Chapter 43 - Gadis Misterius

18 0 0
                                    

*Hallo guys, tolong buat vote, komen dan share biar aku makin semangat buat update ceritanya. 😘

HAPPY READING! 🥰 *

Sepanjang penerbangan, yang kulakukan adalah memakan burger, roti lapis dan kentang yang disajikan, meminum jus melon dan air putih, menonton dua film di laptop, dan memakan cemilan kentang yang kubawa. Sehabis mandi dan mengenakan kaos hitam polos dengan celana denim selutut, ku pergi keluar dari kamar. Ku bertanya kepada pramugari berambut pirang,"Berapa lama lagi sampai di Tokyo?", pramugari tersebut menjawab,"Sekitar 6 jam lagi, Tuan Muda." Ku mengangguk lalu kembali ke kamar.

Kuambil botol minum berisi air putih lalu duduk di sofa. Kuminum air putih sambil memandangi langit yang sedikit berkabut. Saat botol minum sudah kosong, kulempar botol tersebut ke lantai. Kulepas sepatuku lalu ku berbaring di tempat tidur. Sehabis memandangi langit melalui jendela, rasa kantuk muncul dan ku tertidur.

Ibu kandungku muncul dalam mimpiku. Beliau tampak sangat cantik dengan rambut pirang pendek, baju hitam lengan pendek dan celana hitam. Beliau memelukku dan berbisik,"Maafkan ibu karena sudah meninggalkanmu di dunia yang gelap." Ingin rasanya memeluk ibuku balik namun yang kulakukan hanyalah menghirup aroma mawar dan vanilla yang tercium dari tubuhnya. Ku terbangun mendadak setelah itu. Kurasakan air mataku menetes. Sepertinya ku begitu merindukan Mom sehingga Beliau muncul dalam tidurku.

Ku berguling lalu turun dari kasur. Dari jendela, terlihat langit sudah mulai gelap. Kucek ponselku dan rupanya sudah jam 3 sore di Tokyo. Ku masuk ke dalam kamar mandi lalu kubasuh wajahku berkali-kali. Kugunakan handuk putih dari dalam laci di kamar mandi untuk menyeka wajahku.

Kuletakkan handuk itu di keranjang cucian. Kubuka koper hitam lalu kuambil kemeja biru gelap dan celana hitam. Selesai berganti baju dan mengenakan arloji, kupakai kembali sepatuku. Terdengar suara ketukan di pintu. Kubuka pintu dan seorang pramugara berambut coklat dengan mata biru memberitahuku kalau sekitar satu jam lagi sampai di bandara Tokyo. Ku mengangguk mendengarnya kemudian pramugara tersebut bertanya,"Apa ada makanan yang ingin Anda makan?", ku menggeleng,"Tidak. Aku tidak lapar. Tapi tolong bawakan air putih."

Pramugara tersebut mengangguk lalu menutup pintu. Kurapikan kasur dan kubuat seperti semula seperti saat sebelum ku tertidur. Kumasukkan laptop dan perlengkapannya ke dalam tas laptop lalu kuletakkan di atas meja. Kembali terdengar ketukan di pintu, begitu kubuka rupanya pramugari berambut hitam sebahu membawakan botol air minum. "Terima kasih.", ucapku singkat lalu mengambil botol tersebut.

Kumasukkan botol minum itu ke dalam ransel. Kuamati sekitar untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Setelah yakin semuanya sudah beres, ku kembali duduk di sofa. 57 menit kemudian pesawat sampai di bandara Tokyo dan perlahan mulai mendarat. Saat pesawat sudah berhenti, kuambil ransel dan tas laptop lalu keluar dari kamar. Kedua pramugara masuk ke dalam kamar untuk mengambil ketiga koper.

Kulihat Daiichi Hiro sedang berdiri di depan mobil hitam bersama pria bertubuh tinggi kekar dan berambut hitam panjang sebahu yang mengenakan pakaian serba hitam termasuk kacamata yang dikenakan. Daiichi mengenakan kemeja putih, jas biru tua, celana yang sewarna dengan jas dan sepatu hitam. Mereka berdua membungkuk hormat saat kuhampiri. "Nyonya Yuriko dan Elena meminta kami bertiga untuk menjemput Anda di bandara. Lalu perkenalkan dia adalah Makoto Kyuga, salah satu pengawal keluarga Asa.", ucap Daiichi. Ku mengangguk lalu Makoto memasukkan ketiga koper ke dalam bagasi mobil.

Ku masuk ke dalam mobil lalu kulihat seorang pria berambut hitam dengan kemeja dan celana abu duduk di belakang kemudi mobil. Pria itu menoleh ke arahku kemudian dengan ramah berkata,"Tōkyō e yōkoso, wakadan'na. Jiko shōkai sa sete itadakimasu, Haruto to mōshimasu. Watashi wa asa no kazoku no sen'yō doraibā to shite hataraite imasu." ( Selamat datang di Tokyo, Tuan Muda. Saya ingin memperkenalkan diri, nama saya Haruto. Saya bekerja sebagai supir pribadi untuk keluarga Asa). Ku tersenyum, sempat ingin menanyakan sesuatu namun Daiichi dan Makoto masuk ke dalam mobil. Daiichi berkata,"Ima ikimashou." ( Ayo sekarang kita berangkat ).

The Secret Of Me & My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang