Bagian 40

385 86 60
                                    

Asa berada disalah satu pusat pengajaran untuk calon orang tua. Asa satu-satunya wanita disana, meski merasa canggung tapi Asa tetap menghadiri kelas itu untuk kedua kalinya.

"Hari ini kita akan belajar cara memandikan bayi. Pastikan air yang kita gunakan tidak terlalu panas dan tidak dingin. Coba rasakan air yang disediakan pada jari-jari anda sebelum bayi masuk kedalam bak"

Asa mengikuti intruksi itu, ia beberapa kali menambahkan air biasa kedalam bak kecil didekatnya yang lebih dulu diisi air hangat.

"Bagus airnya pas" ucap mentornya saat merasakan air yang Asa siapkan.

Asa menyimak dengan sungguh-sungguh cara memandikan bayi, ia bahkan sempat minta Pharita mengajarkannya sampai ia tahu tentang kelas ini. Asa tersenyum saat ia memandikan boneka yang ia bayangkan jika anaknya nanti lahir.

Selama seminggu Asa akan mengikuti kelas ini dan sudah bisa dipastikan ia meninggalkan pekerjaannya. Asa juga tidak memberi tahu Dain jika dia mengikuti kelas ini. Asa ingin menjaga kedua bayi mereka dengan baik.

Selesai kelas seorang laki-laki berusia 36 tahun mendekati Asa.

"Nona, mau ikut kami makan gulkaksun dikedai depan?"

"Ayolah" ucap salah seorang dari 4 laki-laki yang usianya jauh diatas Asa.

Asa ikut duduk diantara mereka. Mereka memperkanalkan diri mereka satu persatu, saat itu Asa baru tahu jika mereka semua baru akan memiliki anak pertama sama sepertinya.

"Jadi pasangan mu akan memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan?"

"Iya paman"

"Wah Asa kau beruntung sekali"

"Jaga baik-baik pasangan mu tapi kau juga hebat mau masuk kelas ini bahkan tanpa pasangan mu tahu"

"Aku tidak mau dia kerepotan mengurus dua bayi sekaligus"

"Kau benar Asa, kita sebagai pasangan harus bisa membagi waktu untuk pasangan kita"

Mereka secara bergantian memberikan Asa saran bahkan semangat untuk Asa. Asa menjadi yang termuda diantar bapak-bapak ini.

"Asa kebetulan aku punya buku tentang bayi kembar dan aku membawanya"

"Wah terimakasih paman"

Asa tersenyum melihat buku itu.

"Bacalah selagi kau luang, bayi ku juga kembar tapi aku sudah dua kali membacanya jadi bawa pulang saja"

"Baik paman"

"Asa kau juga harus menjaga kesehatan mu karna menjaga anak itu tidak mudah"

"Iya paman terimakasih"

Mereka makan sambil bercerita ringan tentang kehidupan pernikahan mereka. Asa dan Dain menunda pernikahan mereka yang harusnya sudah berlangsung tapi Asa tahu ini semua salahnya harusnya mereka sudah menikah terpaksa harus ditunda entah sampai kapan.

....

Asa kembali ke kantor, ia duduk sambil membuka buku yang diberikan tadi.

"Sayang" Minju masuk keruangannya

"Minju berhentilah memanggilku seperti itu"

"Kenapa? bukankah dulu kamu yang memintanya jika sedang berdua?"

"Kamu juga sudah punya pacar jadi tolong hentikan semuanya, kita sudah berakhir. Minju aku seharusnya memecat mu tapi aku sadar diluar permasalahan kita kinerja mu sangat bagus makanya aku tetap mempertimbangkan mu disini tapi itu bukan berarti aku ada perasaan pada mu. Ku harap ini cukup jelas memberi mu batasan dengan aku sebagai bos mu sekarang"

AdrenalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang