2 | Hari pertama penuh masalah

44 10 44
                                    

HAPPY READING!!! 💗🏃🏻‍♀️💨💨○☆○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!!! 💗🏃🏻‍♀️💨💨
○☆○

○○🌤🏙🌤○○

Hari pertama di sekolah baru memang penuh dengan masalaah. Namun, menurut [Name], masalah itu datang terlalu cepat dari yang ia kira. 

Di jam kedua pelajaran, [Name] duduk dengan wajah yang murung di kursi nya, "Miuw... sebentar lagi masuk kelas, tapi aku ga beli apapun karna masalah bertubi tubi tadi!- tapi, engga bertubi tubi juga sih..." rengek [Name] dengan menggeliat. Ia terkulai di meja nya saat perutnya sakit karna kelaparan.

[Name] memperhatikaan sekeliling sembari melamun. Suasana terasa tegang dan canggung karna kehadiran [Name], murid murid di sana menghindari [Name], bahkan beberapa terlihat jijik pada [Name].

"Sial kenapa di sekolah kita ada prempuan sih? Menyebalkan sekali," gerutu salah satu murid yang tidak suka atas kehadiran [Name]. entah dia peduli atau tidak bahwa gerutu-nya  terdengar jelas di telinga [Name]. 

 [Name] menghembuskan nafas gusar dan memejamkan mata nya setelah melihat murid murid di sana yang tak menyukai nya.

[Name] membuka mata nya saat mendengar suara grasak grusuk di depan nya, "Eh? Jay-Nyan?" gumam [Name] saat melihat Jay mengulurkan tangan nya menawarkan roti sandwich kemasan pada nya.

"..., .... ....... ..... .., [....], (Ini, roti sandwich untukmu, [Name],)" ucap Jay dengan tersenyum pada [Name]. [Name] terkejut bukan main. Bukan karna perlakuan Jay pada nya, tapi karna ia mengerti apa yang Jay ucapkan sekarang! Padahal, tadi, ia tidak mengerti ucapan Jay, tapi sekarang ia mengerti— apa karna ia sedang frustasi makanya ia berhalusinasi?

"M–makasih atas roti nya, Jay-Nyan." [Name] menerima roti sandwich itu dengan senyum paksaan, berusaha menyembunyikan shock. Jay hanya mengangguk sebagi jawaban nya, lalu berbalik berjalan kembali ke kursinya.

[Name] menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran buruk nya. Ia langsung melahap sandwich itu dengan rakus hingga membuat remah remah makanan menempel di pinggir bibir nya.

"Pelan pelan saja," tegur Hyunseong mengelap remah makanan di sudut bibir [Name] dengan ibu jarinya. Mulut [Name] sedikit tebuka karna terkejut dengan tingkah Hyunseong pada nya, ○°'perkembangan karakter nya terlalu cepat deh... dibikin natural aja dong, Author!'○° pekik [Name] dalam hati, protes pada sang penulis cerita.

Asiap!

"Jangan pikir yang tidak tidak, aku mengelap remahan di sudut bibirmu karna kau terlihat jorok, karna makan berantakan seperti itu."  Hyunseong mengalihkan wajah nya dari pandangan [Name], lalu bersandar pada tangannya yang berada di dagu. [Name] memperhatikan Hyunseong yang sudah kembali seperti normal nya, tersenyum lega.

○°'Oke! Dah balik seperti normal nya,'○° batin [Name] bernafas lega dengan mata terpejam. Ia memindahkan perhatian nya dari Hyunseong ke sandwich nya yang masih tersisa.

Kamu akan menyukai ini

          

"Ya maaf, aku kan kelaparan banget," alibi [Name] lalu kembali melahap sandwich yang masih tersisa. Hyunseong menatap [Name] dari ekor mata nya, ia tersenyum kecil– SANGAT KECIL– hingga hanya seorang indihome saja yang bisa melihat nya.

"Iwiwi, iwiwi, iwiwi," oceh [Name] saat mengunyah makanan nya dengan rakus— membuat kotor bibir nya lagi.

(Referensi ^ )

"Cih. Berisik sekali. Kenapa dia tidak diusir sih? Bukan nya binatang tidak boleh masuk disini?" gerutu Zin menutup kuping nya. Ia memasang muka jengkel karna terganggu oleh suara ocehan [Name].

"Ya, dipikir-pikir juga. Dia cukup mengganggu," ucap Jihan dengan berleha leha di meja nya.

"Benar, dia sangat mengganggu," ucap seseorang menyutujui ucapan Jihan.

"Dia terlihat genit pada Hyunseong! Sudahku duga jika dia cewek genit yang akan memacari pria tampan yang ia lihat."

Obrolan atau BISIKAN– menurut murid murid itu– terdengar sampai ke telinga [Name]. Namun, [Name] mengabaikan nya karna makanan itu lebih menggodakan dari gosipan mereka tentangnya.

"Cowok kok mulut nya lemes, ya." gumam [Name] meremas bungkusan sandwich kosong itu lalu melempar bungkusan sandwich itu keluar jendela.

Puk!

"Ugh!? Apa ini? Sial, aku sedang lengah," gerutu seseorang di bawah sana, ia melihat bungkusan yang dilempar oleh [Name].

Terdengar suara bungkusan itu terkena seseorang dengan cukup keras. [Name] yang mendengar gerutuan seseorang dibawah, ingin menengok keluar jendela untuk mengecek.

"Permisi, Hyunseong-Nyan," ucap [Name] mendorong Hyunseong untuk sedikit menggeser mundur di kursi nya. Hyunseong tidak menolak, ia hanya diam saja, dengan melihat tangan [Name] yang bersandar pada dada nya.

 Hyunseong tidak menolak, ia hanya diam saja, dengan melihat tangan [Name] yang bersandar pada dada nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Aku salah sih... seharus nya nunjukin pas di informasi, cuma aku baru kepikiran sekarang ☺️.)

[Name] mengeluarkan kepala nya dari jendela, melihat orang yang tidak sengaja terkena bungkusan makanan nya. Pria itu dengan pelan menoleh kearah [Name], ia menyingit saat bertatapan dengan [Name].

 Pria itu dengan pelan menoleh kearah [Name], ia menyingit saat bertatapan dengan [Name]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A cat girl [Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang