Suara hujan deras yang menimpa atap' terdengar sangat berisik, tapi sebaliknya suara itu malah terdengar suara yang tenang bagi Ares.
Ares duduk di ranjang nya sambil membuka lembaran demi lembaran sebuah album kecil.
Makin di lihat jauh, senyum hangat itu makin terlihat.
Ares mengambil salah satu foto, dia menatap foto seorang lelaki yang selama ini membuat pikiran nya berisik, dan membuat hati nya gelisah.
"Kalo dulu kita ga ngebantah orangtua, mungkin hubungan kita bisa berakhir dengan baik ya?"
"Saya sakit Mio.. Liat kamu sama sekali ga kenal sama saya.."
***
Flashback.
12-24-2022.
Plakk
Suara tamparan keras di sertai dengan suara gemuruh hujan yang deras.
"Apa-apaan ini?! Kalian kenapa!"
teriak seorang wanita yang baru saja menampar pemuda di depannya."Sini kamu!"
Seira menggeret kerah baju pemuda tadi.
"Mah! lepasin Ares!" Teriak Mio saat melihat Mamahnya membawa Ares keluar.
Mio berlari keluar menyusul mamahnya sambil terisak.
"Mio!" panggil papahnya.
"MAH!"
Seira menghempaskan tubuh Ares, hingga dia terjatuh di bawah hujan deras.
Tak lama kemudian Mobil hitam datang, keluar seorang wanita yang tak lain adalah ibunya Ares.
"Mah..?" lirih Ares.
Vena mamah Ares mengangkat wajah anaknya yang terlihat babak belur, lalu dia menatap Mio dan orangtuanya.
"Kenapa anak saya seperti ini!?" Bentak Vena.
Seira menggeret Mio yang sedang menangis menuju mereka.
"Anak anda membuat anak saya menyimpang seperti ini! Anda tau seberapa kecewa saya! Ha?" ucap Seira sambil mencengkram erat lengan Mio.
"MAH!"
"Diam!"
Vena menatap Ares lalu beralih menatap Seira dan Mio.
"Mari kita bicarakan ini di dalam!" seru papah Mio.
Ares duduk bersebelahan dengan Mio, orangtua Mio dan mamah Ares duduk berhadapan.
Vena mulai membuka topik obrolan
"Ares dan Mio, bisa jelaskan semuanya?"Mio dan Ares bertatapan, lalu Ares tersenyum simpul menatap Mio yang wajahnya memerah akibat menangis, Ares mengangguk kecil seakan berkata "Semuanya akan baik-baik saja"
"Maaf mah, Maaf tante Seira dan om Xin.. Maafin kita berdua, hubungan kita emang lebih dari sekedar teman, maaf sekali lagi buat kecewa, aku dan Mio benar-benar memiliki cinta yang nyata, aku sayang Mio mah.. begitu pun sebaliknya." ucap Ares sambil menatap mereka.
Hening, tidak ada jawaban dari mereka, Seira tak kuasa untuk menahan tangis nya, hatinya sungguh terluka melihat anak satu-satu nya menjadi seperti ini.
Vena pun terluka, dia sadar Ares menjadi seperti ini karena kurang perhatian dari nya, terlebih lagi ayahnya yang sudah meninggal.
"Maafin Mio mah.. pah.. Mio sayang Ares."
Mendengar itu Seira makin terisak.
Papah Mio yang sudah tak tahan berdiri dan menggeret lengan mereka berdua menuju keluar.
"Mau di bawa kemana anak saya?!" Bentak Vena.
"Saya hanya ingin memberi mereka sedikit pelajaran"
Xin membuka pintu mobil dan memaksa Mio dan Ares masuk.
Mobil yang di kendarai oleh Xin melaju begitu cepat, di sertai suara petir dan hujan yang sangat besar.
"Pah! Mau kemana pah.. berhenti!" ucap Mio panik.
"OM INI SEDANG HUJAN!" Ares ikut panik.
Xin mempercepat laju Mobil nya, jalan yang licin akibat air hujan membuat mobil mereka tak seimbang.
"PAHHH AWASSS!"
"OM XIN!"
DUAGHH!
***
Satu minggu kemudian, setelah kejadian itu, Ares tersadar dari Koma nya.
Ares, Mio, dan Xin mengalami Koma akibat kecelakaan tersebut.
"Ares.. kamu sudah sadar nak?" Vena memeluk erat Ares yang masih memejam melek kan matanya.
"Mah..?"
"Iyaa sayang?"
"Mio dimana? Dia gapapa kan mah?"
Mendengar itu Vena terdiam.
"Mah?"
Vena mengelus surai anaknya.
"Mio sebelumnya di rawat disini juga sayang.. dia udah sadar tapi.." Vena diam sejenak.
"Tapi apa mah!"
"Mio Amnesia.. tau hal itu orangtuanya pindah kota nak.."
Ares memejamkan matanya, kepalanya tiba-tiba terasi pening, dia merasakan sesak di dadanya.
"Tolong lupain semua nya ya sayang? mamah harap Ares gapernah inget mereka lagi dan kembali ke jalan yang benar." Ucap vena sambil mengecup kening Ares.
Flashback off.
***
Kasih vote n komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life. [BxB - AU] ONGOING
Teen FictionAres adalah ketua OSIS yang sangat cuek akan sekitar nya, wajahnya yang tampan dan juga prestasinya yang sangat luar biasa, membuat nya sangat populer di sekolah nya. Berbeda dengan Mio, seorang anak manja yang pemalas, bahkan hobi tidur dalam kela...