Aneska terbangun dari tidur nya, matahari masuk dari celah hordeng yang masih tertutup.
Mengucek mata, menyesuaikan pemandangan. Dilihatnya elzario yang ada di samping nya, memeluk aneska dari samping. Setelah kejadian kemarin, elzario tidak mau jauh-jauh dari aneska.
Aneska mengelus rambut elzario "Sayang, bangun yuk" Mengecup kening elzario
Elzario mengeliat pelan, memeluk erat aneska.
"Bangun yuk, udah siang" Elzario menduselkan kepalanya di leher aneska
Kebetulan hari ini, hari sabtu. Elzario libur sekolah.
"El udah bangun, sayang" Aneska menoleh ke belakang, gavriel berjalan ke arahnya
"Belom mas" Gavriel duduk di kasur, mengelus punggung elzario
"Boy, bangun yuk. Sarapan dulu"
"Emm, masih ngantuk dad" Jawab elzario dengan suara serak
"Nanti siang tidur lagi" Gavriel mengelus rambut elzario
"Aku mau ke kamar mandi dulu, mas" Gavriel mengangguk. Aneska segera pergi ke kamar mandi
Aneska keluar dari kamar mandi, dilihatnya gavriel sedang mengobrol dengan elzario.
"Kamu rapih-rapih sana mas, nanti telat" Gavriel mengangguk
Gavriel turun dari kasur, mengecup bibir aneska.
"Mas, ada el juga" Aneska memalingkan wajah nya, gavriel mengelus pipi aneska
"Ini kenapa merah?" Tanya gavriel melihat pipi aneska yang merona, sebenarnya dia tau kalau aneska sedang malu. Tapi dia hanya mengerjai istri nya
"Udah sana mandi" Aneska melepaskan tangan gavriel yang ada di pipinya
Gavriel tertawa sambil berjalan ke kamar mandi.
"Mandi yuk, anak bunda bau banget" Ledek aneska mencium perut elzario
"Geli bun, hahaha" Elzario tertawa sambil mendorong pelan kepala aneska yang ada di perutnya
"Geli, hm" Aneska mencium pipi tembem elzario
"Bunda jadi kan bikin cookies" Tanya elzario, aneska memberhentikan ciuman di pipi anak nya
"Jadi dong, makanya mandi dulu"
"Siap bos" Ucap elzario semangat, mengecup pipi aneska
Setelah memandikan elzario, aneska segera turun menuju ruang makan. Dengan elzario di gendongan nya.
"Anak daddy wangi banget" Gavriel mengecup kepala el
"Iya dong, biar el ganteng" Aneska tertawa mendengar ucapan elzario
"Yaudah yuk sarapan, nanti daddy telat" Aneska segera menyiapkan nasi goreng buatan bik narti
***
Siang ini, aneska sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat cookies.
"Cookies nya rasa apa bun" Tanya el sambil memegang coklat batang
"Rasa coklat dong, el suka gak"
Elzario mengangguk semangat "Suka banget"
Aneska tersenyum manis.
"Kamu bantuin bunda, masukin brown sugar nya" Elzario mengangguk
"Ini semua nya bun"
"Iya, nanti kira campur telor"
"Oke"
Setelah satu jam kemudian, aneska mengeluarkan cookies dari oven.
"Wangi banget, bun" Aneska manaruh loyang berisi cookies di meja dapur
"Waw" Elzario berdecak kagum
"Jadi nya banyak banget" Aneska mengangguk
"Iya, nanti kita kasih oma sama teman bunda" Aneska memang sengaja membuat banyak, supaya mamah mertua dan ibu nya bisa merasakan juga
"Sebagian kita masukin toples ini ya"
Aneska memasukan sebagian cookies kedalam toples"Nih, kamu cobain" Aneska memberikan cookies yang sudah dingin
"Enak banget" Elzario memakan cookies buatan aneska
Aneska tersenyum senang "El suka" Elzario mengangguk semangat
Aneska segera membungkus sebagian cookies nya, yang akan di kirimkan ke mamah mertua nya.
***
"Jadwal selanjutnya apa" Tanya gavriel
Andi yang di depan nya menggeleng pelan "Tidak ada pak, tinggal menandatangani berkas saja"
Gavriel mengangguk "Kamu sudah pesan tiket, besok?"
"Sudah pak, flight nya jam 8 pagi"
"Oke, kamu siapkan berkas untuk besok" Andi mengangguk dan segera keluar dari ruangan
Gavriel menghela nafasnya, melepaskan kacamata. Besok dia ada perjalanan bisnis ke bali.
Tok tok tok
"Masuk" Pintu terbuka, gavriel yang melihatnya. Mengepalkan tangan nya
"Mau apa kamu" Gavriel menatap tajam orang tersebut
"Aku mau ketemu kamu" Ucap gita di depan gavriel
"Untuk apa kamu kesini, lebih baik keluar. Saya sedang sibuk"
"Kamu kok jutek banget sih sama aku, aku kangen kamu gav"
Gavriel berdecih, menatap remeh gita.
"Kemana gavri yang aku kenal, kamu dulu gak kaya gini"
"Saya seperti ini, karena kamu juga"
"Gav, aku minta maaf" Gita mengenggam tangan gavriel
"Aku tau perbuatan aku selama ini salah, maafin aku. Aku mau kita kaya dulu lagi" Mohon gita dengan suara pelan
Gavriel menoleh ke arah samping "Kamu udah gak sayang lagi sama aku, kita udah pacaran selama 7 tahun loh. Secepat ini kamu lupain aku" Ucap gita dengan suara purau
"Lebih baik kamu keluar dari sini, jangan pernah ganggu keluarga saya"
"Gav, plis. Arkan udah ninggalin aku, ternyata dia menghamili perempuan lain"
Gita dan arkan memang sudah menikah, tiga bulan setelah bercerai. Setelahnya gavriel memang tidak tau kabar gita lagi, dan baru sekarang dia muncul di kehidupan gavriel.
"Plis maafin aku, kita bisa bersatu lagi. Buat kebahagiaan el"
"Saya tidak bisa, perasaan saya ke kamu sudah berubah. Untuk kebahagiaan el, saya bisa kasih itu. Lebih baik sekarang kamu jangan lagi hadir dalam kehidupan saya" Gita menggeleng
"Keluar kamu dari sini" Ucap gavriel penuh tekanan
"KELUAR"
Gita menggeleng, menarik tengkuk gavriel. Mencium bibir nya kasar.
Gavriel membulat kan mata nya, mendorong tubuh gita.
"Mas" Gavriel melihat ke arah pintu, aneska berdiri di depan ruangan. Gavriel melihat air mata yang menetes di pipi mulus istrinya.