Hii semua, info aja, ini cerita pertama yang aku buat jadi jangan terlalu berekspektasi. Plus, aku ngebuat cerita ini cuman untuk kesenangan pribadi aku wkwkw. Tapi pastinya aku bakal ngebuat cerita ini dengan usaha terbaik.
and also i'm a huge fan of hyuuga hinata wkwkw, jadi ga masalah ya kalo dunia canon/fanon ini berputar seputar hinata. love you ♡
Warning!!
Anime Naruto bukan karya saya, melainkan Anime Masashi Kishimoto.CrackShip [Shikahina]
Bahasa: Bahasa Indonesia (Baku)
Latar: Canon/ Fanon
Rating: NOT Mature, T (i guess)---
Sudah berapa lama ya kejadian dari penyelematan Hyuuga Hanabi (ditambah Hyuuga Hinata) dari penculikan yang dilakukan Otsutsuki Toneri di Bulan? Hingga ia dan sahabat pirangnya itu beserta dua teman miliknya yang lain harus ikut.
Yang pastinya Shikamaru malas memikirkannya, ia sudah bersyukur gadis yang menyukai sahabat pirangnya itu serta teman-temannya selamat sampai bumi- ah tidak- Seharusnya ia bersyukur bumi yang ia tepati juga selamat dari serangan alien itu.
Shikamaru menghela napasnya ketika ia berjalan ke kantor hokage. Pagi tadi, ia mendapatkan panggilan untuk mendatangi kantor hokage yang menenurutnya, pasti berkaitan dengan misi baru.
Jalan konoha tidak begitu ramai, tidak juga begitu sepi. Shikamaru dapat melihat warga-warga yang berlalu lalang mengurusi kehidupan mereka masing-masing.
Lelaki itu memilih untuk berjalan santai sambil berkali-kali menghela napasnya dan menggaruk kepalanya, merasa bosan dengan kehidupannya.
"Shikamaru-kun?"
Lamunannya berhenti ketika ia mendengar suara lembut yang mengejutkannya. Ia tersentak, kemudian menatap gadis yang menghampirinya.
"Oh, Hinata?" ucap lelaki itu, menatap gadis yang sekarang berada di depannya. Hinata menggunakan pakaian yang biasa ia gunakan, baju berwarna pink dipadu dengan rok panjangnya, ditutup oleh jaket ungu sederhananya.
Anggun. Satu kata cukup untuk mendeskripsikan Hinata dengan semua pakaian yang pernah ia kenakan, mungkin gadis itu lah yang membuat pakaiannya terlihat anggun. Entahlah, Shikamaru menolak berpikir keras akan hal yang bukan urusannya.
"Ada apa?" tanya pria itu. Hinata membalas dengan gelengan kepala, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin menyapa. Apa Shikamaru-kun ingin pergi ke kantor hokage?" balasnya dengan senyuman lembut.
"Ah, iya. Aku dipanggil tadi pagi untuk menemui hokage-sama siang ini, lebih tepatnya sekarang," jawab Shikamaru santai. "Kau juga, Hinata?"
"Eung, aku juga dipanggil." jawab Hinata dengan anggukan. "Kalau begitu, Shikamaru-kun mau pergi bersama?" tanyanya menatap pria di hadapannya.
Shikamaru yang ditanya hanya mengangguk setuju. Ia tidak keberatan dengan gadis yang sekarang sudah di sebelahnya berjalan bersamanya.
"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kau dan Naruto?" tanyanya memulai pembicaraan. Shikamaru masih memilih untuk menatap depan, ia hanya bertanya agar situasi tidak begitu canggung untuk Hinata.
Ia ingat ketika misi menyelamatkan dua saudara hyuuga itu, sahabat pirangnya itu begitu sedih ketika Hinata menolak ajakannya untuk kembali ke Bumi dan memilih berada di sisi Toneri. Kadang ia berpikir, sahabatnya itu, si Naruto, memiliki perasaan tidak sih dengan gadis di sebelahnya?
Dia ingat betapa galaunya Naruto ketika Hinata menolak ajakannya hingga membuat Shikamaru berpikir jika lelaki itu mengajak Hinata untuk pulang ke Bumi atau ia mengutarakan perasaanya dan ditolak oleh gadis itu.
Lucu sekali memikirkan Hinata menolak sosok yang selalu ia puji dan cintai itu, sangat mustahil bagi Shikamaru.
Daripada jawaban, yang di dapatkan oleh Shikamaru justru helaan napas dari gadis di sebelahnya. Helaan itu berhasil mengalihkan perhatian Shikamaru dan melirik Hinata yang sibuk menatap jalanan di depannya.
'Apa tidak ada kemajuan?' pikirnya tidak peduli.
Selang beberapa detik, Shikamaru berdehem, menyadarkan Hinata dengan pertanyaan yang diberinya. Sudah ia duga Hinata tenggelam di pikirannya.
"Ah! Maaf Shikamaru-kun, aku lupa akan pertanyaanmu." ucap gadis itu tersentak. Shikamaru kira Hinata akan kembali menatap sendu jalanan, ternyata ia salah. Gadis itu justru tersenyum menatap jalanan di depannya.
"Naruto dan aku baik-baik saja, Shikamaru-kun. Tidak ada yang berubah," jawab Hinata dengan senyuman tulus, masih menatap jalanan di depannya.
"Kalian berhubungan? Baguslah," ucap Shikamaru, menaruh kedua tangannya di belakang kepalanya dan menatap jalanan di depannya tidak peduli.
Berbeda dengannya, Hinata justru mengernyit. "Berhubungan? Maksud Shikamaru-kun?"
Shikamaru menatap sampingnya, Hinata, "Bukankah kalian memiliki hubungan romantis setelah misi Bulan waktu itu?"
"Tidak. Tidak, kami tidak memiliki hubungan romantis sama sekali. Darimana Shikamaru-kun mendapatkan kabar itu?" elak Hinata, mengernyit tidak setuju.
Oke, Shikamaru terkejut kali ini. Ia kira kedua temannya itu menjalin hubungan setelah sahabatnya menyelamatkan gadis di sampingnya dari Toneri. Ia benar-benar mengira bahwa sahabat pirangnya itu ditolak oleh Hinata hingga ia menolak untuk menyelamatkan bumi.
Yah, salah dirinya juga sih. Mempercayai sebuah rumor tanpa bukti, bahkan hipotesis yang ia buat akan sahabat pirangnya ditolak oleh Hinata sampai sekarang masih berstatus sebagai hipotesis, alias, bukan fakta. Merepotkan, bisa-bisanya dia jatuh ke lubang rumor palsu.
Tapi, kembali menjadi dirinya sendiri yang malas berhubungan dengan konflik orang lain, lelaki itu menormalisasikan wajah terkejutnya dan membalas santai Hinata yang masih menunjukan wajah tidak setujunya.
"Entahlah, beritanya sudah tersebar sampai telingaku mendengarnya. Mungkin, Ino?"
Helaan napas terdengar lagi, Shikamaru akhirnya melirik Hinata yang kini terlihat pasrah dengan situasi. Entahlah, aneh rasanya melihat teman di sebelahnya ini tidak terlihat senang akan rumor hubungan romantis dia dan cinta pertamanya.
Tidak terasa mereka berdua sampai di kantor Hokage. Membuka pintu kantor milik mantan gurunya itu, Hinata dan Shikamaru menemukan beberapa anggota Rookie 12 yang menatap mereka bersamaan.
"Ooh Hey! Hinata, Shikamaru!" sapa sosok pria berambut pirang yang bersemangat menyapa kedua temannya. Sapaan yang semangat itu menjadi ringisan sakit ketika sahabat perempuannya yang berambut merah muda memukul kencang kepalanya.
"Kau berisik, Naruto!" ucapnya kesal, lalu menatap kearah Hinata dan Shikamaru, "Halo Hinata, Shikamaru kau terlambat,"
Shikamaru yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari Sakura hanya menanggapinya dengan acuhan bahu dan memilih untuk berdiri di samping Naruto.
Omong-omong, anggota Rookie 12 yang berada di ruangan milik mantan guru mereka adalah anggota Tim 7 yang lengkap ditambah dengan dirinya dan Hinata. Jujur saja, ini agak mengejutkan bagi Shikamaru, melihat teman seangkatannya, mantan buronan Konoha, Uchiha Sasuke kembali ke kampung halamannya.
Apa perjalanan penembusan dosanya telah selesai? Shikamaru rasa tidak, dia yakin Uchiha terakhir ini akan melanjutkan perjalanan penembusan dosanya setelah misi ini. Lagi, ini bukan urusannya, tidak ada gunanya memperdulikan urusan pribadi orang lain.
"Hokage-sama, ada apa?" Shikamaru memutuskan membuka suara, menatap Hokage, Kakashi yang berada di depannya.
"Maa, jangan begitu formal. Panggil saja aku Kakashi sensei," balas mantan gurunya itu, tersenyum sambil mengibas tangannya.
Shikamaru menghela napasnya, "Kakashi sensei, misi apa yang anda berikan kali ini?" tanyanya sekali lagi.
"Misi Tingkat S, mengirim gulungan rahasia ke Desa Sunagakure. Kuyakin misi ini bisa kalian selesaikan dengan mudah dan cepat,"
"Kakashi, kau memintaku kembali hanya untuk misi seperti ini?" Sasuke menatap tajam mantan gurunya itu.
Alis kanan milik Kakashi terangkat, "Sasuke, aku tahu misi seperti ini sangat mudah bagimu, begitu juga yang lain-"
"Kenapa harus ada Hyuuga di misi ini?" potong Sasuke. Sontak semua menatapnya terkejut.
"Hey Sasuke! Memangnya kenapa jika Hinata-chan ikut misi ini? Hyuuga yang kau sebut itu memiliki nama asal kau tahu!" sahut Naruto tidak terima.
Malas menanggapi ocehan sahabatnya itu, Sasuke justru mendecih. "Untuk apa kau memanggilku jika kau sudah memiliki pemilik byakugan, Kakashi? Aku yakin kau memanggilku hanya untuk mataku,"
Aa, sekarang Shikamaru mengerti arah pembicaraannya. Sepertinya mantan gurunya itu juga baru mengerti maksud dari Uchiha Sasuke yang tiba-tiba memotong ucapannya.
Sambil menghela napas, Kakashi kembali menatap Sasuke, "Sasuke, aku belum selesai berbicara kau tahu? Kebiasaanmu memotong dan berbicara tidak lengkap itu harus kau hentikan, kau akan tidak disukai banyak gadis loh nanti."
"Maa, alasan aku memanggil kalian berdua, Hinata, Sasuke karena pada dasarnya misi ini memang membutuhkan dua dojutsu. Selain kalian mengantarkan gulungan rahasia dari Konoha ke Sunagakure, kalian juga perlu membawa gulungan rahasia lainnya dari Sunagakure ke Konoha,"
"Kalian bisa melakukan itu tanpa Hinata. Sedangkan kau, Hinata, kau memiliki kemungkinan untuk menetap di Sunagakure lebih lama dari yang lain, Kazekage mengatakan membutuhkan seseorang dengan dojutsu Byakugan untuk beberapa masalah yang ditemukan di Sunagakure," jelas Kakashi panjang lebar, menatap mantan murid-muridnya itu dengan senyuman.
"Ah, satu lagi, kalau kau bertanya Sasuke, apa gunanya dirimu jika mata yang dibutuhkan oleh Sunagakure adalah Byakugan, alasannya adalah karena menurut Hokage mu yang sekarang ini, kau harus pulang dan menetap sementara di Konoha bersama orang-orang yang menyayangimu," ucap Kakashi, mengingat ucapan yang ia ingin ucapkan dari tadi. Pria umur tiga puluhan itu, tidak, mungkin sudah masuk empat puluhan itu memberikan senyuman terbaiknya.
Lagi-lagi decihan bisa Shikamaru dengar dari arah Sasuke yang terletak diujung kiri, berbanding balik dengannya yang diujung kanan. Hinata? Gadis jtu berada di samping Sakura dan Naruto.
Tanpa dilihat pun, Shikamaru bisa menebak bahwa pria yang berstatus sebagai Uchiha terakhir itu menajamkan matanya. Setidaknya lelaki itu tidak setempramen dulu.
"Sensei, kapan kami harus pergi ke Sunagakure?" tanya Sakura, membuka pembicaraan. "Ah, iya. Misi ini akan dilakukan lusa, jadi bersiaplah dan hati-hati kalian. Kalian bisa keluar," jawab Kakashi dengan santai, tidak lupa mengusir mantan murid-muridnya.
---
guys, jujur ga tau apapun soal misi-misi an di Naruto jadi ngasal wkwkw kalo salah plis info supaya bisa di revisi and rewrite it better.
makasih manteman, kalo ada yang kurang suka boleh ya skip-skip.
sama please, tindakan yang negatif dan buruk jangan ditiru, harap kebijakannya ya. ⚠️
dont forget to pray btw yg muslim. love youu