> BAB 24 : Pikiran Tersembunyi Daren

2 2 0
                                    

Suasana malam di mansion terasa sunyi. Hanya suara angin lembut yang menggesek daun-daun pohon di luar jendela. Di ruang tamu, Daren duduk dengan tenang, memeluk Alette yang masih terhipnotis. Tangannya perlahan mengelus kepala gadis itu, merasakan kelembutan rambutnya yang harum.

Daren dalam hati, sambil menatap Alette.
"Begitu tenang ... begitu sempurna. Aku tidak ingin kehilanganmu, Alette. Tidak sekarang, tidak pernah."

Senyuman tipis muncul di wajah Daren, tetapi di balik senyuman itu, pikirannya mulai dipenuhi dengan ide yang kelam. Ia tahu bahwa manusia seperti Alette akan rapuh dan mudah hancur oleh waktu. Sementara dirinya, seorang vampir, abadi dalam kekuatan dan usia.

Daren dalam hati, menatap mata terpejam Alette. "Bagaimana jika aku menjadikanmu seperti aku? Kau tidak akan pernah tua, tidak akan pernah rapuh. Kau akan hidup selamanya ... bersamaku."

Namun, pikiran itu segera dihentikan oleh rasa ragu yang menggelayuti hatinya. Daren sadar, menjadikan Alette seorang vampir bukanlah keputusan yang bisa diambil begitu saja. Ada risiko besar—rasa sakit, kehilangan dirinya, atau bahkan kebencian Alette padanya jika ia tahu kebenarannya.

Daren menghela napas, berbisik pelan. "Tapi aku tidak bisa terburu-buru. Alette masih manusia, masih memiliki kehidupan yang dia cintai. Jika aku melakukannya sekarang ... aku hanya akan membuatnya menderita."

Alette, yang masih berada dalam pangkuan Daren, menggeliat kecil, seolah mendengar bisikan itu. Daren tersentak sejenak, tetapi kemudian kembali mengelus kepala gadis itu dengan lembut, mencoba menenangkan dirinya.

Alette dalam hipnotis, bergumam pelan. "Daren ... kau ... di sini, kan?"

Daren berbisik lembut, sambil mendekatkan wajahnya. "Ya, aku di sini. Aku selalu ada untukmu, Alette."

Meski tubuhnya tampak tenang, pikiran Daren terus berputar. Obsesi dan rasa cintanya pada Alette semakin membesar, hingga ia merasa tak sanggup jika harus berpisah dengannya suatu hari nanti. Namun, ia memutuskan untuk menahan diri, setidaknya untuk saat ini.

Daren dalam hati, sambil menatap Alette yang mulai tertidur. "Aku akan menunggu. Aku akan membuatmu mencintaiku sepenuhnya, hingga kau sendiri yang memintaku untuk menjadikanmu sepertiku."

Malam itu, Daren memutuskan untuk menikmati momen-momen kecil bersama Alette, tanpa memaksakan keinginannya. Ia tahu, waktunya akan tiba—saat Alette akan menjadi miliknya, selamanya.

Pelukan Sang VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang