"Memangnya kenapa?hal apa?"-Book"Sebenarnya aku sudah lama ini hamil"-Khao
semua orang terbelalak mendengar itu, kecuali First yang memang sudah tau.
"Khao??.."-Book
"hehe"-Khao
semuanya bertatap tatapan seolah tak percaya,namun hal itu juga tak bisa terbantahkan karena orangnya sendiri yang bilang.
beberapa bulan kemudian, Khao menjalani kesehariannya sebagai pakmil🤭, First juga selalu memberikan perhatian lebih pada Khao, maupun calon anaknya.
(khao sudah 6 bulan mengandung)
meski mereka belum resmi menikah, tapi mereka selalu dapat dukungan dari orang tua maupun orang terdekatnya.
ceklek
suara pintu dibuka.di rumah First.
Khao terlihat murung, tak seperti biasanya.First yang menyadari tingkah Khao yang berbeda segera ia menghampirinya.
"sayang, ada apa?"-First
"tidak ada apa apa phi"-Khao
First duduk disebelah Khao, lalu mengangkat Khao duduk dipangkuannya.
"ada apa sayangg?hmm?"-First
Khao sedikit terkejut dengan kejadian barusan.
"gapapa phi, cuma kangen Nass aja"-Khao
"jangan sedih sedih teruss dongg"-First
First dengan lembut memeluk Khao
"phi yakin, Nass sudah tenang disana..dan kamu? malah sedih untuknya? nanti Nass gak senang liat kamu sedih, udahan ya sedihnya sayang? phi tau kehilangan orang yang kita sayang itu berat, tapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan"-First
Khao sedikit terdorong untuk tidak sedih lagi, lalu tersenyum.
"phi, kalau bukan karena kamu, mungkin aku tidak bisa hidup sampai saat ini, kehilangan Nass masih sangat berat bagiku"-Khao
"sudah ya sayang, ada atau tidaknya phi di hidup kamu, kamu pasti kuat menghadapi semua ujian yang tuhan berikan"-First
keduanya saling mendukung dalam keadaan apapun.
Namun, yang namanya hubungan tentu tidak akan selamanya berjalan mulus. pasti selalu ada cobaan dalam bentuk apapun.belakangan ini juga, First disibukkan dengan bekerja lembur, hingga waktunya dengan Khao pun menjadi kurang.
di suatu sore, Khao selalu berjalan kaki untuk berbelanja sebelum First pulang bekerja, dengan alasan membuat badannya lebih sehat dan segar.
Khao berjalan santai, sambil memegangi perutnya yang belum terlalu besar itu, berjalan ke suatu cafe yang sering Khao dan First kunjungi, juga tak jauh dari rumah.entah kenapa, perasaan khao saat itu tidak enak, rasanya seperti ada yang menganggu pikirannya.
namun, Khao tak menghiraukan perasaan itu, Khao segera memesan dan menunggu pesanannya.setelah beberapa menit berlalu, pesanan Khao akhirnya datang. senyum diwajah Khao mulai berbinar, melupakan semua pikiran yang terus berputar di kepalanya.
lalu, setelahnya.
khao pergi ke kasir untuk melakukan transaksi. dan tak sengaja menoleh ke suatu ruangan, yang sekatnya hanya dilapisi dengan kaca.
terlihat sedang duduk orang yang sangat tak asing baginya, di sebuah sofa merah yang ada di cafe tersebut.saat diperhatikan, orang itu tak sendirian.ada Seorang wanita yang sedang bersandar dibahunya, Khao awalnya tidak penasaran namun mengingat orang itu sangat mirip dengan First. tentunya Khao tergerak untuk mendekat.