga seperti ini?" tanya Yoelyn padaku.

"Hanya otoritas kuil saja yang berhak melakukan prosesi pembedahan maupun otopsi mayat manusia," jawabku padanya. "Namun, aturan ini tidak menghentikan para manusia akan rasa penasaran mereka mengenai anatomi tubuh manusia."

"Maksudmu, banyak dari kalian yang melakukan eksperimen dengan mayat manusia?" tanya Yoelyn terdengar penasaran.

"Tentu saja, terutama para Necromancer."

"Necromancer? Kurasa aku pernah membaca istilah itu pada suatu buku di perpustakaan Istana."

Setelah beberapa menit berjalan di sekitar area istana, kami akhirnya sampai di depan bangunan pusat keamanan area ini. Terlihat seorang elf sedang berjaga di samping pintu bangunan tersebut.

"Apa Arwyn ada di dalam?" tanya Yoelyn pada si Penjaga.

"Iya, dia sedang membaca laporan patroli kemarin malam di sekitar pemukiman Night Elf," jawab si Penjaga. "Kurasa dia akan marah jika ada yang mengganggunya saat sedang bekerja."

Mendengar hal ini, Yoelyn kemudian mengeluarkan surat yang diberikan Ratu Catelyn tadi. "Kurasa dia tidak akan marah jika Sang Ratu yang telah mengizinkanku untuk mengganggunya."

"Baiklah, tapi aku sudah memperingatkanmu, oke?"

Si penjaga membukakan pintu dan membiarkanku masuk.

Terlihat di dalam ruangan seorang Dark Elf wanita tengah berdiri dan mengamati sebuah peta yang ada di atas sebuah meja terbuat dari marbel.

Menyadari seseorang memasuki ruangan, dia melihat kemari dengan tatapan kesal.

"Kau lagi, ada urusan apa dirimu kemari, Yoelyn?" tanya Arwyn menghampiri kami berdua.

"Aku telah diberi misi oleh Sang Ratu," Grey Elf itu memberikan suratnya pada Arwyn untuk ia baca. "Karena fenomena ini baru muncul dalam sejarah kita, setidaknya aku ingin pergi ke tempat kejadian membawa beberapa anggota keamanan untuk berjaga-jaga."

Setelah membaca isi surat dan melihat stempel Sang Ratu, Arwyn kemudian kembali menatap Yoelyn.

"Sejujurnya, Ratu Catelyn juga sedang memerintahkanku untuk membuat rencana pengamanan di pemukiman Night Elf," ungkap sang Dark Elf. "Kalau begitu, aku akan membawa beberapa tim untuk ikut bersamamu ke sana sekalian melakukan penyisiran dalam mendeteksi bahaya di sekitar wilayah peristiwa terjadi."

Setelah berhasil mengajak Arwyn, dia kemudian memberitahu kami untuk menuju luar area istana dan menunggunya datang bersama beberapa anggota keamanan yang akan ikut kami dalam melakukan penyelidikan.

I'm a Villain in My Own Game? [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang