🦅9🦋

120 16 3
                                    

This is falling, falling in loveeeeeeeeee

____________

"Giselle?"

"Dia ada disini? Duh gimana nih?"

Shellia berdiri dan berjalan menghampiri giselle yang membuat satya terkejut karena tingkah shellia.

"Udah lah mba, dia juga udah minta maaf kok, lagian cuma basah sedikit, gak basah semua kan"

"Loh, mba shellia?"

"Loh, mba giselle?" Drama shellia padahal sudah tahu.

"Lagi apa disini mba?" Tanya giselle sembari menyuruh pelayan itu pergi.

"Lagi ngobrol sama temen, cuma terganggu aja sama mba tadi, kirain ada apa hehe"

"Oh maaf ya udah ganggu"

"Iya gak papa, eh mba lagi kencan?"

"Engga, dia temen aku mba"

"Oh temen, tapi kalian cocok tau, saya kira lagi kencan... Padahal mas nya ganteng, cocok lagi, malah suami orang lo embat"

"saya kayak pernah liat muka mas deh" Shellia menatap riki.

"Halo, nama saya riki" Riki mengulurkan tangannya.

"Riki? Riki. Lo gak inget gua? Gua shellia, temen lo saat kuliah dulu"

"Shellia? Aaa shellia, iya gua inget, kita temenan dulu pas kuliah gara gara gua bantuin lo saat lo pingsan kan di kelas?"

"Nah iya"

"Sama siapa ke sini?"

"Sama satya"

"Satya?"

"Iya, tuh dia lagi duduk, samperin lah"

"Gak mau ah, takut masih galak dia kayak dulu"

"Enggak lah, eh bagi nomor lo dong"

"Oh boleh boleh"

Satya hanya menatap giselle begitu juga giselle yang menatap satya, ingat saat dirinya hampir ketahuan mempunyai hubungan dengan jay saat jay di habisi seseorang yang tak lain itu adalah satya sendiri.

"Nanti gua chat ya"

"Eum oke"

"Gua mau nanya nanya banyak tentang kabar lo, tapi nanti aja, takut ganggu, yaudah gua duluan ya"

"Iya shell"

"Ayo mba, saya pamit" Shellia menepuk bahu giselle yang sedang menatap satya. Shellia sudah tahu tatapan keduanya, dia pura pura bodoh saja, dunia sangat sempit.

"Iya mba"

Shellia kembali ke meja nya, satya membenarkan posisi duduknya sebelum memberikan pertanyaan kepada sheliia.

"Siapa laki laki itu shell?"

"Dia riki, orang yang pas kuliah kamu gebukin gara gara deket sama aku dan aku cuekin kamu dulu karena dia"

"Oh riki, sombong banget dia gak nyapa aku"

"Dia takut sama kamu katanya, kamu galak haha"

"Yang bener? Haha"

Shellia seketika ingat kalau dia sedang marah dengan satya, dia langsung merubah wajah nya menjadi datar lagi.

"Ekhemm... jadi mau bahas apa? Aku gak punya banyak waktu"

"Pembahasan utama kita bahasnya di rumah aku aja, Sekarang aku mau bahas kenapa kamu cuekin aku tadi pagi?"

"Gak kenapa kenapa, liat muka kamu nyebelin aja"

          

"Kok gitu, aku buat salah ya? Kasih tau dong kesalahan nya apa, aku mau minta maaf"

"Nanti aja di rumah kamu"

"Yaudah, tapi sekarang jangan marah lagi ya, kamu mau pesen apa? Udah sarapan?"

"Belum, aku mau apa aja terserah"

"Oke, aku pesenin ya"

Sesekali shellia melirik giselle dan riki yang tengah makan bersama, sekali kali riki tersenyum dan menghela nafasnya ketika giselle memperlakukannya sedikit kasar.

"Hubungan apa ya mereka?"

"Shell, kenapa ngelamun?"

"Engga, mikirin jay aja"

"Bucin banget"

"Iyalah"

***

"Pelan pelan sell makannya, kamu belepotan tuh" Riki mengelap mulut giselle menggunakan tisu.

Giselle membeku seketika akan perbuatan riki yang hangat itu, lalu ia menepis tangan riki dari mulutnya.

"Gua bisa sendiri"

"Kamu mau pesen yang lain? Aku pesenin ya"

"Gua mau es krim aja"

"Masa pagi pagi makan es krim"

"Mau pesenin gak nih, kalo engga yaudah"

"Iya iya, bentar ya"

Riki memanggil pelayan untuk memesan es krim, bisa giselle liat sikap riki yang boyfriend material banget lah.

"Jangan ada perasaan lagi sama dia giselle, lo udah dia sakitin"

"Ekhem, mana sih lama banget"

"Sabar dong sell, kan baru pesen"

"Ini pesanan anda, selamat menikmati" Ucap seorang pelayan.

"Makasih ya mba" Ucap riki.

Pelayang itu pergi sembari tersenyum.

"Nih, kamu habisin ya es krim nya"

"Iya"

Giselle memakan es krim nya, dia risih ketika riki memperhatikannya saat dirinya memakan es krim.

"Lo ngapa liatin gua gitu"

"Engga, kamu lucu aja, kayak anak kecil makan es krimnya sampe belepotan gitu"

"Jangan panggil aku anak kecil paman"

"Iya deh iya, syifa"

Giselle tertawa begitu juga riki, mereka terlihat seperti pasangan yang sedang bercanda gurau, membuat semua orang di restaurant memperhatikan mereka gemas, begitu juga dengan shellia.

Giselle lagi lagi tertegun ketika riki mengelap bibirnya yang terdapat noda es krim menggunakan tangannya, lalu noda es krim di tangan riki bukannya di lap menggunakan tisu tapi malah riki jilat yang membuat giselle terkejut dan meneguk ludahnya gugup.

"Lo napa sih?"

"Emang kenapa?"

"Stop kayak gitu lagi"

"Iya deh iya"

*
*
*

Sampai lah mereka dirumah satya, shellia duduk di sofa dan bersiap mendengarkan pembahasan yang akan satya bahas.

"Mau minum?"

"Engga"

"Mau kue?"

"Gak"

Hate > Love (JayNing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang