Akhir Permainan

23 3 0
                                    


Hali dan Duri terus berlari di dalam hutan tanpa arah di mana penghabisan hutan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hali dan Duri terus berlari di dalam hutan tanpa arah di mana penghabisan hutan tersebut.

Walaupun begitu mereka berdua tetap berlari agar bisa keluar dari hutan walaupun rasa lelah di tubuh mereka.

pada saat mereka sedang berlari di depan mereka terdapat perempuan dan di belakang nya terdapat mahluk berbentuk bulat, memiliki kaki dua , dan mulut yang besar dan juga giginya .

" Sial seperti kita harus melawannya Duri . " ujar Hali sambil melirik ke arah Duri .

" Baik lah kita akan bekerja sama untuk mengalahkan nya . " ujar Duri ia langsung bergerak ke arah kanan sedang Hali ia bergerak ke arah kiri .

setelah itu Hali langsung menendang mahluk berbentuk bulat tersebut dengan keras, Duri ia meniju mahluk berbentuk bulat tersebut dengan keras.

Mereka memukul dan menendang mahluk tersebut namun mereka tidak melawan pada saat Hali dan Duri menyerang mereka .

Mahluk berbentuk bulat tersebut sudah mereka kalah kan tinggal satu lagi yaitu perempuan dengan mimik wajahnya yang tersenyum.

Hali berdiri di depan wajah perempuan tersebut dan langsung menendang nya dengan kuat membuat yang di tendang terbatuk dengan keluar darah sedikit dari Mulutnya.

ada satu mahluk berbentuk bulat yang besar berdiri di belakang Hali .

" DURI !! Pergi dari sini ." Teriak Hali setelah itu mahluk tersebut membuka mulut.

Tubuh Hali terhempit tak lama tubuh Hali hancur akibat gigi mahluk tersebut mengigit tubuh Hali dengan keras langsung menghancurkan tubuh Hali menmenyiksa kan kepala nya saja .

Perempuan tersebut langsung menendang kepala Hali sambil tersenyum dan kepala Hali langsung masuk ke dalam mulut mahluk berbentuk bulat tersebut.

Mata Duri langsung membulat sempurna melihat kejadian langsung di depan matanya ia tidak bisa berkata lagi air matanya mengalir membasahi pipinya.

tubuhnya tidak bisa bergerak Sakin syok nya ia melihat apa yang barusan terjadi setelah itu ia menghampiri Duri dan mendekap tubuh nya ia langsung menyayat leher Duri mengunakan pisau yang ia bawa sayatan yang perempuan tersebut terlalu dalam membuat pita suara Duri terputus setelah itu ia meninggalkan tubuh Duri begitu saja.

Dengan luka di leher yang Masi mengeluarkan darah segar yang mengalir membasahi tubuh nya.

Matanya yang mulai berat pada saat Duri menutup matanya ia merasa tubuhnya seperti diangkat Duri tidak tau siapa yang membawa di karenakan matanya begitu berat untuk di buka .

Duri ia pasrah dengan keadaan nya Duri merasa tubuhnya di peluk ia merasa kehangatan yang membuat nya merasa nyaman.

" Pelukan ini begitu nyaman aku seperti di peluk oleh mama seperti ini kah rasanya dipeluk oleh mama begitu nyaman dan hangat pelukannya. " Batin Duri .

Tak berapa lama kemudian tubuhnya di letakkan Duri mendengar suara di telinganya.

" Tetap hidup nak mama menyayangimu sebagai anak kandung mama sendiri." ujarnya membisikan di telinga Duri .

Terdengar suara.

" Selamat kepada pemenang, selamat menang Ranjadra Duri sebagai pemenang apa keinginan mu Duri . " Ujar Ocohbot berbicara di hologram jam tangan nya Duri .

Duri ia hanya bisa menggerakkan mulutnya saja namun tidak ada suara yang ia keluarkan dari mulut nya sebab pita suara telah putus.

Setelah itu kesadaran hilang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

4 ( empat ) tahun kemudian setelah kejadian dimana 7 remaja SMA terjebak di dalam Game yang mengharuskan mereka melewati semua rintangan yang ada di dalam Game tersebut.

Di pagi hari yang cerah terlihat remaja iris mata khaki nya sedang memandangi langit di jendela kamarnya ia melamun sambil memandangi langit lewat jendela kamarnya.

" Sudah empat tahun setelah kejadian itu aku belum bisa melupakan nya dimana aku terbangun di sebuah kamar rumah sakit . " batin Duri memandangi langit.

" Empat tahun yang lalu ketika aku terbangun dari tidurku aku melihat Darrel ia adalah adek Gempa ia pun menceritakan bahwasanya aku sudah tidur selama dua hari kami berenam di temukan di sebuah bangunan kosong yang terbekalai pada saat aku di bawah ke mobil ambulance Darrel memberitahu ku , bawah jasad Gempa, Taufan, Blaze , Ice , dan Solar saja jasadnya ada tapi ada satu kain putih yang tertutup pas di buka terdapat darah jasad Halilintar tidak ada disana , Gempa temukan dalam keadaan kepala yang hangus, Taufan dalam keadaan hanya tubuh bagian bawah saja , Blaze tubuhnya masih utuh namun organ tubuh nya sudah tidak ada, Ice tubuhnya terpisah pisah , dan Solar tidak memiliki kulit badannya hanya memiliki kulit wajah saja . " batin ku dalam lamunan ku sambil memandangi langit di pagi hari .

" Aku sudah memberi tau pihak kepolisian dan syukur saja mereka percaya dan mereka menghimbau agar tidak mengikuti aplikasi Game On agar tidak ada lagi korban seperti ini lagi cukup ini saja , sekarang umurku sudah 19 tahun aku bekerja di toko roti bundanya Taufan waktu aku pulang dari rumah sakit sebetulnya aku takut berjumpa dengan ayah ku namun sampai sekarang aku tidak tau keberadaan nya , sekarang aku tidak bisa berbicara dikarenakan pita suara ku putus setelah keluar dari rumah sakit aku belajar bahasa isyarat dengan Darrel yang selalu bersamaku ." batin ku tak lama lamunan ku buyar akibat suara ketukan pintu.

" Tok tok "
Suara pintu di ketuk .

" Bang Duri " ujar Darrel mengetuk pintu rumah Duri sambil membawa kotak yang berisi nasi dan sayur.

Duri pun membuka pintu Darrel masuk dan duduk di ruang tamu Duri memiliki rumah tidak terlalu besar dibandingkan dengan teman nya.

" Ini bang dari ibu di makan ya bang Darrel pamit pergi sekolah besok kan Darrel libur sekolah kita ketempat mereka yuk bang ." ajak Darrel .

" Baiklah Abang mau makasih ya atas makannya maaf aku selalu merepotkan kalian ." sambil mengunakan gerak tangan nya ia bisa mendengar namun ia tidak bisa bicara karena pita suara telah putus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

T.B.C.

Dah segitu aja ceritanya.
Maaf penulisan kata Masi ada yang salah.
Semoga suka dengan cerita saya.

Nama: Alsaki Darrel Umur : 12 tahun Kelasa : 1 SMP Anak kedua adek nya Gempa Nahwan memiliki sifat ceria sekarang ia menjadi temannya Duri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Alsaki Darrel
Umur : 12 tahun
Kelasa : 1 SMP
Anak kedua adek nya Gempa Nahwan memiliki sifat ceria sekarang ia menjadi temannya Duri.

Game On ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang