Kecemasan

61 4 0
                                    

Se Ra segera menyebrang jalan dan menuju taman. Namun saat ia menyebrang ia (braaaakkkkkkk)
tertabrak mobil yang sedang melintas di jalan tersebut. Jae Hyun segera menghampiri kecelakan yang tidak lain tidak bukan korbannya adalah Se Ra.
'Se Ra-ah? Gwenchana?' ujarnya kepada Se Ra
'ya.. Se Ra-ah bangunlah!' pinta Jae Hyun kepada Se Ra yang maaih bersimbah darah

Tak menunggu terlalu lama sebuah ambulance datang dan segera mengangkat Se Ra menuju rumah sakit.

Se Ra POV
Aku sangat kaget atas kedatangan mobil tersebut sampai aku tidak mampu meloloskan diri. Saat ini aku berada di kendaraan dan dikelilingi oleh orang medis. Di sampingku juga ada Jae Hyun yang terlihat seperti menangis sambil berkata padaku. Entah apa yang dia katakan sambil menggegam tanganku ini. Telingaku terasa seperti kelu, aku tidak bisa mendengar dengan jelas kata-kata orang di sekitarku. Bahkan mataku sudah tidak tahan lagi untuk memejamkan mataku. Tubuhku juga terasa sakit semua. Entahlah rasa sakit ini semakin lama semakin sakit sampai aku tak sadarkan diri.

Jae Hyun POV
'Se Ra-ah! Kau harus bangun! Kau harus kuat! Aku akan selalu di sampingmu, jadi bertahanlah! Uh?' ujarku sambil menangis dan terus meminta Se Ra untuk sembuh.
.
Akhirnya mobil ambulance yang membawa Se Ra pun sampai di rumah sakit. Semua perawat datang untuk menangani Se Ra. Akhirnya dia sampai di UGD dan di tangani seorang dokter dan beberapa perawat. Namun saat aku akan menemaninya, salah seorang perawat melarangku untuk masuk.
.
Aku meng iyakannya sambil menunggu mereka keluar. Saat-saat tersebut, aku merasa sangat lemah menjadi seorang lelaki. Aku terus menyalahkan diriku sendiri yang tidak menjaga Se Ra dengan baik. Orang tua Se Ra pun datang dan terlihat seperti kecewa pada raut wajahnya. Ibu Se Ra terus saja menangis tersedu-sedu. Ayahnya juga meneteskan air mata sambil menepuk punggung ibu Se Ra yang terlihat syok tersebut.

Tak lama setelah memeriksa Se Ra, dokter kim yang menangani Se Ra itupun keluar.
'apakah anda walinya?' tanya dokter kim kepada ayah Se Ra
'iya dokter, bagaimana keadaan anak saya Se Ra?' tanya ayah Se Ra
'begini pak, anak bapak mengalami luka yang cukup parah dan sebaiknya anak anda segera di operasi. Karena kalau tidak ini bisa berakibat fatal.' sahut dokter tersebut
'lakukan yang terbaik untuk uri Se Ra dok! Lakukan operasi jika itu sangat dibutuhkan' ucap ayah Se Ra dengan raut sedihnya

Mendengar hal tersebut, aku semakin merasa bersalah kepada Se Ra. Ini kali pertamanya dia terluka sangat parah di hadapanku pula. Aku berusaha menahan isak tangisku, namun ada hanya aku tak bisa menahannya. Ini terlalu menyakitkan bagiku. Kulihat ayah dan ibunya juga terlihat sangat terluka di bangku tunggu. Sedangkan aku hanya berdiri di depan pintu UGD dengan bajuku yang penuh dengan ceceran darah Se Ra tadi.

Author POV
Setelah mengatakan hal tersebut kepada orang tua Se Ra, dokter kim dan para perawatnya segere membawa Se Ra ke ruang operasi. Jae Hyun dan orang tua juga membantu para perawat menuju ruang operasi. Mereka terus saja menyemangati Se Ra agar bisa melawan rasa sakitnya.
Setelah sampai di ruang operasi, Se Ra segera di operasi. Namun Jae Hyun dan kedua orang tua Se Ra menunggu di depan ruang operasi dengan kecemasan yang luar biasa.
.
Setelah 3 jam menunggu operasi, akhirnya operasi telah ditutup. Seluruh perawat lalu mengeluarkan Se Ra dari ruang operasi. Dokter kim juga segera keluar dan menjelaskan kepada orang tua Se Ra bahwa Se Ra .......
.
.
.
TBC-

YeY- part 4 selesai, mian ya kalo kurang greget. Author lagi sibuk sekolah ini jadi maaf juga ya kalo nanti update nya bakalan agak lama. Tapi author janji bakal namatin ni ff. Do'a in author juga ya biar punya waktu luang buat nulis next part ni ff. Ok tunggu author comeback ya reader /?

MY HUBBY IS MY NEIGHBOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang