Mata Ireng menyipit, kilauan emasnya seperti redup sesaat. "Sumirah adalah masalahku, Bejo. Jangan coba-coba mengaturku."
Mbah Bejo tertawa kecil, meskipun tawa itu terdengar getir. "Aku tidak mengaturmu, Ireng. Aku cuma memastikan bahwa kamu tidak melakukan sesuatu yang akan menghancurkan semuanya."
Ular itu terdiam sesaat, seolah mempertimbangkan kata-kata Mbah Bejo. Lalu, dengan gerakan lambat, ia mengangkat kepalanya, membuat tanduk emasnya hampir menyentuh atap gubug. "Aku datang hanya untuk mengingatkanmu, Bejo. Waktumu hampir habis. Jika manusia itu tidak bisa menyelesaikan urusannya, aku tidak akan tinggal diam."
Mbah Bejo tak bersuara, hanya kembali menghembuskan asap rokok menyannya kuat-kuat.
Tepat pada saat itu, sosok Ireng, sang ular raksasa, berubah menjadi seorang pria tampan. Rambutnya hitam panjang sepunggung, dadanya telanjang, dan dari pusar ke bawah mengenakan jarik coklat keemasan dan celana hitam selutut. Sosok pemuda tampan nan gagah layaknya seorang senopati perang itu menatap tajam ke arah Mbah Bejo yang masih duduk santai sambil menghisap rokok menyannya.
Mata pemuda jadi-jadian itu berwarna kuning keemasan dengan pupil vertikal khas mata ular. Cahaya dari matanya bersinar sangat indah, bak batu mulia yang memancarkan kilauan memesona di tengah malam.
Note: Baca selengkapnya di karyakarsa dan Goodnovel

KAMU SEDANG MEMBACA
SUSUK TERATAI PUTIH ( Tersedia Bentuk Novel)
HorrorSUMIRAH perempuan cantik pribumi yang lahir di era penjajahan Belanda mengalami pelecehan seksual oleh pria-pria di desa tempat dia tinggal. Ironisnya hal itu terjadi setelah mendapati suaminya yang suka main tangan berselingkuh dengan seorang penar...