Where The Fields Are Green To See You Once Again

117 9 3
                                    

"Mumtaz,"





Ruka pun tersenyum mendengar hal itu

"Bacaannya udah bagus, semangat!,"Ucap Jay lagi

Ruka pun tersenyum setelah itu menutup mushaf Alquran dengan pelan.

Mereka pun menatap satu sama lain dengan senyuman

Jay menahan tawa melihat Ruka yang ragu-ragu. "Lucu banget," katanya.

Ruka mencoba bersalaman, dan Jay meraih tangannya. "Kita ga boleh canggung lagi, kita kan udah nikah sekarang," kata Jay sambil tersenyum.

Ruka mengangguk dan ikut tersenyum, membiarkan tangannya digenggam Jay.

Jay tidak menyangka akan hal ini,ia merasa seperti sedang bermimpi indah sekarang.

"Sebelum kita pergi,mau aku masakin ga?atau kamu mau coba masak?"Tanya Jay

Ruka mempoutkan bibirnya lalu berkata
"Kita masak bareng aja boleh?"

"Oh boleh dong sayang!apa sih yang ga boleh buat kamu,"Ucap Jay sambil menautkan alisnya

Ruka yang tidak bisa menahan senyum itu hanya menutup wajahnya karena merasa malu

Jay pun menghela nafas lalu mengelus kepala Ruka dengan gemas

"Lucu banget istri aku ya,hehe"

Jay pun langsung pergi menuju dapur sambil berteriak
"Sayang aku ke dapur ya!"

Ruka yang mendengar itu hanya tersenyum,dia sangat salah tingkah hingga tidak menjawab teriakkan Jay

Jay yang berada di dapur itu sudah mencuci piring sembari menunggu Ruka menghampirinya.

Tak lama Ruka yang telah berganti pakaian itu langsung mendatangi Jay dan langsung memasak makanan kesukaan mereka berdua.

"Buat tambahan rasa,kamu suka pake gula putih atau gula aren?"Tanya Jay

"Aren" Jawab Ruka

Jay pun mengangguk lalu menambahkan gula aren itu ke masakan.

Jay mengambil kuah sayur dengan sendok besar dan menyodorkannya kepada Ruka.

"Gimana?ada yang kurang?" Tanya nya

"Mmm,udah enak"Jawab Ruka

Masakan pun akhirnya telah matang dan mereka pun langsung makan bersama.

Hanya ada suara denting sendok,garpu dan mata yang melihat satu sama lain dengan senyuman canggung.

Mereka masih belum terbiasa untuk hidup bersama seperti ini,namun di setiap langkah dan momen yang mereka jalani ini penuh dengan kejutan serta senyuman hangat.

Setelah selesai makan Jay pun berganti pakaian dan mengajak Ruka untuk pergi kencan ke tempat yang mereka suka.

Setelah sampai di taman yang indah ini,Jay pun berjalan beriringan dengan Ruka,tangannya tak lepas dari genggaman Ruka.

Mereka berjalan sambil menggandeng tangan satu sama lain,terlihat sangat manis.

"Udaranya seger,gimana kalo kita bikin rumah disini aja sayang?"Ucap Jay

"Mana bisa,ini taman nasional"Ucap Ruka

"Gimana kalo taman nasional nya aku beli sayang?"

"Ya ga bisa sayang,ga bisa di beli lah"

"Hah?apa tadi?ulangin?"Ucap Jay

"Engga,ga ada"

"Yah! jangan gitu lah sayang,bilang sekali lagi"

          

Ruka pun tertawa lalu berkata"iya sayang,"

"Pftt,nah gitu"Ucap Jay

Ketika melihat tempat yang cocok untuk dijadikan tempat berteduh,Jay pun mempercepat langkahnya

"Duduk sini sayang,"
Ucap Jay sambil menepuk debu yang ada di tikar itu dengan pelan

Ruka pun duduk di sebelahnya,matanya menatap lurus ke arah pepohonan yang rindang serta menghijau seiring berjalannya waktu.

"Kamu tau ga?
waktu aku denger di rumah kamu ada dekor pernikahan itu aku udah hopeless banget"Ucap Jay

"Haha,kan yang nikah Minji,bukan aku"Jawab Ruka

"Kek sakit gitu,entahlah gimana jadinya kalo itu beneran kamu"

"Jangan sedih lagi,kan aku disini sekarang,itu semua udah berlalu"

Jay pun menghela nafas setelah itu ia bersandar pada bahu Ruka

"Its really beautiful day"
Gumam Jay

Ruka pun hanya terdiam dan memandang Jay dengan tatapan hangatnya.

Jay melihat tak jauh dari mereka ada orang orang yang memainkan gitar akustik,dan ia pun beranjak pergi untuk meminjam gitar itu.

Ruka yang kebingungan karena ditinggal tiba tiba itu pun hanya celingukan memperhatikan langkah Jay

"Kamu mau ngapain kesana?"

"Pinjem gitar nih"Ucap Jay sambil memperlihatkan Gitar itu pada Ruka

Ruka hanya bisa menggelengkan kepala nya karena Jay benar benar tidak terduga pikirnya.

"Sayang aku mau nyanyiin lagu buat kamu nih,dengerin ya!"

Ruka pun mengangguk dia tidak bisa berhenti menahan tawa karena melihat tingkah Jay yang menurutnya cukup nyeleneh.

"Hidupku tanpa cintamu
Bagai malam tanpa bintang...
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan....
Jiwaku berbisik lirih
Ku harus milikimu

Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku

Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa
Simpan mawar yang kuberi
Mungkin wanginya mengilhami

Sudikah dirimu untuk
Kenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku

Sebelum kau robek hatiku

Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa

Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku

Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa~"

Ruka pun bertepuk tangan setelah mendengar Jay menyanyi sambil memainkan gitar itu

Jay pun tersenyum senang karena merasa bangga mendapatkan apresiasi kecil dari Ruka

"Kamu tahu ga?"Tanya Jay

"Ga tau lah"

"Aku belum selesai ngomong nya sayang "

"Hehe,iya apaa tuh?"

"Lagu ini tuh relate banget sama aku,relate banget sama perasaan aku buat kamu"

"Masa sih,"

"Iya ih sayang,susah banget kalo di jelasin gimana peliknya nahan diri buat ga ngabarin kamu dan yakinin kamu"

Ruka pun hanya tersenyum

"Aku kira kamu tuh ga bakal nerima aku,dan aku ga akan punya kesempatan untuk jadi orang yang kamu sayangi"Ucap Jay lagi

"Aku juga"

"Hah?"

"Aku juga ga nyangka kamu bakal suka balik"

Jay pun merasa kaget akan penuturan Ruka

"Maksud kamu,kamu suka aku gitu?atau gimana?"

"Iya,aku pernah suka sama kamu"

"Kok aku ga tau?kapan kamu punya perasaan itu?"

"Aku ga tahu persisnya sih,tapi itu udah lama"Ucap Ruka

Jay pun menutup mulutnya karena tidak menyangka dengan fakta seterang ini.

"Sayang kamu ga lagi bercanda kan?"
Tanya Jay lagi

"Engga,aku serius"

"Aku mau tahu,berapa lama?sejak kapan?"
Tanya Jay sambil memeluk Ruka dengan lembut

"Aku waktu itu ga tahu perasaan aku,aku sadar aku suka sama kamu itu ketika kita udah sama sama keluar dari sekolah"

Jay pun tidak bisa menahan senyumnya karena merasa ini benar benar membuat nya senang dan terkejut

"Terus kenapa kamu ga pernah hubungi aku?kamu juga ga keliatan punya perasaan sama aku,kok bisa?
hebat banget ya nyembunyiin perasaannya"
Ucap Jay

Ruka pun terkekeh lalu berkata
"Aku selalu hubungi kamu,tapi bukan di bumi"

Jay pun terdiam cukup lama karena perasaan yang ia rasakan kini campur aduk.

Jay mengerti perkataan Ruka dan hal itu sangat membuat hatinya tersentuh.

Ruka tak pernah menghubunginya di bumi dapat diartikan Ruka selalu mendoakan nya lewat langit.

Jay lagi lagi menghela nafas karena benar benar merasa kagum dan susah untuk menjelaskan keadaannya kini karena ia sangat bahagia dan terharu.

"Kok malah diem"
Tanya Ruka sambil tersenyum

Jay pun memeluk Ruka dengan erat

"Apapun yang terjadi aku disini"Ucap Jay

Ruka pun mengangguk dan tersenyum mendengar hal itu,
ia menepuk pelan punggung Jay

"im here too"Ucap Ruka

H E A R |Here Iam,Ruka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang